Pengujian Persyaratan Analisi dan Pengujian Hipotesis

kelompok yang dibentuk peneliti, namun ada kelompok yang tidak nyaman dengan kelompok bentukan peneliti karena terpisah dengan teman akrabnya, dan tidak nyaman dengan teman satu kelompoknya. Pada saat mengerjakan tugas individu tidak semua siswa mengumpulkan tugasnya individunya. Pada pertemuan kedua, proses pembelajaran siswa masih sama dengan pertemuan pertama, namun pada pertemuan kedua peneliti memberikan reward berupa bintang prestasi yang ditempel di kartu prestasi. Perubahan mulai terlihat pada pertemuan ketiga dan seterusnya. Setiap anggota kelompok mulai saling membantu anggota kelompoknya yang mengalami kesulitan belajar dan memotivasi anggota lainnya yang malas mengerjakan tugas individu. Siswa mulai menyukai dan terbiasa dengan metode yang diterapkan oleh peneliti, hal ini terlihat pada saat akan dimulai pembelajaran, siswa yang meminta untuk belajar berkelompok seperti pembelajaran sebelumnya. Semangat belajar siswa pada kelas eksperimen setelah mendapat perlakuan mulai menunjukan aktivitas belajar yang baik, siswa mengerjakan tugas dengan baik dan terpacu untuk berkompetisi dalam pembelajaran serta siswa sudah mampu bekerjasama dengan baik dengan teman- temannya. Selain memberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen, peneliti juga memberikan perlakuan terhadap kelas kontrol yang diterapkan di kelas 5A. Kelas kontrol diajar mengunakan metode pembelajaran yang masih konvensional berupa ceramah dan penugasan. Di kelas kontrol ini pembelajaran yang dilakukan sama dengan pembelajaran pada umumnya. Guru yang menjadi pusat pembelajaran, dengan komunikasi satu arah, walaupun terjadi interaksi itu pun hanya dengan siswa tertentu, biasanya siswa yang memiliki prestasi yang baik di kelas. Dari pengamatan yang dilakukan peneliti, pada kelas kontrol siswa cenderung bosan dalam proses pembelajaran dan jika siswa merasa bosan mereka akan mengobrol, menyandarkan kepalanya diatas tanggan, dan mengambar di buku tulisnya. Aktivitas belajar siswa masih monoton, siswa kurang memiliki inisitaif dalam belajar dan tidak terpacu untuk berkompetisi dalam belajar. Tabel 4.7 Tabel Aktivitas Siswa No Aspek yang diamati Penilaian Pertemuan ke 1 2 3 4 Y T Y T Y T Y T Kegiatan Awal 1 Mejawab salam dan membaca do’a. √ √ √ √ 2 Memperhatikan dan mendengarkan tujuan pembelajaran yang disampaikan guru √ √ √ √ 3 Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan mengenai aturan dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD yang disampaikan guru √ √ √ √ 4 Bergabung dengan kelompok yang telah ditentukan √ √ √ √ Kegiatan Inti 5 Menjawab pertanyaan guru untuk mengali pemahaman awal siswa pada tahapan eksplorasi √ √ √ √ 6 Memperhatikan dan mendengarkan penjelasan materi yang disampaikan guru. √ √ √ √ 7 Berdiskusi dengan kelompoknya √ √ √ √ 8 Mengerjakan soal secara berkelompok saat pengerjaan tugas kelompok √ √ √ √ 9 Mengerjakan soal secara individu saat pengerjaan tugas individu √ √ √ √ 10 Memperhatikan penguatan yang dilakukan oleh guru √ √ √ √ Penutup 11 Bersama-sama guru menyimpulkan pembelajaran √ √ √ 12 Memperhatikan motivasi yang diberikan guru √ √ √ √ 13 B erdo’a dan salam √ √ √ √ Ket : Y Ya dan T Tidak

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini jauh dari kata sempurna, semua upaya telah dilakukan agar memeperoleh hasil yang maksimal. Tetapi masih ada hal-hal yang tidak dapat terkontrol dan tidak dapat dikendalikan. Sehingga hasil ini pun belum maksimal. Hal-hal tersebut adalah : 1. Penelitian baru dilaksanakan pada mata pelajaran matematika dengan pokok bahasan bilangan yang meliputi KPK dan FPB, operasi bilangan bulat, akar pangkat, dan penarikan akar pangkat. Dan belum dapat digeneralisasikan pada pokok bahasan lainnya. 2. Waktu yang akan memasuki ujian tenggah semester sehingga pemberian materi dibuat lebih cepat. 3. Kontrol terhadap kemampuan siswa hanya pada hasil belajar saja. Sementara variable lain seperti, intelegensi, minat, bakat, motivasi, dan lingkungan belajar tidak dapat terkontrol secara penuh. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika hasil dari penelitian ini dapat dipengaruhi oleh hal-hal lainnya. BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dengan melihat proses pembelajaran di kelas 5B atau kelas eksperimen yang diajar dengan model pembelajaran kooperarif tipe Student Teams Achievement Division STAD dalam hal aktivitas belajar lebih baik dari kelas 5A atau kelas kontrol yang diajar dengan pembelajaran konvensional berupa ceramah dan penugasan. Pada kelas eksperimen aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa sehingga siswa dapat lebih aktif dan lebih memiliki semangat untuk berprestasiberkompetisi karena model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki ciri untuk mengaktifkan siswa dan memacu kompetisi antar siswa dengan adanya pemberian reward.Sedangkan pada kelas kontrol yang diajar dengan model pembelajaran konvensional aktivitas belajarnya berpusat pada guru, aktifitas siswa hanyalah memperhatikan penjelasan guru mengenai materi yang sedang diajarkan sehingga siswa tidak memiliki semangat belajar dan tidak memiliki rasa terpacu untuk berkompetisi. Dan berdasarkan deskripsi data hasil pengujian hipotesis penelitian maka kesimpulan nya adalah “Rata-rata hasil belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dibandingkan siswa yang diajar dengan mengunakan pembelajaran konvensional t hitung =8,21 t tabel = 1,68. hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar matematika pada kelompok eksperimen yaitu berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh rata-rata sebesar 70,4. Sedangkan hasil belajar kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata sebesar 61,9. Hal ini menunjukan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD berpengaruh nyata t erhadap hasil belajar matematika siswa”. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD ini dapat dijadikan sebagai alternatif variasi dalam memilih model pembelajaran, karena dapat menjadikan siswa lebih aktif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, terutama dalam pelajaran matematika. 54

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) ditinjau dari

0 2 17