Hasil yang dicapai dari manajemen strategi pengembangan potensi anak

Dari hasil temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa dalam mengembangkan kemampuan dan potensi yang ada didalam diri anak yatim dan dhuafa dibutuhkan bantuan dari banyak pihak. Dibutuhkan orang-orang dermawan yang mau menyisihkan sedikit hartanya untuk membantu mensukseskan program-program yang telah direncanakan oleh lembagaYayasan yang bergerak dalam hal mengasuh dan membimbing anak yatim dan dhuafa. Staf-staf yang bekerja di yayasan harus saling bekerjasama dan memiliki misi yang sama supaya tidak ada perbedaan dalam melakukan pelayanan untuk anak yatim dan dhuafa. Anak yatim dan dhuafa yang diberi kesempatan untuk bersekolah harus bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan meningkatkan potensinya karena tidak semua anak yatim dan dhuafa mendapatkan kesempatan yang sama. 86

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Kemiskinan menjadi faktor penyebab banyaknya permasalahan yang terjadi saat ini salah satunya adalah bertambahnya jumlah anak yang hidup di jalanan atau yang dikenal dengan anak jalanan. Dibutuhkan peran serta dari pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan anak seperti lingkungan keluarga dan lingkungan sosialnya. Dengan meningkatnya kesejahteraan anak maka hak-hak anak akan terpenuhi. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan pengelolaan strategi yang tepat. Oleh karena itu, Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia sebagai lembaga sosial yang bergerak dalam pengasuhan dan pengelolaan anak yatim membantu pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan anak sehingga hak- hak anak terpenuhi dengan melakukan manajemen strategi. Untuk mengetahui proses dan hasil dari manajemen strategi sekaligus menjawab rumusan masalah maka penulis membagi penjelasan kedalam dua poin, yaitu: 1. Sebagai organisasi pelayanan sosial non-pemerintah Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia memberikan pelayanannya kepada anak yatim dan dhuafa berupa pengelolaan dan pengembangan potensi. Untuk melaksanakan tugas tersebut dan mencapai tujuan dibutuhkan pemilihan strategi yang tepat. Dengan melaksanakan proses manajemen strategi maka proses pencapaian tujuan akan berjalan dengan baik. Terdapat 3 tahapan dalam proses manajemen strategi, yaitu pertama, tahap perumusan strategi yaitu menentukan obyektif jangka panjang dengan melihat peluang dan ancaman serta kekuatan dan kelemahan organisasi. Masih banyak orang yang peduli dengan anak yatim dan dhuafa menjadi peluang yang dimiliki yayasan tetapi berbanding lurus dengan ancaman yang dimiliki yayasan semakin banyaknya jumlah anak yatim dan dhuafa yang belum mendapatkan pelayanan sosial. Selain itu kekuatan yayasan seperti program-program yang yayasan buat dapat membangun kemampuan potensi diri anak asuh untuk mencapai cita-cita mereka berbanding lurus pula dengan kelemahan seperti terbatasnya sarana dan prasarana yang dimiliki setiap asrama. Dengan mengetahui hasil analisis tersebut dibuatlah beberapa program seperti yatim apartemen, school of life dan Smart Scholarship. Terbentuknya program-program ini merupakan tujuan jangka panjang yang dimiliki yayasan. Dengan adanya program-program ini dapat mengurangi ancaman dan kelemahan yayasan sehingga tujuan dapat tercapai. Kedua, tahap implementasi strategi yaitu pelaksanaan program yang telah direncanakan dengan melibatkan staf-staf yang ada di asrama. Terdapat 7 divisi atau bagian di asrama mulai dari manajer area Jakarta, Tangerang dan Lampung, kepala asrama, staf logistik, staf pendidikan dan kesehatan, staf umum, staf usaha dan staf front office. Mereka memiliki fungsinya masing-masing sesuai dengan tugas yang telah diberikan. Manajer area Jakarta, Tangerang dan Lampung memberi perintah dari pusat kepada kepala asrama sekaligus sebagai supervisor asrama di daerah Jakarta, Tangerang dan Lampung. Tugas dari kepala asrama adalah sebagai pemberi keputusan bagi staf dan anak asuh. Tanpa persetujuan dari kepala asrama maka tidak ada hal-hal seperti kegiatan yang berhubungan dengan anak asuh dapat terlaksana. Staf pendidikan dan kesehatan memiliki tugas sebagai penghubung antara anak asuh dengan kepala asrama. Staf penkes selalu berada dekat dengan anak asuh sehingga apabila ada hal yang dibutuhkan dalam hal pendidikan atau kesehatan dapat segera diperoleh dengan persetujuan dari kepala asrama. Untuk menjaga lingkungan asrama agar tetap bersih dan sehat itu merupakan tugas dari staf umum. Setiap harinya selalu membersihkan lingkungan asrama mulai dari taman, ruang tamu, kamar, kamar mandi, dapur hingga ruang kantor. Tugas staf usaha dan front office hampir serupa yaitu mencari dan menerima dana bantuan dari donator, dimana nantinya donasi ini akan membantu anak yatim dan dhuafa yang ada di asrama maupun di luar asrama dalam memperoleh kebutuhan mereka masing-masing. Ketiga, tahap evaluasi strategi yaitu bertujuan untuk mengukur atau menilai prestasi yang dicapai yayasan. Evaluasi dilakukan oleh manajer area Jakarta, Tangerang dan Lampung kepada kepala asrama Pamulang yang dilakukan dalam kurun waktu 1X setahun dan antara kepala asrama Pamulang dengan staf-staf yang bekerja di asrama Pamulang yang dilakukan dalam waktu 1X sebulan. Evaluasi ini meninjau keberhasilan rencana jangka panjang yang dilakukan dan mencari rencana alternative setiap tahunnya dikarenakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam faktor internal dan juga eksternal. Untuk melihat hasil yang dicapai maka akan dijelaskan pada poin nomor dua. 2. Setelah tahap manajemen strategi dilakukan maka diketahui hasilnya. Banyak terjadi perubahan sebelum masuk asrama Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia dengan setelah masuk yaitu anak yatim dan dhuafa mendapatkan kesempatan untuk bersekolah kembali, selain itu mereka juga dibekali dengan ilmu-ilmu lain seperti ilmu agama Islam yang diajarkan di asrama. Dengan ilmu agama tersebut telah membawa seseorang anak asuhnya menjadi juara 3 di ajang perlombaan Tahfiz seluruh Tangerang Selatan. Tidak hanya itu, keterampilan juga diberikan kepada anak asuh untuk menjadi bekalnya nanti seperti menjahit dan jurnalistik dengan harapan ilmu yang diberikan dapat bermanfaat dan digunakan ketika keluar dari asrama Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia.

B. Saran-Saran

1. Penulis melihat untuk kedepannya Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia asrama Pamulang, Tangerang Selatan menambah tenaga pekerja professional dalam meningkatkan potensi diri anak, supaya proses pelaksanaannya dapat berjalan lebih maksimal. 2. Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia khususnya staf yang bekerja di asrama Pamulang, Tangerang Selatan harus saling menjaga kerjasama dalam mengasuh anak yatim dan dhuafa serta menjalin hubungan yang lebih dekat lagi dengan anak asuh dan menjaga amanah yang diberikan. 3. Yayasan Rumah Yatim Ar-rohman Indonesia dapat menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lainnya untuk meningkatkan potesi anak yatim dan