Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Pengembangan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM S1 EKSTENSION MEDAN
PENGARUH SISTEM REKRUTMEN DAN PENGEMBANGAN TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk,
KANTOR WILAYAH 01 MEDAN
SKRIPSI
OLEH
AYU NOVITARIANI P 060521013
DEPARTEMEN MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
(2)
ABSTRAK
Ayu Novitariani P (2010) “Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Pengembangan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan”. Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si Selaku Ketua Departemen Manajemen, Dra. Lucy Anna, MS Selaku Dosen Pembimbing, Dra. Komariah Pandia Selaku Dosen Penguji I, Dr Yenni Absah SE, MSi Selaku Dosen Penguji II.
Pengelolaan prestasi kerja yang dilakukan PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan pegawai dan memberikan penilaian hasil kerja secara lebih obyektif yang pada akhirnya akan meningkatkan laba usaha serta jumlah nasabah pada PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. secara keseluruhan. Perekrutan pegawai secara langsung menunjang program perbaikan performance Bank. Proses dan penatalaksanaan perekrutan dan pengembangan pegawai didorong oleh kebutuhan Bank untuk memperbaiki mutu pegawainya. Target utamanya adalah memperoleh tenaga profesional. Agar dapat memperoleh tenaga berkualitas baik, perekrutan dan pengembangan harus merupakan proses yang aktif yang menjangkau calon potensial. Persyaratan posisi jabatan yang jelas dan relevan merupakan dasar penyelesaian tenaga yang bermutu tinggi untuk memperoleh pegawai yang berprestasi baik.
Pengembangan pegawai yang dilaksanakan bertujuan untuk menciptakan pegawai yang memiliki kompetensi dan kualifikasi sesuai standar kompetensi yang telah ditetapkan perusahaan, juga untuk menunjang building competency yang sesuai dan terfokus pada jalur spesialisasinya bagi pegawai yang ditempatkan pada posisi-posisi khusus.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis sistem rekrutmen dan pengembangan pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan.
Metode penelitian yang dipergunakan adalah. metode analisis deskriptif, metode analisis regeresi berganda, uji simultan (Uji-F), uji parsial (Uji–t) dan koefisien determinasi (R2). Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan sistem rekrutmen dan pengembangan pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan, dengan persamaan regresi Y = 1,595 + 0,306 X1 + 0,795 X2 + e. Analisis
koefisien determinasi (R2) dilihat dari nilai Adjusted R Square sebesar 0,664 yang berarti bahwa 66,4% prestasi kerja (variabel terikat) dapat dijelaskan oleh variabel sistem rekrutmen (X1) dan pengembangan pegawai (X2) dan sisanya 33,6%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
(3)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai
salah satu syarat menyelesaikan studi pada Departemen Manajemen S-1 Ekstensi
Kosentrasi Sumber Daya Manusia di Universitas Sumatera Utara untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Dan tak lupa shalawat dan salam penulis
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin
untuk mendapatkan hasil yang terbaik dan dapat dimanfaatkan oleh berbagai
pihak yang memerlukan. Namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dalam tata bahasa maupun ruang lingkup
pembahasannya.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari
bimbingan, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F Dalimunthe, SE, M.Si., selaku Ketua Departemen
(4)
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA., selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Lucy Anna, MS., selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
membantu dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam proses
penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Dra. Komariah Pandia, selaku Dosen Penguji I yang telah banyak
membantu penulis melalui saran dan kritik yang diberikan demi
kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
6. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si., selaku Dosen Penguji II yang telah banyak
membantu penulis melalui saran dan kritik yang diberikan demi
kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
7. Ibu Khairani Lubis, selaku Pimpinan Bagian Umum PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Wilayah 01 Medan yang telah banyak
membantu penulis dalam riset dan pengumpulan data.
8. Seluruh pihak PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Wilayah 01
Medan yang telah membantu penulis dengan sedikit meluangkan waktunya.
9. Kedua orang tua penulis yang telah memberikan dukungan yang luar biasa
baik moril maupun materil. Terima kasih yang tidak terhingga atas doa tulus
yang selalu dipanjatkan untuk penulis (semoga Allah SWT selalu melindungi
Papa dan Mama).
10.Seluruh staf dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,
(5)
11.Sahabat dan teman-teman Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara atas informasi dan dukungannya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak terdapat kekurangan
dalam penyusunan skripsi ini, baik materi maupun penyajiannya, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, Juli 2010 Penulis
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Kerangka Konseptual ... 5
D. Hipotesis ... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
F. Metode Penelitian ... 7
1. Batasan Operasional ... 7
2. Definisi Operasional ... 8
3. Skala Pengukuran Variabel ... 9
4. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 10
5. Populasi dan Sampel ... 10
6. Jenis dan Sumber data ... 12
7. Teknik Pengumpulan Data ... 12
8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 13
9. Metode Analisis Data ... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 17
A. Penelitian Terdahulu ... 17
B. Sistem Rekrutmen ... 18
1. Analisis pekerjaan ... 18
2. Perencanaan tenaga kerja ... 19
3. Penarikan tenaga kerja... 20
4. Seleksi ... 24
C. Pengembangan Karyawan ... 25
1. Orientasi ... 25
2. Pelatihan ... 27
3. Pendidikan ... 30
(7)
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 39
A. Sejarah berdirinya PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk... 39
B. Visi dan Misi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ... 41
C. Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ... 42
D. Job Description PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ... 44
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 39
A. Sejarah berdirinya PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk... 39
B. Visi dan Misi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ... 41
C. Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ... 42
D. Job Description PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ... 44
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 50
A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 50
B. Analisis Deskriptif PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ... 53
C. Analisis Kuantitatif PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk ... 64
1. Analisis Regresi Berganda... 65
2. Uji Parsial (Uji t) ... 66
3. Uji Simultan (Uji F) ... 68
4. Koefisien Determinasi (R2) ... 69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 71
A. Kesimpulan ... 71
B. Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... ix LAMPIRAN
(8)
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1.1 Jumlah Pegawai yang Direkrut dan mendapatkan Pengembangan
dan yang pensiun dari Tahun 2007 sampai tahun 2009 ... 3
Tabel 1.2 Mekanisme Operasionalisasi Variabel ... 9
Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert ... 10
Tabel 1.4 Perhitungan Sampel Penelitian berdasarkan Masa Kerja ... 11
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas ... 51
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 52
Tabel 4.3 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 53
Tabel 4.4 Karakteristik Responden berdasarkan Usia ... 54
Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Departemen... 55
Tabel 4.6 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 55
Tabel 4.7 Karakteristik Responden berdasarkan Masa Kerja ... 56
Tabel 4.8 Distribusi Pendapat Responden terhadap Dimensi Sistem Rekrutmen (X1) ... 57
Tabel 4.9 Distribusi Pendapat Responden terhadap Dimensi Pengembangan (X2) ... 60
Tabel 4.10 Distribusi Pendapat Responden terhadap Dimensi Prestasi Kerja (Y) ... 62
Tabel 4.11 Analisis Regresi Linier Berganda... 64
Tabel 4.12 Hasil Uji thitung ... 66
Tabel 4.13 Hasil Uji Fhitung ... 69
(9)
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 6 Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia
(10)
ABSTRAK
Ayu Novitariani P (2010) “Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Pengembangan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan”. Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si Selaku Ketua Departemen Manajemen, Dra. Lucy Anna, MS Selaku Dosen Pembimbing, Dra. Komariah Pandia Selaku Dosen Penguji I, Dr Yenni Absah SE, MSi Selaku Dosen Penguji II.
