Pengaruh interaksi antara suhu penyimpanan T dan lama penyimpanan W terhadap kadar protein

Berdasarkan uji beda nyata Duncan dilihat bahwa perlakuan E1WI, E1W2, E2W1, E2W3 dan E3W1 tidak berbeda nyata tetapi berbeda nyata dengan E1W3, E2W2, dan E3W2. Dimana rataan tertinggi terdapat pada perlakuan E1W1 yaitu 25,41 dan terendah terdapat pada perlakuan E3W3 yaitu 10,93. Penggunaan level enzim rennet sampai level 0,04 dan penyimpanan selama 6minggu memberikan pengaruh terhadap penurunan kandungan protein keju. Hal ini disebabkan oleh aktvitas enzim rennet lebih optimum bekerja pada saat penggumpalan susu terjadi dibandingkan pada saat penyimpanan setelah terbentuknya keju. Rahman 1992 menjelaskan, jumlah penggumpal enzim rennet 3-8 masih tertahan dalam keju segar dan persentase ini akan semakin menurun seiring masa penyimpanan pada keju peram.

6. Pengaruh interaksi antara suhu penyimpanan T dan lama penyimpanan W terhadap kadar protein

Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi antara suhu penyimpanan T dan lama penyimpanan W berpengaruh sangat nyata P0,01 terhadap kadar protein keju. Perbedaan antar perlakuan dapat diketahui dengan melakukan uji beda nyata jarak Duncan tertera pada Tabel 43 sebagai berikut: Tabel 43. Uji beda nyata jarak Duncan pengaruh suhu penyimpanan dan lama penyimpanan terhadap kadar protein keju Perlakuan Rataan Notasi T1W1 24,55 A T1W2 29,96 A T1W3 16,06 C T2W1 22,86 B T2W2 8,27 E T2W3 13,07 D Keterangan : Notasi yang berbeda menunjukkan berbeda nyata pada taraf 5 Berdasarkan uji beda nyata Duncan dilihat bahwa perlakuan T1WI dan T1W2 tidak berbeda nyata tetapi berbeda nyata dengan T1W3, T2W1, T2W2 dan T2W3. Dimana rataan tertinggi terdapat pada perlakuan T1W2 yaitu 29,96 dan terendah terdapat pada perlakuan T2W2 yaitu 8,27. Penyimpanan keju pada suhu 20 ºC dan penyimpanan keju selama 4 minggu memberikan pengaruh terhadap penurunan kandungan protein keju. Makin tinggi suhu dan penyimpanan keju yang semakin lama mengakibatkan kandungan protein keju semakin menurun. Hal ini disebabkan karena selama penyimpanan terjadi fermentase pada keju. Dimana pada saat itu, enzim rennet berfungsi membantu proses proteolisis selama pematangan keju. Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Agribisnis Persusuan dan Teknologi Hasil Ternak 2005 menjelaskan, temperatur pematangan yang lebih tinggi akan mendekati waktu yang diperlukan untuk menjadi keju. Hasil pematangan lebih cepat yaitu 4-6 minggu dan temperatur antara 4-16 ºC. 7. Pengaruh interaksi antara level enzim rennet E , suhu penyimpanan T dan lama penyimpanan W terhadap kadar protein Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa interaksi antara level enzim rennet E, suhu penyimpanan T dan lama penyimpanan W berpengaruh sangat nyata P0,01 terhadap kadar protein keju. Perbedaan antar perlakuan dapat diketahui dengan melakukan uji beda nyata jarak Duncan tertera pada Tabel 44 sebagai berikut: Tabel 44. Uji beda nyata jarak Duncan pengaruh interaksi level enzim rennet E, suhu penyimpanan T dan lama penyimpanan W terhadap kadar protein Perlakuan Rataan Notasi E1T1W1 31,37 A E1T1W2 32,90 A E1T1W3 20,87 BC E1T2W1 19,46 C E1T2W2 13,01 D E1T2W3 5,95 E E2T1W1 27,13 B E2T1W2 27,50 AB E2T1W3 18,85 C E2T2W1 15,59 C E2T2W2 7,73 D E2T2W3 19,89 C E3T1W1 14,86 CD E3T1W2 29,47 A E3T1W3 8,47 D E3T2W1 33,51 A E3T2W2 4,05 E E3T2W3 13,38 D Berdasarkan uji beda nyata Duncan dilihat bahwa interaksi perlakuan berbeda nyata. Kadar protein tertinggi dari interaksi ketiga faktor diperoleh rataan tertinggi pada perlakuan E3T2W1 yaitu 33,51 dan terendah terdapat pada perlakuan E3T2W2 yaitu 4,05. Penggunaan enzim rennet sampai level 0,04 dengan penyimpanan pada suhu 20 ºC serta penyimpanan selama 4 minggu memberikan pengaruh terhadap penurunan kandungan protein keju. Makin tinggi level enzim rennet, suhu dan lama penyimpanan, kandungan protein dalam keju semakin menurun. George and Wilbur 1988 menjelaskan, enzim proteolitik menghidrolisa protein menjadi pepton, polipeptida dan asam amino. Didukung oleh Hidayat dkk 2006 yang menyatakan selama pemeraman terjadi perubahan biokimia yang disebabkan oleh aktifitas koagulan, enzim-enzim proteinase serta mikroba susu yang tahan terhadap pasteurisasi seperti Lactobacillus, Pediococcus dan Micrococcus. Kadar Air Pengujian level enzim rennet, suhu dan lama penyimpanan serta interaksinya terhadap kadar air keju dapat diketahui dengan melakukan analisis ragam, terlihat pada Tabel 45 sebagai berikut: Tabel 45. Analisis ragam kadar air keju SK DB JK KT F hit F tabel 0.05 0.01 Perlakuan 17 1047,92275 61,64251 20,763 2,25 3,19 E 2 290,25742 145,12871 48,884 3,55 6,01 T 1 92,43703 92,43703 31,135 4,41 8,28 W 2 537,65302 268,82651 90,549 3,55 6,01 ET 2 9,41723 4,70861 1,586 tn 3,55 6,01 EW 4 39,16706 9,79176 3,298 2,93 4,58 TW 2 56,75028 28,37514 9,557 3,55 6,01 ETW 4 22,24068 5,56017 1,872 tn 2,93 4,58 Galat 18 53,43892 2,96882 Total 35 1113,95469 Keterangan kk = 16,20 = sangat nyata = nyata tn = Tidak nyata

1. Pengaruh level enzim rennet E terhadap kadar air