Tempat dan Waktu Penelitian Metode Penelitian

JS = jumlah siswa keseluruhan Klasifikasi indeks kesukaran yang umum digunakan adalah : IK = 0,00 : soal terlalu sukar 0,00 IK ≤ 0,30 : soal sukar 0,30 IK ≤ 0,070 : soal sedang 0,70 IK ≤ 1,00 : soal terlalu mudah c. Uji Daya Pembeda Daya pembeda soal menurut Suharsimi adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Cara menentukan daya pembeda adalah sebagai berikut 72 atau Keterangan J = jumlah peserta tes JA = banyaknya peserta kelompok atas JB = banyaknya peserta kelompok bawah BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = banyak peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar PA = proposi serta kelompok atas yang menjawab benar PB = proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar 73 Klasifikasi daya pembeda yang umum digunakan adalah sebagai berikut : DP ≤ 0,00 : sangat jelek 0,00 DP ≤ 0,20 : jelek 0,20 DP ≤ 0,40 : cukup 0,40 DP ≤ 0,70 : baik 0,70 DP ≤ 1,00 : sangat baik 72 Suharsimi, op. cit,. h. 211 73 Suharsimi, op.cit., h. 213-214 d. Uji Realibilitas Reabilitas berkenaan dengan tingkat keajegan atau ketetapan hasil pengukuran. Suatu instrumen memiliki tingkat reabilitas yang memadai, bila instrumen tersebut digunakan mengukur aspek yang diukur beberapa kali hasilnya relatif sama 74 . Untuk pengujian kereliabelan instrumen penelitian ini adalah dengan rumus Kuder Richardson KR 21 adalah sebagai berikut 75 { } Keterangan k = jumlah item dalam instrumen M = mean skor total S² = varian total

E. Kontrol Terhadap Validitas Internal

1. Pengaruh historis, dikontrol dengan mencegah agar tidak terjadi kejadian- kejadian khusus dan pelaksanaan perlakuan tidak terlalu lama jangka waktunya. 2. Alat pengukuran, dikontrol dengan menguji cobakan terlebih dahulu instrument yang digunakan sehingga didapat instrument pengukuran yang baik. 3. Terjadinya kontaminasi antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, dikontrol dengan tidak menginformasikan kepada siswa tentang penelitian yang dilakukan. 4. Perbedaan kemampuan akademik antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol, dikontrol dengan pemilihan sampel secara acak dari populasi yang homogen.

F. Teknik Analisis Data

Setelah memperoleh data dan informasi dari penelitian observasi yang dilakukan, penulis menganalisis secara kuantitatif yang kemudian mempelajarinya 74 Syaodih, op. cit,. h. 229 75 Sugiono, op. cit., h. 186 secara utuh, sehingga memperoleh gambaran yang jelas terhadap masalah yang diperoleh. Untuk menguji hipotesis digunakan uji-t dengan taraf signifikansi X=0.05. Pengujian dengan menggunakan uji-t memerlukan beberapa syarat, antara lain: sampel acak, data interval, populasi berdistribusi normal dan kesamaan varians homogenitas. 1. Uji Prasyarat Analisis Untuk prasyarat data interval telah terpenuhi, sebab hasil belajar merupakan data interval. Uji keacakan pun tidak perlu sebab sampel telah diambil secara acak. Oleh karena itu, uji prasyarat yang perlu dilakukan adalah uji normalitas dan uji kesamaan varians uji homogenitas. a. Uji Normalitas Uji Normalitas Pengujian normal atau tidaknya data pada penelitian ini mengunakan uji normalitas Liliefors. L = FZi – SZi dimana Z = ̅ Keterangan : Z = Simpangan baku untuk kurva normal standar Xi = Data ̅ = Rata-rata data S = Simpangan baku Kriteria pengujiannya adalah : 1 Apabila maka sampel berasal dari populasi yang distribusi normal. 2 Apabila maka sampel tidak berasal dari populasi yang distribusi normal. b. Uji Homogenitas Teknik yang diguanakan pada uji homogenitas ini adalah uji Fisher dengan rumus : F = dengan S² = ∑ ∑ Keterangan :

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari

0 2 17