Pengelolaan prestasi kerja yang dilakukan PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan pegawai dan memberikan penilaian hasil kerja secara lebih obyektif yang pada akhirnya akan meningkatkan laba usaha serta jumlah nasabah pada PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. secara keseluruhan. Perekrutan pegawai secara langsung menunjang program perbaikan performance Bank. Proses dan penatalaksanaan perekrutan dan pengembangan pegawai didorong oleh kebutuhan Bank untuk memperbaiki mutu pegawainya. Target utamanya adalah memperoleh tenaga profesional. Agar dapat memperoleh tenaga berkualitas baik, perekrutan dan pengembangan harus merupakan proses yang aktif yang menjangkau calon potensial. Persyaratan posisi jabatan yang jelas dan relevan merupakan dasar penyelesaian tenaga yang bermutu tinggi untuk memperoleh pegawai yang berprestasi baik.
Pengembangan pegawai yang dilaksanakan bertujuan untuk menciptakan pegawai yang memiliki kompetensi dan kualifikasi sesuai standar kompetensi yang telah ditetapkan perusahaan, juga untuk menunjang building competency yang sesuai dan terfokus pada jalur spesialisasinya bagi pegawai yang ditempatkan pada posisi-posisi khusus.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis sistem rekrutmen dan pengembangan pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan.
Metode penelitian yang dipergunakan adalah. metode analisis deskriptif, metode analisis regeresi berganda, uji simultan (Uji-F), uji parsial (Uji–t) dan koefisien determinasi (R2). Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan sistem rekrutmen dan pengembangan pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan, dengan persamaan regresi Y = 1,595 + 0,306 X1 + 0,795 X2 + e. Analisis
koefisien determinasi (R2) dilihat dari nilai Adjusted R Square sebesar 0,664 yang berarti bahwa 66,4% prestasi kerja (variabel terikat) dapat dijelaskan oleh variabel sistem rekrutmen (X1) dan pengembangan pegawai (X2) dan sisanya 33,6%
dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.
(11)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia merupakan proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan,
kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan
sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan
masyarakat. Oleh karena itu manajer harus menjamin bahwa perusahaan atau
suatu organisasi memiliki tenaga kerja yang tepat di tempat yang tepat, dan pada
saat yang tepat, yang memiliki kemampuan untuk menyelesaikan tugas-tugas
yang akan menolong perusahaan untuk mencapai sasaran secara keseluruhan
dengan prestasi yang baik.
Keberhasilan suatu perusahaan juga dapat dilihat dari prestasi kerja
pegawainya. Prestasi kerja yang baik dari para pegawai di anggap dapat
membantu meningkatkan kualitas perusahaan tersebut. Kualitas tersebut dapat
dilihat dari tingginya rasa kepercayaan atau loyalitas masyarakat terhadap
perusahaan tersebut. Dalam perbankan kualitas dilihat dari pelayanan jasa yang
(12)
jasa bank tersebut. Prestasi kerja yang baik dari para pegawai dapat
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank yang mereka
percaya.
Pengelolaan prestasi kerja yang dilakukan PT. Bank Negara Indonesia
(Pesero) Tbk. bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan pegawai dan
memberikan penilaian hasil kerja secara lebih obyektif yang pada akhirnya akan
meningkatkan laba usaha serta jumlah nasabah pada PT. Bank Negara Indonesia
(Pesero) Tbk. secara keseluruhan.
Perekrutan pegawai secara langsung menunjang program perbaikan
performance Bank. Proses dan penatalaksanaan perekrutan dan pengembangan
pegawai didorong oleh kebutuhan Bank untuk memperbaiki mutu pegawainya.
Target utamanya adalah memperoleh tenaga profesional. Agar dapat memperoleh
tenaga berkualitas baik, perekrutan dan pengembangan harus merupakan proses
yang aktif yang menjangkau calon potensial. Persyaratan posisi jabatan yang jelas
dan relevan merupakan dasar penyelesaian tenaga yang bermutu tinggi untuk
memperoleh pegawai yang berprestasi baik.
Pengembangan pegawai yang dilaksanakan bertujuan untuk menciptakan
pegawai yang memiliki kompetensi dan kualifikasi sesuai standar kompetensi
yang telah ditetapkan perusahaan, juga untuk menunjang building competency
yang sesuai dan terfokus pada jalur spesialisasinya bagi pegawai yang
ditempatkan pada posisi-posisi khusus.
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mendefinisikan perekrutan dan
(13)
memenuhi kebutuhan pegawai (baru) sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
rencana kerja tahunan (Annual Business Plan), dengan (calon-calon) pegawai
yang berkualitas baik sesuai dengan kebutuhan.
PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. merupakan salah satu bank
milik Pemerintah yang melakukan perekrutan dan pengembangan. Adapun
perekrutan yang dilakukan perusahaan harus sesuai dengan spesifikasi jabatan,
yaitu menyesuaikan syarat-syarat yang harus dimiliki pelamar seperti latar
belakang pendidikan, skill atau kemampuan-kemampuan yang dimiliki serta
pengalaman dengan jabatan yang tepat dengan kualifikasi tersebut.
Pada Tabel 1.1 dapat dilihat jumlah pegawai yang direkrut serta
mendapatkan pengembangan dari tahun 2007 sampai tahun 2009 serta kontribusi
karyawan tersebut dalam meningkatkan jumlah nasabah dan jumlah pegawai yang
pensiun dari tahun 2007 sampai tahun 2009.
Tabel 1.1
Jumlah Pegawai yang Direkrut dan mendapatkan Pengembangan dan yang Pensiun pada PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk,
Kantor Wilayah 01 Medan dari Tahun 2007 sampai Tahun 2009 No. Tahun
Jumlah karyawan yang direkrut dan dikembangkan
(orang)
Jumlah Nasabah (orang)
Jumlah pegawai yang pensiun
(orang)
1. 2007 125 112.574 75
2. 2008 148 120.894 105
3. 2009 175 129.754 140
Sumber : PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan (diolah)
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pertambahan jumlah pegawai yg direkrut dan dikembangkan meningkat, tetapi bila kita lihat dalam persentase
(14)
yaitu dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 18,40%, dan pada tahun 2008 ke
tahun 2009 sebesar 18,24%, maka sebenarnya persentase pertambahan jumlah
pegawai yang direkrut dan dikembangkan turun sebesar 0.16% atau dengan kata
lain tidak mengalami peningkatan bila dilihat dalam bentuk persentase.
Pertambahan jumlah nasabah juga meningkat walau tidak signifikan.
