Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan Pelatihan Tipe-Tipe Pelatihan Fungsi dan Tujuan Pelatihan

20 Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelatihan karyawan adalah suatu kegiatan yang diperlukan untuk mewujudkan efisiensi dan efektivitas sesuai dengan kebutuhan perusahaan sekarang, serta untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan praktik daripada teori.

D. Langkah-Langkah Dalam Pelaksanaan Pelatihan

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan adalah sebagai berikut: 1. Menganalisis kebutuhan pelatihan organisasi yang sering disebut need analysis atau need assessment. 2. Menentukan sasaran dan materi program pelatihan 3. Menentukan metode pelatihan prinsip-prinsip belajar yang digunakan 4. Mengevaluasi program pelatihan Hariandja, 2002: 174 Pelatihan dapat dilakukan dengan mengikuti 5 lima langkah, yaitu: 1. Analisis Kebutuhan Mengetahui keterampilan kerja spesifik yang dibutuhkan, menganalisis keterampilan dan kebutuhan dilatih dan mengembangkan pengetahuan khusus yang terukur serta tujuan prestasi. 2. Merancang instruksi Untuk memutuskan, menyusun dan menghasilkan isi program. 3. Validasi Program pelatihan dengan menyajikannya kepada pemirsa yang bisa mewakili. Universitas Sumatera Utara 21 4. Menerapkan program pelatihan Melatih karyawan yang ditargetkan 5. Evaluasi dan tindak lanjut Manajemen menilai keberhasilan atau kegagalan program pelatihan Dessler, 2004: 212.

E. Tipe-Tipe Pelatihan

Ada 2 dua tipe pelatihan, yaitu: 1. Pelatihan internal Pelatihan yang diselenggarakan di lokasi kerja on the job training, dipandang cenderung sebagai hal yang aplikatif untuk pekerjaan, penyelenggaraan pelatihan yang dikelola oleh perusahaan itu sendiri secara mandiri. 2. Pelatihan eksternal Pelatihan yang diselenggarakan di luar perusahaan dan lokasi kerja, dengan menggunakan jasa pelatihan dari luar, biasanya dilakukan karena berbagai alasan teknis persiapan yang bersangkutan dengan pelatihan serta untuk meng-up date perubahan atau trend yang sedang berlangsung dalam buku Mathis dan Jackson, 2000: 8. Universitas Sumatera Utara 22

F. Strategi Pelatihan

Ada 4 empat strategi pelatihan yaitu:

1. Strategi Kecepatan

Perkataan kecepatan berhubungan dengan waktu. Oleh karena itu inti dari strategi ini adalah kompetisipersaingan waktu. Bersaing dengan waktu maksudnya adalah pelatihan harus mampu menanamkan sikap dan motivasi untuk bertindak cepat dalam melaksanakan fungsi bisnis. Fungsi itu mencakup kecepatan dalam merancang dan melaksanakan disain suatu produk, proses produksi, pengembangan produk dan kecepatan bereaksi terhadap umpan balik dari konsumen.

2. Strategi Inovasi

Inovasi pada dasarnya berarti pembaharuan yang bersumber dari kreativitas dan inisiatif dalam proses berpikir yang produktif. Pelatihan dalam strategi ini adalah untuk mewujudkan kemampuan merespon secara tepat, sesuai dengan hasil analisis informasi yang memiliki peluang luas untuk melaksanakannya secara kreatif. Dengan kata lain strategi ini dipergunakan dalam pelatihan untuk mewujudkan kemampuan mengembangkan produk dan pelayanan baik jenis, cara maupun kualitasnya. Tujuan utama untuk menciptakan sesuatu yang berbeda dari yang lain harus berpegang pada prinsip sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.

3. Strategi Peningkatan Kualitas

Strategi ini bertolak dari kenyataan bahwa keinginan dan kebutuhan masyarakat, khususnya konsumen setiap perusahaan selalu berubah ke Universitas Sumatera Utara 23 arah kepuasan yang semakin tinggi tuntutannya terhadap produk barangjasa dan pelayanan, yang dapat diperolehnya dengan membayar. Oleh karena itu tujuan utama kegiatan pelatihan adalah untuk mewujudkan para pekerja yang tidak saja mempunyai komitmen tetapi juga memiliki kemampuan dalam meningkatkan kualitas produk barang dan jasa.

