Pengertian Layanan Pengertian Kualitas Layanan

27 Menurut Feigenbaum dalam Nasution, 2004, Kualitas adalah kepuasaan pelanggan sepenuhnya full customer satisfaction. Suatu produk berkualitas apabila dapat memberi kepuasan sepenuhnya kepada konsumen, yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu produk. Sedangkan menurut Garvin dan Davis dalam Nasution, 2004 menyatakan, bahwa kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, manusiatenaga kerja, proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan atau konsumen. Penjelasan yang telah dijabarkan dapat disimpulkan bahwa kualitas adalah suatu kondisi dinamis yang sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen.

2.2.3 Pengertian Layanan

Layanan merupakan suatu fenomena yang rumit cxomplicatedGromroos dalam Jasfar,1990. Kata layanan mempunyai banyak arti dan ruang lingkup, dari pengertian yang paling sederhana yaitu hanya berupa pelayanan dari seseorang kepada orang lain, bisa juga diartikan sebagai mulai dari pelayanan yang diberikan oleh manusia baik yang dapat dilihat explicit servicxe maupun yang tidak dapat dilihat, yang hanya bisa dirasakan implicxit service sampai kepada fasilitas-fasilitas pendukung yang harus tersedia dalam penjualan jasa dan benda-benda lainnya. Menurut Kotler dalam Arief 2007mengatakan bahwa layanan adalah sesuatu yang tidak berwujud yang tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan apa pun. Dalam produksinya, jasa bisa terikat pada suatu produk fisik tetapi bisa juga tidak. Definisi 28 dari Berry sepeti yang dikutip oleh Zeithaml dan Bitner dalam Arief , 2007 bahwa jasa dianggap sebagai tindakan proses dan tampilan. Jasa tidak hanya dihasilkan oleh perusahaan jasa tetapi merupakan hal integral yang ditawarkan juga oleh perusahaan manufaktur. Layanan adalah perbuatan yang dilakukan oleh satu pihak kepada pihak lain dimana pihak lain yang menerima layanan itu akan menikmati manfaat atau merasa senang dan puas, layanan tidak dapat disentuh dan tidak dapat dimiliki karena tidak memiliki wujud. Layanan hanya dapat dialami, digunakan atau dikonsumsi, sangat sukar untuk mengetahui dengan persis apa saja yang akan diperoleh pada saat akan membeli suatu layanan karena sifatnya yang abstrak .

2.2.4 Pengertian Kualitas Layanan

Menurut Wyckof dalam Arief, 2007 kualitas layanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan demikian, baik tidaknya kualitas layanan tergantung kepada kemampuan penyedia layanan dalam memenuhi harapan konsumen secara konsisten. Menurut Parasuraman, et al, 1985 dalam Nasution, 2004, kualitas jasa adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan kata lain ada 2 faktor utama yang mempengaruhi kualitas layanan yaitu: expected service jasa yang diharapkan dan perceived service jasa yang diterima.parasuraman, et al dalam Tjiptono, 2004. Berdasarkan pada dua faktor utama yang disebutkan diatas dapat dibuat kesimpulan 29 sebagai berikut : apabila layanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan maka kualitas layanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Dan apabila layanan yang diterima melampaui harapan konsumen maka kualitas layanan dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika layanan yang diterima lebih rendah daripada yng diharapkan maka kualitas layanan dipersepsikan buruk. Dengan demikian, baik tidaknya kualitas layanan tergantung kepada kemampuan penyedia layanan dalam memenuhi harapan konsumen secara konsisten. Kualitas total suatu jasa terdiri atas tiga komponen utama Gronroos dalam Tjiptono,2004, yaitu : 1. Technical Quality, yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas output keluaran jasa yang diterima pelanggan. Menurut Parasuraman,et.al dalam Bojanic, 1991, technical quality dapat diperinci lagi menjadi : a. Search quality, yaitu kualitas yang dapat dievaluasi pelanggan sebelum membeli, misalnya harga. b. Experience quality, yaitu kualitas yang hanya bisa dievaluasi pelanggan setelah membeli atau mengkonsumsi jasa. Contohnya ketepatan waktu, kecepatan pelayanan dan kerapian hasil. c. Credence quality, yaitu kualitas yang sukar dievaluasi pelanggan meskipun telah mengkonsumsi suatu jasa. Misalnya kualitas operasi jantung. 2. Functional Quality, yaitu komponen yang berkaitan dengan kualitas cara penyampaian suatu jasa. 30 3. Corporate Image, yaitu profil, reputasi, citra umum dan daya tarik khusus suatu perusahaan. Berdasarkan ketiga komponen di atas, dapat ditsrik kesimpulan bahwa Technical Quality dan Functional Quality merupakan faktor yang dipergunakan dalam menilai kualitas jasa.

2.2.5 Dimensi Kualitas Layanan