Dalam persentase dapat kita lihat pertambahan nasabah dari tahun 2007 ke tahun
2008 sebesar 7,39%, sedangkan dari tahun 2008 ke tahun 2009 sebesar 7,33%,
maka dapat dilihat pertambahan jumlah nasabah dalam persentase juga menurun
sebesar 0,06%.
Jumlah pegawai yang pensiun juga semakin meningkat hal ini didorong
karena adanya suatu program yaitu PPS (Program Pensiun Sukarela), dimana
pegawai diberikan kesempatan untuk pensiun sebelum masa kerjanya berakhir.
Tetapi bila kita lihat persentasenya pertambahan jumlah pegawai yang pensiun
dari tahun 2007 ke tahun 2008 sebesar 40%, sedangkan pada tahun 2008 ke tahun
2009 sebesar 33,33%, maka berdasarkan persentasenya pertambahan jumlah
pegawai yang pensiun turun sebesar 6,67%.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui
secara rinci mengenai sistem rekrutmen dan pengembangan terhadap prestasi
kerja pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. Kantor Wilayah 01
Medan. Oleh karena itu, penulis mengambil judul : “Pengaruh Sistem
Rekrutmen dan Pengembangan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan”
(15)
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah
dalam penelitian ini adalah “Apakah sistem rekrutmen dan pengembangan
berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan?”.
C. Kerangka Konseptual
Sumber daya manusia yang berkualitas dan loyal sangat menentukan maju
mundurnya suatu usaha. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang
berkualitas dan loyal terhadap perusahaan, maka perlu dilakukan penarikan
pegawai perusahaan yang dikenal dengan istilah rekrutmen. Menurut Panggabean
(2004:16) “Penarikan tenaga kerja atau rekrutmen merupakan sebuah proses yang
bertujuan untuk memperoleh sejumlah calon karyawan yang memenuhi
persyaratan (berkualitas).”
Perusahaan yang telah melakukan rekrutmen, selanjutnya dapat melakukan
pengembangan karyawan. Pengembangan karyawan dapat dilakukan melalui
orientasi, pelatihan, dan pendidikan. Pada hakikatnya pengembangan karyawan
bertujuan untuk menyesuaikan persyaratan atau kualifikasi yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaannya (sekarang atau pada masa mendatang) dengan
kualifikasi yang dimiliki karyawan. ( Panggabean, 2004:16)
Target atau hasil yang dituju dari kedua proses di atas adalah prestasi kerja
(16)
peningkatan karirnya. Disamping itu prestasi kerja akan pula memberikan
keuntungan lainnya seperti dalam rangka untuk penentuan kompensasi atau
perbaikan kualitas kerja. Prestasi kerja merupakan prestasi seorang dalam
melakukan pekerjaannya mulai dari disiplin waktu bekerja, pencapaian target
maupun kualitas pekerjaannya.
Berdasarkan teori pendukung diatas, maka penulis lebih menspesifikasikan
pembahasan dalam penyusunan skripsi ini pada masalah perekrutan dan
pengembangan. Oleh karena itu, maka kerangka konseptual pada penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Panggabean (2004:16) Diolah D. Hipotesis
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah, dan kerangka konseptual,
maka hipotesis penelitian ini adalah : “Sistem rekrutmen dan pengembangan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja pegawai PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan”.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Sistem Rekrutmen (X1)
Pengembangan (X2)
Prestasi Kerja (Y)
(17)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis sistem
rekrutmen dan pengembangan pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Sebagai sarana informasi dan masukan bagi perusahaan dalam
menerapkan sistem rekrutmen dan pengembangan pegawai di perusahaan.
b. Bagi Pihak lain
Referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya sehingga dapat dijadikan
perbandingan dalam melakukan penelitian yang sama di masa yang akan
datang.
c. Bagi Penulis
Memperluas wawasan peneliti tentang dunia perbankan, khususnya sistem
rekrutmen dan pengembangan karyawan dalam perbankan.
F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional
a. Penelitian ini hanya dibatasi pada analisis sistem rekrutmen dan
pengembangan serta pengaruhnya pada prestasi kerja pegawai pada
PT. Bank Negara Indonesia Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan.
b. Penelitian ini hanya melihat faktor-faktor sebagai berikut :
1) Sistem rekrutmen
(18)
2. Definisi Operasional
Definisi operasional penelitian ini adalah :
a. Variabel Bebas (X) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada
variabel lain. Adapun yang menjadi variabel bebas atau independen
variabel dari penelitian ini adalah :
1. Sistem Rekrutmen (X1)
Penarikan tenaga kerja atau rekrutmen merupakan sebuah proses yang
bertujuan untuk memperoleh sejumlah calon pegawai yang memenuhi
persyaratan (berkualitas).
2. Pengembangan (X2)
Pengembangan pegawai merupakan suatu kegiatan yang diberikan oleh
perusahaan kepada pegawainya untuk menunjang kualitas dan
kuantitasnya dalam bekerja yang dapat dilakukan melalui orientasi,
pelatihan, dan pendidikan. Pada hakikatnya pengembangan pegawai
bertujuan untuk menyesuaikan persyaratan atau kualifikasi yang
dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya (sekarang atau pada
masa mendatang) dengan kualifikasi yang dimiliki pegawai.
b. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi dan nilainya
(19)
adalah prestasi kerja. Prestasi kerja merupakan hasil kerja pegawai yang
dapat membantu kinerja perusahaan.
Menurut Rivai (2004:563), prestasi kerja terdiri dari 3 (tiga) aspek yang
dapat dinilai, yaitu :
1. Kemampuan teknis.
2. Kemampuan konseptual.
3. Kemampuan hubungan interpersonal.
Tabel 1.2
Mekanisme Operasionalisasi Variabel
Variabel Indikator Skala
Pengukuran Sistem Rekrutmen
1. Analisis pekerjaan 2. Perencanaan tenaga kerja 3. Penarikan tenaga kerja 4. Seleksi
Skala Likert
Pengembangan
1. Orientasi 2. Pelatihan 3. Pendidikan
Skala Likert
Prestasi Kerja
1. Kemampuan teknis 2. Kemampuan konseptual
3. Kemampuan hubungan interpersonal
Skala Likert
Sumber : Panggabean (2004) dan Rivai (2004), (diolah) 3. Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah Skala Likert, dimana
skala ini digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. (Sugiyono, 2006:86). Peneliti
memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan
(20)
Tabel 1.3
Instrumen Skala Likert
No. Pernyataan Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Ragu-ragu (RG) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak setuju (STS) 1
Sumber : Sugiyono (2006:86)
Pernyataan “Ragu-ragu” pada kuesioner akan diganti menjadi “Kurang Setuju”, hal ini dilakukan untuk menghindari jawaban yang membingungkan bagi responden.
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian adalah PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Kantor Wilayah 01 Medan yang bertempat di Jalan Pemuda No. 12 Medan.
Waktu penelitian di mulai pada bulan April 2010 sampai dengan Juni 2010.
5. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah karyawan pada PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan sebanyak 450 orang.
