Sterilisasi Alat Pembuatan Media Nutrient Agar Kultur Bateri Uji Efektivitas Madu terhadap Salmonella typhi

3.8 Alur Penelitian

30

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Uji Standarisasi Madu

Telah dilakukan uji standarisasi sampel madu multiflora murni oleh PT. Madu Pramuka di Laboraturium Analisis dan Kalibrasi Balai Besar Industri Agro. Berdasarkan uji Standarisasi Nasional Indonesia SNI 01- 3545-2004. maka dari hasil 10 parameter yang sudah dilakukan pada uji madu multiflora yaitu uji aktifitas enzim diastase. hidroksimetilfurfural HMF. gula pereduksi dihitung sebagai glukosa. sukrosa. tingkat keasaman. padatan yang tak larut dalam air. abu. cemaran logam baik timbal Pb maupun tembaga Cu. dan juga cemaran arsen As telah memenuhi standarisasi uji.

4.2 Hasil Ekstrak Madu

Penelitian ini menggunakan dua jenis pelarut yang berbeda sifat kepolarannya. Tujuannya adalah untuk memisahkan zat aktif pada madu dengan tingkat kepolaran yang berbeda. Untuk memudahkan pemisahannya digunakan corong pisah dan di kocok menggunakan soker selama tiga jam. Kemudian dihasilkan fasa residucair pada bagian atas dan fasa sedimenendapan pada bagian bawah. Pada ekstrak madu menggunakan pelarut aseton dihasilkan fasa residucairan berwarna bening keemasan dan endapan berwarna coklat. Tabel 4.1 Hasil Ekstraksi Cair-cair Madu Multiflora Jenis pelarut Fasa residucair Fasa sedimenendapan Aseton Cairan berwana bening keemasan Warna coklat agak kental n-Heksan Cairan berwarna bening Warna coklat agak kental Pada ekstrak madu menggunakan pelarut n-heksan dihasilkan fasa residucair berwarna bening dan endapansedimen berwarna coklat. Lalu fasa residucair dan fasa sedimenendapan dipisahkan dan dimasukkan ke dalam gelas beker yang berbeda. Kemudian gelas beker dimasukkan kedalam oven untuk menguapkan pelarut sehingga fasa tersebut menjadi lebih pekat. Selanjutnya diencerkan untuk mendapatkan variasi konsentrasi yang digunakan dalam uji aktivitas antibakteri.

4.3 Uji Statistik Data

Pada penelitian ini digunakan program SPSS untuk uji statistik data. Hal pertama yang dilakukan adalah uji normalitas untuk mengetahui distribusi data normal atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menghasilkan nilai signifikansi 0.000 p0.05 yang mengindikasikan bahwa distribusi data tidak normal. Oleh karena itu. untuk melakukan uji hipotesis digunakan metode uji Kruskal-Wallis. Tabel 4.2 Hasil Pengolahan Data Parameter Mean SD Madu Multiflora 100 10.5000 0.57735 Madu Multiflora 50 8.2500 0.50000 Sedimen Madu Multiflora + Aseton 100 10.2500 0.50000 Sedimen Madu Multiflora + Aseton 50 8.7500 0.50000 Residu Madu Multiflora + Aseton 100 7.7500 0.50000 Residu Madu Multiflora + Aseton 50 7.0000 0.00000 Sedimen Madu Multiflora + n- Heksan 100 9.0000 1.00000 Sedimen Madu Multiflora + n- Heksan 50 7.6667 0.57735