15
X
3
= Skor dimensi fasilitas pelatihan X
4
= Skor dimensi lama pelatihan b
1
– b
4
= Koefisien regresi b
= Konstanta e
= Standar error Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila
nilai uji statistiknya berada didalam daerah kritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya
berada dalam daerah dimana Ho diterima. Dalam analisis regresi ada 3 tiga jenis kriteria ketepatan yaitu:
1. Uji Signifikan Individual Uji Parsial Uji – t
Uji – t menunjukkan seberapa besar pengaruh varibel bebas secara individual terhadap variabel terikat. Adapun Uji-t
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: Ho : b
1
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu pelatih atau
Trainer X
1
, bahan-bahan pelatihan X
2
, fasilitas pelatihan X
3
, lama pelatihan X
4
terhadap variabel dependen yaitu karyawan yang berkualitas Y.
Ho : b
1
0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu pelatih atau Trainer
X
1
, bahan-bahan pelatihan X
2
, fasilitas pelatihan X
3
, lama pelatihan X
4
terhadap variabel dependen yaitu karyawan yang berkualitas Y.
Universitas Sumatera Utara
16
Kriteria Pengambilan Keputusan: Ho
diterima jika
t
hitung
t
tabel
pada = 5
Ha diterima
jika t
hitung
t
tabel
pada = 5
2. Uji Signifikan Simultan Uji Serentak Uji – F
Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji – F digunakan untuk melihat secara bersama-sama serentak variabel independen yaitu
pelatih atau Trainer X
1
, bahan-bahan pelatihan X
2
, fasilitas pelatihan X
3
, lama pelatihan X
4
terhadap variabel dependen yaitu karyawan yang berkualitas Y.
Ho : b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0 artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-
variabel independen yaitu X
1
, X
2
, X
3
, X
4
, terhadap variabel dependen yaitu karyawan yang berkualitas Y.
Ha : b
1
b
2
b
3
b
4
0 artinya, secara bersama-sama serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel- variabel independen yaitu X
1
, X
2
, X
3
, X
4
terhadap variabel dependen yaitu karyawan yang berkualitas Y.
3. Koefisien Determinan R
² Identifikasi Determinan R²
Identifikasi determinan R² digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel-variabel independen terhadap
variabel dependen. Identifikasi determinan R² berfungsi untuk mengetahui signifikan variabel, maka harus dicari koefisien
Universitas Sumatera Utara
17
determinan R². koefisien determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen X terhadap variabel dependen
Y. Semakin besar nilai koefisien determinan, maka semakin baik kemampuan variabel dependen Y.
Jika determinan R² semakin besar mendekati satu maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari
variabel independen yaitu X
1
, X
2
, X
3
, X
4
berupa variabel pelatih atau Trainer, bahan-bahan pelatihan, fasilitas pelatihan, lama
pelatihan serta variabel dependen Y yaitu karyawan yang berkualitas semakin besar. Sebaliknya, jika determinan R²
semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu X
1
, X
2
, X
3
, X
4
berupa variabel pelatih atau Trainer, bahan-bahan pelatihan, fasilitas pelatihan, lama pelatihan serta variabel
dependen Y yaitu karyawan yang berkualitas semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk
menerangkan variabel independen yaitu X
1
, X
2
, X
3
, X
4
berupa variabel-variabel pelatih atau Trainer, bahan-bahan pelatihan,
fasilitas pelatihan, lama pelatihan serta variabel dependen Y yaitu karyawan yang berkualitas.
Universitas Sumatera Utara
18
BAB II URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Pemiga Orba Yusra 2006 judul skripsi: “Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Ikaindo Industri Karbonik Indonesia, Medan. Tujuan
penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan X terhadap kinerja karyawan Y di PT Ikaindo Industri Karbonik Indonesia, Medan.
Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat pengaruh pelatihan terhadap kinerja karyawan di PT Ikaindo Industri Karbonik Indonesia, Medan.
Perusahaan masih memiliki faktor-faktor lain yang lebih besar dalam meningkatkan kinerja karyawan, kemungkinan diantaranya kompensasi dan gaya
kepemimpinan.
C. Pengertian Pelatihan
Kegiatan pelatihan sangat mendukung kelancaran kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan program pelatihan yang
diberikan, karyawan diharapkan akan mampu bertanggung jawab dan bekerja secara optimal. Beberapa pengertian pelatihan menurut para ahli adalah sebagai
berikut: “Pelatihan adalah proses peningkatan kemampuan dan moral kerja
karyawan operasional sesuai dengan kebutuhan tugas-tugasnya” Hasibuan, 2001: 180.
Universitas Sumatera Utara