Prosedur penarikan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan rumus Slovin
(21)
2
1 Ne N n
+ =
(
2)
1 . 0 450 1 450 x n + =
n = 81,8 orang
n = 82 orang
Dimana :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
e = taraf kesalahan. Dalam penelitian ini digunakan α = 10%
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dibulatkan menjadi 82 orang.
Penelitian menggunakan metode Proportionate Sratified Random Sampling untuk
menentukan responden yang akan dijadikan sampel. Sampel dibagi atas 3 (tiga)
masa kerja. Perhitungan sampel dapat dilihat pada Tabel 1.4 berikut ini :
Tabel 1.4
Perhitungan Sampel Penelitian berdasarkan Masa Kerja
No. Masa Kerja
Pegawai Perhitungan
Jumlah Sampel (orang)
1. < 2 tahun 82 22,77
450 125
=
× 23
2. 2 – 5 tahun 82 28,79
450 158
=
(22)
3. > 5 tahun 82 30,43 450
167 =
× 30
Total 82
Sumber : PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan (diolah)
6. Jenis dan Sumber Data
Jenis dan Sumber Data dalam penelitian ini :
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan melakukan penelitian
langsung ke lapangan baik melalui kuesioner maupun wawancara
mengenai variabel yang diteliti.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan sebagai
tambahan dan data pelengkap dari data primer, antara lain seperti sejarah
perusahaan, struktur organisasi, job description dan keterangan-keterangan
lain yang diperlukan penulis berhubungan dengan penelitian ini.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Daftar pertanyaan (kuesioner) yaitu pertanyan-pertanyaan yang tersusun
secara sistematis dan standar tentang variabel yang diteliti di dalam
penelitian ini ( variabel sistem rekrutmen, pengembangan yang merupakan
variabel X dan variabel prestasi kerja yang merupakan varaibel Y) yang
dibagikan secara langsung oleh penulis kepada pegawai yang ditemui
secara langsung di perusahaan.
b. Wawancara (interview) yaitu dengan memperoleh data-data melalui proses
(23)
berwenang memberikan data dan informasi yang dibutuhkan dan
digunakan untuk memperkuat fakta atau meningkatkan kepercayaan atas
data yang telah didapatkan.
c. Studi Pustaka yaitu studi melalui jurnal, buku-buku, majalah, dan
sumber-sumber lain yang berhubungan dan mendukung penelitian.
8. Uji Validitas dan Reliabilitas
a. Uji Validitas berguna untuk mengetahui apakah ada
pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena
dianggap tidak relevan atau tidak valid (Umar, 2008:166). Uji validitas
dilakukan pada PT. Bank Negara Indonesia Tbk. Kantor Wilayah 01
Medan dengan memberikan kuesioner kepada 30 orang responden diluar
sampel.
b. Uji Reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam
hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh
responden yang sama. Isian kuesioner pertama dan kedua haruslah sama
atau dianggap sama (Umar, 2008:169).
9. Metode Analisis Data
Analisis data di dalam penelitian ini adalah :
1. Metode Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah analisis yang dilakukan untuk
mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(24)
variabel lain. Penganalisaan data dengan cara menyusun data,
mengelompokkannya, selanjutnya menginteprestasikannya, sehingga
diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi perusahaan.
2. Metode Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis Regresi Linier Berganda yaitu analisis regresi yang memiliki satu
variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Untuk
memperoleh hasil analisis data, peneliti menggunakan bantuan paket
program statistik SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 12.00
for Windows. Model persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan :
Y = Prestasi kerja
a = Konstanta
X1 = Sistem Rekrutmen
X2 = Pengembangan
b1....2 = Koefisien Regresi
e = Standar Error
Sebelum melakukan analisis regresi berganda dapat dilakukan uji hipotesis:
a. Uji Secara Parsial (Uji t)
Uji secara parsial (Uji t) bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
(25)
variabel dependen. Hasil uji ini pada output SPSS dapat di lihat pada
Tabel Coefficientsa.
Kriteria pengujiannya sebagai berikut:
H0 : bi = 0, (sistem rekrutmen dan pengembangan secara parsial tidak
berpengaruh terhadap penilaian prestasi kerja karyawan pada
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01
Medan).
H0 : bi ≠ 0, (sistem rekrutmen dan pengembangan secara parsial
berpengaruh terhadap penilaian prestasi karyawan pada
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01
Medan).
Dengan kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima jika thitung < ttabelpada α = 5%
H1 diterima jika thitung > ttabelpada α = 5%
b. Uji Secara Simultan (Uji F)
Bertujuan untuk mengetahui pengaruh bersama-sama variabel independen
(sistem rekrutmen dan pengembangan) terhadap variabel dependen
(prestasi kerja). Hasil F-Test ini pada output SPSS dapat di lihat pada
tabel ANOVA.
(26)
H0 : bi = 0, (sistem rekrutmen dan pengembangan secara simultan tidak
berpengaruh terhadap penilaian prestasi kerja pegawai pada
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01
Medan).
H0 : bi ≠ 0, (sistem rekrutmen dan pengembangan secara simultan
berpengaruh terhadap penilaian prestasi pegawai pada
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01
Medan).
Dengan kriteria pengambilan keputusan:
H0 diterima jika thitung < ttabelpada α = 5%
H1 diterima jika thitung > ttabelpada α = 5%
c. Koefisien Determinan (R2)
Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam
output SPSS, koefisien determinasi terletak pada Tabel Model Summaryb
dan tertulis R Square. Besarnya R Square berkisar antara 0-1 yang berarti
semakin kecil besarnya R Square, maka hubungan kedua variabel semakin
lemah. Sebaliknya jika R Square semakin mendekati 1, maka hubungan
(27)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Adrian Saleh (2007) melakukan penelitian dengan judul: “Analisis Sistem
Perekrutan dan Penempatan Karyawan Terhadap Produktifitas Kerja pada PT.
Perkebunan Nusantara III (Persero)”. Permasalahan dalam penelitian ini adalah:
“Apakah perekrutan dan penempatan karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara
III (Persero) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktifitas kerja?”.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka diajukan hipotesis penelitian yaitu
bahwa perekrutan dan penempatan karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III
(Persero) berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktifitas kerja. Peneliti
menggunakan metode deskriptif dan metode korelasi product momment. Uji
korelasi product momment yang dilakukan memberi hasil r = 0,24. Berdasarkan
hasil penelitian terlihat bahwa pengaruh perekrutan dan penempatan karyawan
terhadap produktifitas kerja masih rendah yaitu sebesar 24%.
Rolan R. Lumbantoruan (2006) melakukan penelitian dengan judul :
“Analisis Pengembangan Karyawan dalam Meningkatkan Prestasi Kerja pada
PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan”. Permasalahan dalam penelitian ini
adalah : “Bagaimanakah hubungan pengembangan karyawan dalam meningkatkan
prestasi kerja pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Medan?”. Penelitian
memiliki jumlah sampel 30 orang. Reliabilitas Test diuji dengan menggunakan
(28)
(r = 0,361). Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t (t test) pada taraf
signifikan 0,05. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pengembangan
karyawan (X = 4,29 dan Sc = 132) dan prestasi kerja (Y = 4,67 dan Sc = 135,1).