4. Strategi Mereduksi Pembiayaan Cost

Strategi ini bermaksud untuk tidak mengurangi kualitas sebagai faktor yang menentukan dalam merebut dan mempertahankan konsumen. Beberapa aspeknya adalah kesediaan bekerja keras dengan disiplin kerja dan kecermatan yang tinggi, mampu melakukan kontrol kualitas agar terhindar dari menghasilkan produk yang tidak memenuhi persyaratan, termasuk kontrol terhadap pengadaan dan kualitas bahan baku dan reduksi pembiayaan transport Namawi, 2001: 220.

G. Fungsi dan Tujuan Pelatihan

Fungsi pelatihan adalah sebagai berikut: 1. Pelatihan berfungsi memperbaiki perilaku performance kerja para peserta pelatihan itu. 2. Pelatihan berfungsi mempersiapkan promosi ketenagakerjaan untuk jabatan yang lebih rumit dan sulit. 3. Pelatihan berfungsi mempersiapkan tenaga kerja pada jabatan yang lebih tinggi yakni jabatan kepengawasan dan manajemen Hamalik, 2001: 13. Perbaikan dan peningkatan perilaku kerja bagi tenaga kerja sangat diperlukan agar lebih mampu melaksanakan tugas-tugasnya dan diharapkan lebih Universitas Sumatera Utara 24 berhasil dalam upaya pelaksanaan program kerja organisasi. Perilaku yang perlu diperbaiki dan dikembangkan meliputi aspek-aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap kepribadian yang dituntut oleh tugas pekerjaannya. Persiapan promosi tenaga pada jabatan yang lebih sulit diperlukan sehubungan dengan cepatnya perkembangan program organisasi, munculnya permasalahan baru di lapangan dan tantangan penggunaan teknologi canggih serta tuntutan lingkungan kerja. Persiapan tenaga pengawas dan tenaga manajemen memerlukan program pelatihan khusus mengingat peran, fungsi dan tanggung jawab yang lebih luas untuk keberhasilan program organisasi. Tujuan pelatihan erat kaitannya dengan jenis pelatihan yaitu: 1. Pelatihan induksi Bertujuan untuk membantu tenaga kerja baru untuk melaksanakan pekerjaannya, kepadanya diberikan informasi selengkapnya tentang seluk- beluk organisasi bersangkutan. 2. Pelatihan kerja Bertujuan untuk memberikan instruksi khusus dalam rangka pelaksanaan tugas-tugas sesuai dengan jawaban dan jenis pekerjaannya. 3. Pelatihan pengawas Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemeriksaan, pengawasan dan pelatihan tenaga lainnya. 4. Pelatihan manajemen Bertujuan untuk memberikan latihan yang diperlukan dalam jabatan manajemen puncak Top Management. Universitas Sumatera Utara 25 5. Pengembangan Pemimpin Bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memimpin bagi tenaga pimpinan dalam suatu perusahaan Hamalik, 2001: 16. Secara umum pelatihan bertujuan mempersiapkan dan membina tenaga kerja baik struktural maupun fungsional yang memiliki kemampuan dalam profesinya, kemampuan melaksanakan loyalitas, berdedikasi dan disiplin yang baik. Kemampuan profesional mengandung aspek keahlian dalam pekerjaan, kemasyarakatan dan berkepribadian. Secara khusus, pelatihan bertujuan untuk: 1. Mendidik, melatih serta membina tenaga kerja yang memiliki keterampilan, produktif dalam pelaksanaan program organisasi di lapangan. 2. Mendidik, melatih serta membina unsur-unsur ketenagakerjaan yang memiliki kemampuan dan hasrat belajar terus untuk meningkatkan dirinya sebagai tenaga yang tangguh, mandiri, profesional, beretos kerja yang tinggi dan produktif. 3. Mendidik, melatih serta membina tenaga kerja sesuai dengan bakat, minat, nilai dan pengalamannya masing-masing individual. 4. Mendidik dan melatih tenaga kerja yang memiliki derajat relevansi yang tinggi dengan kebutuhan pembangunan Hamalik, 2001: 25.

G. Metode-Metode Pelatihan