Jadi dapat disimpulkan bahwa pengembangan karyawan mempunyai hubungan
yang positif terhadap peningkatan prestasi kerja karyawan.
B. Sistem Rekrutmen
Pengertian rekrutmen adalah merupakan kegiatan untuk menarik sejumlah
pelamar agar melamar ke bank, sedangkan pengertian seleksi adalah merupakan
proses pemilihan calon karyawan yang telah direkrut melalui berbagai persyaratan
yang telah ditetapkan oleh bank. Agar kualitas tenaga kerja yang diperoleh sesuai
dengan keinginan bank, maka terlebih dahulu bank harus memilih sumber-sumber
tenaga yang tersedia. Pemilihan sumber-sumber tenaga kerja sangat penting
mengingat jika salah dalam pemilihan sumber tenaga kerja akan berakibat fatal
yaitu memperoleh tenaga kerja yang tidak sesuai dengan harapan
(Kasmir, 2008:148).
Fungsi pengadaan tenaga kerja terdiri atas analisis pekerjaan, perencanaan
tenaga kerja, penarikan, dan seleksi (Panggabean, 2004:15)
1. Analisis pekerjaan
Analisis pekerjaan merupakan suatu proses penyelidikan yang sistematis
untuk memahami tugas-tugas, keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan
untuk melaksanakan pekerjaan dalam sebuah organisasi. Analisis pekerjaan dapat
menghasilkan informasi yang menyeluruh tentang tugas-tugas yang dilaksanakan
(29)
organisasi dan persyaratan yang diperlukan agar dapat mengerjakan pekerjaan
tersebut.
Analisis pekerjaan digunakan untuk memperoleh informasi yang berkaitan
dengan uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Spesifikasi pekerjaan (job
spesification) menjelaskan minimum kualifikasi yang harus dimiliki seseorang
untuk dapat melakukan pekerjaan tertentu. Informasi yang terdapat didalam
spesifikasi pekerjaan ada 3 (tiga) kategori, yaitu sebagai berikut :
a. Persyaratan-persyaratan kualifikasi umum seperti pengalaman dan pelatihan.
b. Persyaratan-persyaratan pendidikan, seperti pendidikan menengah, universitas
atau kejujuran.
c. Pengetahuan, keahlian-keahlian, dan kemampuan.
2. Perencanaan tenaga kerja
Perencanaan tenaga kerja merupakan suatu proses peninjauan ulang yang
sistematis mengenai persyaratan SDM untuk menjamin agar jumlah tenaga kerja
dengan keterampilan kerja yang diperlukan tersedia apabila dibutuhkan.
Perencanaan tenaga kerja juga dapat didefinisikan sebagai proses penyesuaian
internal dan eksternal penawaran tenaga kerja dengan lowongan dalam suatu
periode tertentu. Karena faktor lingkungan dapat berubah dengan cepat maka
proses perencanaan harus berkelanjutan.
Perencanaan memungkinkan para manajer untuk mengantisipasi dan siap
untuk menghadapi perubahan kondisi pada umumnya dan SDM, khususnya dalam
(30)
dilakukan dapat berupa : (1) penerimaan yang terbatas, (2) mengurangi jumlah
jam kerja, (3) pensiun dini, dan (4) pemecatan.
3. Penarikan tenaga kerja
Penarikan tenaga kerja adalah sebuah proses yang terdiri atas menarik
minat tenaga kerja dalam jumlah yang cukup dan kualifikasi yang sesuai dan
mendorong mereka untuk melamar pekerjaan untuk sebuah organisasi pada waktu
tertentu.
Penarikan tersebut bertujuan untuk mengkomunikasikan adanya posisi
yang lowong sedemikian rupa agar pencari kerja memberikan tanggapan.
Semakin banyak pelamar yang menginginkannya, semakin besar kesempatan
untuk memperoleh seseorang yang paling sesuai dengan persyaratan pekerjaan.
Namun, sekaligus pihak perusahaan harus menyiapkan informasi yang cukup
mengenai pekerjaan dan persyaratan agar yang berminat hanyalah orang yang
memenuhi persyaratan. Jika tidak, maka biaya penarikan akan tinggi.
Sumber penarikan calon karyawan bisa berasal dari internal perusahaan
dan eksternal perusahaan.
a. Sumber dari Dalam Perusahaan (Internal)
Sumber internal adalah karyawan yang akan mengisi lowongan kerja yang
lowong diambil dari dalam perusahaan tersebut, yakni dengan cara
memutasikan atau memindahkan karyawan yang memenuhi spesifikasi
pekerjaan jabatan itu. Pemindahan karyawan bersifat vertikal (emosi ataupun
demosi) maupun bersifat horizontal (mutasi dan rotasi). Jika masih ada
(31)
tersebut diambil dari dalam perusahaan, khususnya untuk jabatan manajerial.
Hal ini sangat penting untuk memberikan kesempatan promosi bagi karyawan
yang ada. Perusahaan dapat menarik karyawan dari sumber eksternal, jika
tidak ada karyawan yang memenuhi kualifikasi jabatan yang lowong.
b. Sumber dari Luar Perusahaan (Eksternal)
Sumber eksternal adalah usaha penarikan tenaga kerja dari luar perusahaan.
Cara ini dinilai sangat positif, karena dengan sistem ini tenaga kerja yang
diterima merupakan pilihan dari pelamar-pelamar yang telah memenuhi
syarat-syarat yang ditentukan perusahaan. Dengan demikian dapat diharapkan
bahwa tenaga kerja yang telah diterima adalah tenaga kerja yang bermutu
baik.
Menurut Handoko (2002: 74), ada beberapa metode atau cara untuk
mendapatkan tenaga kerja dari sumber-sumber eksternal, yaitu:
a. Walk-in
Pelamar atau pencari kerja datang sendiri ke perusahaan dan kemudian
mengisi blanko lamaran yang telah disediakan oleh perusahaan atau mereka
yang mengisi secara kebetulan.
b. Rekomendasi dari Karyawan
Pihak perusahaan terkadang meminta kepada pegawai atau karyawan mencari
(32)
c. Iklan
Periklanan merupakan cara lain yang dianggap baik untuk menarik calon
tenaga kerja. Iklan dalam surat kabar, melalui radio, majalah, biasanya dapat
menarik banyak tenaga kerja tetapi mutunya sangat berbeda.
d. Agen-agen Penempatan Tenaga Kerja
Agen-agen atau badan-badan penempatan tenaga kerja (seperti Departemen
Tenaga Kerja) yang dapat diminta bantuannya untuk mengatasi beban
maksimal dan kebutuhan pegawai
e. Lembaga Pendidikan
Banyak perusahaan melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga
pendidikan atau kursus-kursus dengan maksud mendapatkan tenaga kerja
dengan kualifikasi dan tingkat pendidikan tertentu. Hal ini disebabkan karena
tugas atau jabatan semakin kompleks.
f. Organisasi Karyawan
Perusahaan dapat mencari tenaga kerja dari organisasi karyawan yang sesuai
dengan keterampilan yang diinginkan oleh perusahaan. Sudah jelas bahwa ini
menguntungkan bagi manajemen untuk dapat menarik tenaga kerja terampil
dan berpengalaman.
g. Nepotisme
Penarikan angota keluarga merupakan komponen program penarikan tenaga
kerja yang dapat dilakukan dalam perusahaan-perusahaan keluarga.
Kebijakan ini tidak berkaitan dengan penarikan atas dasar kecakapan, tetapi
(33)
h. Asosiasi Profesional
Perekrutan yang dilakukan melalui jaringan-jaringan hubungan pribadi dan
pasar tenaga kerja kecil tetapi khusus. Walaupun tujuan resmi perkumpulan
profesional untuk saling menukar makalah-makalah ilmiah, namun banyak
waktu digunakan untuk tukar-menukar informasi kerja.
i. Leasing (Penyewaan)
Perusahaan dapat menarik tenaga kerja honorer yang dibayar secara harian
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan sumber daya manusia jangka pendek.
Perusahaan tidak hanya mendapatkan tenaga kerja yang terlatih, baik, dan
terpilih, juga menghindarkan perusahaan dari kewajiban-kewajiban dalam
pensiun, dan kompensasi.
j. Organisasi Militer
Perusahaan dapat mengambil tenaga kerja dari dinas militer yang telah habis
masa tugasnya dan menjadi veteran. Biasanya anggota militer mempunyai
suatu keahlian tertentu yang dapat diandalkan dalam bidang tertentu, seperti
sebagai mekanik, pilot atau bidang kemanan.
k. Open House
Open house adalah suatu teknik penarikan tenaga kerja dimana orang-orang
disekitar perusahaan di undang untuk mengunjungi dan melihat-lihat keadaan
perusahaan. Dengan cara ini, para calon anggota tenaga kerja mungkin
(34)
Metode penarikan akan berpengaruh besar terhadap banyaknya lamaran
yang masuk ke dalam perusahaan. Menurut Sastrohadiwiryo (2002: 120), metode
penarikan karyawan baru terbagi dua yaitu:
a. Metode Tertutup
Metode tertutup adalah ketika penarikan kerja diinformasikan kepada para
karyawan atau orang-orang tertentu saja. Akibatnya, lamaran yang masuk
relatif sedikit sehingga kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang baik
sulit.
b. Metode Terbuka
Metode terbuka adalah ketika penarikan diinformasikan secara luas dengan
memasang iklan pada media massa, cetak maupun elektronik, agar tersebar
luas ke masyarakat. Dengan metode terbuka, diharapkan lamaran banyak
masuk sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang qualified
lebih besar.
4. Seleksi
Seleksi merupakan sebuah proses yang ditujukan untuk memutuskan
pelamar/calon karyawan mana yang seharus diterima/dipekerjakan. Seleksi
bertujuan untuk memilih orang yang cocok dengan pekerjaan dan perusahaan
(Panggabean, 2004:33).
Seleksi lebih dari sekedar pemilihan orang yang tersedia. Menyeleksi
sekumpulan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang sesuai merupakan suatu
paket yang terdapat pada manusia untuk memperoleh “kecocokan” antara apa
(35)
Prosedur seleksi yang lazim dipergunakan oleh perusahaan meliputi:
a. Wawancara awal
b. Pengisian formulir
c. Pemeriksaan referensi
d. Test psikologi
e. Wawancara atau interview
f. Persetujuan atasan langsung
g. Pemeriksaan kesehatan
h. Indeks atau orientasi
C. Pengembangan Karyawan
Pengembangan karyawan dapat dilakukan melalui orientasi, pelatihan, dan
pendidikan. Pada hakikatnya yang ditujukan untuk menyesuaikan persyaratan
atau kualifikasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaannya (sekarang
atau pada masa mendatang) dengan kualifikasi yang dimiliki karyawan sekarang
(Panggabean, 2004:16).
1. Orientasi
Orientasi dapat diartikan sebagai proses yang ditujukan untuk
memperkenalkan dengan rekan-rekan kerja atau proses pengenalan dengan
karyawan lama, dan dapat didefinisikan sebagai kegiatan untuk memperkenalkan
karyawan baru dengan rekan kerjanya dan dengan organisasi, yaitu informasi
mengenai tujuan, sejarah, philosophy, prosedur, dan aturan-aturan,
(36)
prosedur penggajian, persyaratan kerja lembur, fasilitas dan tunjangan perusahaan,
meninjau ulang tugas-tugas dan tanggung jawab karyawan, menyediakan tour
kunjungan fisik di dalam organisasi, dan memperkenalkan karyawan itu kepada
pimpinan dan rekan kerjanya (Panggabean, 2004:39-40).
Seseorang disebut sebagai karyawan baru karena ia baru diterima, ia
dipromosikan atau ia dipindahkan dari unit yang lain. Bagi karyawan baru
orientasi dilakukan untuk :
1. Membantu karyawan dalam memahami lingkungan tempat kerjanya.
2. Mempercepat karyawan untuk dapat diterima dalam kelompok kerjanya.
3. Memahami sikap, standar, nilai, dan pola perilaku yang berlaku dalam
perusahaan bagi karyawan baru.
4. Mengurangi perasaan terasing, cemas dan khawatir para karyawan.
5. Membantu agar mereka merasa sebagai bagian organisasi dan merasa lebih
terjamin atau aman dan merasa lebih diperhatikan.
6. Memperbaiki pengetahuan dan ketrampilan kerja pada semua tingkatan dalam
organisasi.
7. Membantu dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas pekerjaan.
8. Memperbaiki semangat kerja.
9. Membantu karyawan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan.
10.Membantu karyawan dalam membuat keputusan yang lebih baik dan efektif
(37)
11.Membantu dalam mengembangkan keterampilan kepemimpinan, kesetiaan
sikap yang lebih baik dan aspek-aspek lain yang biasa ditunjukkan oleh
karyawan dan manajer yang berhasil.
Proses orientasi terdiri atas beberapa tahapan, terdiri atas :
a. Memberi informasi kepada karyawan.
b. Melaksanakan pekerjaan secara memuaskan.
c. Menjelaskan secara pasti dari jabatan.
d. Esistensi tujuan karyawan dan perusahaan.
2. Pelatihan
Pelatihan dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang digunakan untuk
memberikan atau meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk
melaksanakan pekerjaannya sekarang. Pelatihan merupakan suatu peningkatan
pengetahuan dan keterampilan seseorang untuk mengerjakan suatu pekerjaan
tertentu. Sebagai contoh, pelatihan dapat digunakan untuk menunjukkan cara
untuk mengoperasikan mesin baru kepada mekanis baru, atau tentang cara
menjual produk kepada tenaga penjual baru dan tentang cara bagaimana
melaksanakan interview dan menilai karyawan kepada penyelia baru
(Panggabean,2004:41).
a. Tujuan Pelatihan 1. Bagi Karyawan
a. Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan
karyawan.
(38)
c. Memperbaiki kinerja.
d. Membantu karyawan dalam menghadapi perubahan-perubahan, baik
perubahan struktur organisasi, teknologi, maupun sumber daya
manusianya.
e. Meningkatkan jumlah balas jasa yang dapat diterima karyawan.
2. Bagi Perusahaan
a. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumber daya manusia.
b. Penghematan.
c. Mengurangi tingkat kerusakan dan kecelakaan.
d. Memperkuat komitmen karyawan.
3. Bagi Konsumen
a. Konsumen akan memperoleh produk yang lebih baik dalam hal
kualitas dan kuantitas.
b. Meningkatkan pelayanan karena pemberian pelayanan yang baik
merupakan daya tarik yang sangat penting bagi rekanan perusahaan
yang bersangkutan. Ini berarti bahwa dengan adanya pelatihan dan
pengembangan akan memberi manfaat yang lebih baik bagi konsumen.
b. Langkah-langkah Pelatihan
Pelatihan perlu dikelola dengan baik agar dapat mencapai tujuan. Pada
dasarnya, pengelolaan pelatihan terdiri atas tiga tahapan kegiatan yaitu
(39)
Tahapan kegiatan yang berkaitan dengan pelatihan terdiri atas
(Panggabean, 2004:42-43) :
a. Analisi kebutuhan
b. Rancangan instruksional
c. Validasi
d. Implementasi
e. Evaluasi
c. Metode Pelatihan
Metode yang dapat digunakan untuk pelatihan dan pengembangan dan
pada dasarnya dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu on the job
training dan off the job training.
a. On the job training (latihan sambil kerja)
On the job training meliputi semua upaya melatih karyawan untuk
mempelajari suatu pekerjaan sambil mengerjakannya di tempat kerja yang
sesungguhnya. On the job training meliputi program magang, rotasi
pekerjaan, dan understudy atau coaching (praktek langsung dengan orang
yang sudah berpengalaman atau atasan yang dilatih).
b. Off the job training
Pelatihan dan pengembangan dilaksanakan pada lokasi terpisah dengan tempat
kerja. Program ini memberikan individu dengan keahlian dan pengetahuan
yang mereka butuhkan untuk melaksanakan pekerjaan pada waktu terpisah
dari waktu kerja reguler mereka. Contohnya: training instruksi pekerjaan,
(40)
dalam suatu ruangan khusus), studi kasus, management games, seminar,
permainan peran atau role playing, dan pengajaran melalui komputer.
(Panggabean,2004:47-49)
3. Pendidikan
Pendidikan yang dilakukan dalam proses pengembangan karyawan adalah
merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan seseorang untuk
mengintepretasikan pengetahuan bukan kepada keterampilan teknisnya,
melainkan kepribadian karyawannya (Panggabean, 2004:51). Oleh karena itu
setiap karyawan dapat lebih meningkatkan lagi pengetahuan atau pemahaman
mereka terhadap suatu jenis pekerjaan yang akan mereka lakukan sehingga para
karyawan dapat melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya
Metode-metode yang digunakan oleh organisasi untuk menilai kebutuhan
pengembangan meliputi:
1. Pusat-pusat Penilaian (assessment centers)
Pusat-pusat Penilaian (assessment centers) adalah kumpulan instrumen dan
latihan yang dirancang untuk mendiagnosis kebutuhan pengembangan
seseorang. Kepemimpinan organisasional menggunakan pusat-pusat penilaian
untuk mengembangkan dan menyeleksi para manajer.
2. Tes Psikologi
Tes psikologi dengan menggunakan pensil dan kertas telah digunakan selama
beberapa tahun untuk menentukan potensial dan kebutuhan pengembangan
para karyawan. Tes kecerdasan, tes pemikiran matematis dan verbal, serta tes
(41)
yang berguna atas individu-individu tersebut tentang faktor-faktor seperti
motivasi, kemampuan berfikir, gaya kepemimpinan, ciri-ciri respons antar
personal, dan pilihan pekerjaan.
3. Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja yang dilakukan dengan baik bisa menjadi sumber informasi
pengembangan. Data kinerja tentang produktivitas, hubungan karyawan,
pengetahuan pekerjaan, dan dimensi-dimensi lain yang relevan dapat
dikumpulkan melalui cara ini. Penilaian yang dirancang untuk tujuan-tujuan
pengembangan lebih berguna dalam membantu pengembangan karyawan
individual daripada penilaian yang dirancang dengan seksama untuk
tujuan-tujuan administratif. (Malthis, 2006:35)
Teknik-teknik dalam pelatihan dan pengembangan karyawan ada dua
macam, yaitu:
1. Metode Praktis (on the job training), merupakan metode latihan sambil
bekerja, dalam hal ini calon pegawai diberikan pengetahuan tentang:
a. Bagian-bagian organisasi dan praktik dengan berbagai macam
keterampilan.
b. Melatih karyawan tentang cara pelaksanaan pekerjaan.
c. Magang, yaitu proses belajar dari seseorang atau beberapa orang yang
lebih berpengalaman.
(42)
2. Teknik Presentasi dan Metode Simulasi.
Teknik Presentasi dapat dilakukan dengan model:
a. Kuliah
b. Presentasi video
c. Konferensi
Metode Simulasi dapat dilakukan dengan cara:
a. Studi kasus dengan cara mengidentifikasikan masalah-masalah, memilih
alternatif penyelesaian dan pengambilan keputusan.
b. Role playing.
c. Business games.
d. Vestibule training, yaitu latihan yang dilakukan bukan dengan atasan
langsung tetapi dengan pelatih khusus.
e. Latihan di laboratorium untuk pekerjaan tertentu.
(Kasmir, 2002:144)
D. Prestasi Kerja
Menurut Hasibuan (2005):94), prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu. Prestasi
kerja merupakan gabungan dari tiga faktor penting, yaitu kemampuan dan minat
seorang pekerja, kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta
(43)
Penilaian prestasi adalah suatu alat dari fungsi manajemen untuk
mengontrol prestasi kerja pada setiap tenaga kerja, serta sebagai tambahan
informasi dan pertimbangan untuk merumuskan dan memutuskan berbagai
kebijaksanaan personalia. (Simamora:2004)
Menurut Rivai (2004:563), prestasi kerja dapat dinilai berdasarkan tiga (3)
aspek-aspek penting, yaitu:
1. Kemampuan teknis, yaitu kemampuan menggunakan pengetahuan, metode,
teknik, dan peralatan yang dipergunakan untuk melaksanakan tugas serta
pengalaman dan pelatihan yang diperolehnya
2. Kemampuan konseptual, yaitu kemampuan untuk memahami kompleksitas
perusahaan dan penyesuaian bidang gerak dari unit masing-masing ke dalam
bidang operasional perusahaan secara menyeluruh, yang pada intinya
individual tersebut memahami tugas, fungsi serta tanggung jawabnya sebagai
seorang karyawan.
3. Kemampuan hubungan interpersonal, yaitu kemampuan untuk bekerja sama
dengan orang lain, memotivasi karyawan, melakuk an negosiasi, dan lain-lain.
Penilaian prestasi merupakan sebuah proses formal untuk melakukan
peninjauan ulang dan evaluasi prestasi kerja seseorang secara periodik. Proses
penilaian prestasi ditujukan untuk memahami prestasi kerja seseorang. Tujuan ini
memerlukan sebuah proses, yaitu serangkaian kegiatan yang saling berkaitan.
Kegiatan-kegiatan itu terdiri dari identifikasi, observasi, pengukuran, dan
pengembangan hasil kerja karyawan dalam sebuah organisasi. (Panggabean,
(44)
1. Tujuan Penilaian Prestasi Kerja
Menurut Panggabean (2004:67), penilaian prestasi dilakukan untuk
memperoleh informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan kegiatan manajer sumber daya manusia yang lain, seperti
perencanaan SDM, penarikan dan seleksi, pengembangan SDM, perencanaan dan
pengembangan karir, program-program kompensasi, promosi, demosi, pensiun,
dan pemecatan.
Penilaian prestasi karyawan diakui banyak manfaatnya, namun masih
banyak pimpinan yang tidak bersedia melakukannya. Adapun yang menyebabkan
antara lain:
a. Pihak penilai tidak merasa memiliki. Perasaan ini muncul karena mereka
tidak dilibatkan dalam menetukan sistem penilaian, tidak dilatih untuk dapat
menggunakan sistem yang ada, dan usulan mereka terhadap sistem yang ada
tidak diperhitungkan.
b. Pimpinan enggan untuk memberikan nilai yang buruk kepada karyawan
mereka, khususnya kepada orang yang mereka sukai secara pribadi.
c. Jika hasil penilaiannya buruk, pihak karyawan tidak mau menerimanya.
Penilaian yang buruk cenderung menimbulkan reaksi untuk bertahan atau
bermusuhan daripada untuk mendorong meningkatkan kinerja karyawan.
d. Pimpinan maupun bawahan menyadari bahwa penilaian yang buruk
mempengaruhi karir seseorang.
e. Dalam kenyataannya proses penilaian prestasi tidak dimanfaatkan untuk
(45)
f. Pimpinan ragu-ragu untuk memberikan penilaian yang buruk karena takut
dinilai tidak mampu untuk memilih dan mengembangkan karyawan.
2. Tip-tip Dalam Melaksanakan Penilaian Prestasi
Hambatan atau penolakan untuk melaksanakan penilaian prestasi dapat
diatasi jika (Panggabean,2004:68) :
a. Sistem penilaian prestasi sesuai dengan kebutuhan organisasi.
b. Faktor-faktor yang dinilai objektif dan konkrit.
c. Penilaiannya bebas dari bias.
d. Prosedur dan administrasinya seragam.
e. Sistemnya mudah digunakan.
f. Hasil penilaian digunakan dalam mengambil keputusan.
g. Sistemnya memungkinkan dilakukannya proses peninjauan ulang.
h. Yang menggunakan dapat menggunakannya sebagai input.
i. Dapat dilaksanakan dengan ekonomis.
j. Hasil penilaiannya didokumentasikan.
k. Penilai terlatih dan berkualitas.
l. Sistemnya mencakup monitoring dan evaluasi.
m. Manajer puncak dengan jelas memberikan dukungannya terhadapsistem.
3. Metode Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian prestasi dapat dilakukan dengan berbagai cara atau metode.
Cara mana yang dipilih tergantung kepada kegunaannya. Jika hasilnya akan
digunakan untuk keperluan seleksi, promosi, pelatihan, dan pengajian berdasarkan
(46)
metode rating scale. Sedangkan untuk membantu karyawan berkembang
digunakan metode collaburative, seperti manajemen berdasarkan objektif (MBO).
Metode-metode yang dapat dipilih terdiri atas hal-hal berikut
(Panggabean,2004:68-70):
a. Rating Scale (Skala Rating)
Metode Rating Scale merupakan metode yang mencatat hasil penilaian kerja
karyawan dalam suatu skala. Skala di bagi dalam tujuh atau lima kategori dan
karena konsep yang akan dinilai bersifat kualitatif, maka kategori yang
digunakan bersifat kualitatif, yaitu dari sangat memuaskan sampai dengan
sangat tidak memuaskan. Cara ini banyak digunakan karena sangat sederhana
dan dapat digunakan untuk menilai lebih banyak orang dalam waktu yang
relatif singkat.
b. Critical Incidents (Insiden-insiden Kritis)
Metode Critical Incidents merupakan metode dimana penilai melakukan
penilaian pada saat-saat kritis saja, yaitu waktu dimana perilaku karyawan
dapat membuat bagiannya sangat berhasil atau bahkan sebaliknya. Pada
hakikatnya, metode penilaian ini tidak dapat berdiri sendiri, melainkan harus
digabungkan dengan metode yang lain.
c. Essay
Metode Essay merupakan metode dimana penilai menulis cerita ringkas yang
menggambarkan prestasi kerja karyawan. Metode ini cenderung
menggambarkan prestasi kerja karyawan yang luar biasa ketimbang
(47)
menulis penilai. Setelah kinerja ditinjau ulang, evaluasi yang positif bisa
menjadi negatif apabila penilai tidak dapat menuliskannya dengan baik.
d. Work Standards (Standar Kerja)
Metode ini membandingkan kinerja karyawannya dengan standar yang telah
ditetapkan terlebih dahulu. Standar mencerminkan hasil yang normal dari
rata-rata pekerjaan dalam usaha yang normal.
e. Rangking
Metode Rangking merupakan metode dimana penilai menempatkan semua
karyawan yang dinilai kedalam urut-urutan rangking. Penilai membandingkan
karyawan yang satu dengan karyawan yang lainnya untuk menetukan siapa
yang lebih baik daripada siapa kemudian menempatkan karyawan dalam
urutan yang terbaik sampai yang terburuk. Kesulitan dihadapi apabila terdapat
dua orang atau lebih yang memiliki prestasi yang hampir tidak dapat
dibedakan.
f. Forced Distribution (Distribusi yang Dipaksakan)
Metode Forced Distribution merupakan metode dimana karyawan
diasumsikan dapat dikelompokkan kedalam lima kategori, yaitu dari kategori
yang paling baik (10%), kemudian yang baik (20%), yang cukup (40%), yang
buruk (20%) dan sisanya (10%). Kelemahan dari metode ini adalah apabila
hampir semua karyawan dalam bagiannya mempunyai kinerja yang sangat
memuaskan, maka akan sangat sulit untuk membaginya kedalam lima
(48)
g. Forced-Choice and Weighted Checklist Performance Report (Pemilihan yang
dipaksakan dan Laporan Pemeriksaan Kinerja Tertimbang)
Laporan ini memerlukan penilai untuk memilih karyawan mana yang dapat
mewakili kelompoknya. Faktor yang dinilai adalah perilaku karyawan dan
penilai memberikan nilai positif atau negatif. Namun, penilai tidak perduli
dengan bobot penilaiannya sebagaimana halnya dengan metode forced
distribution, dalam metode ini sulit untuk mengetahui faktor apa yang
mengakibatkan mereka masuk kedalam kategori sangat tidak berprestasi.
h. Behaviorally Anchored Scales
Metode Behaviorally Anchored Scales merupakan metode dimana penilaian
yang diberikan berdasarkan catatan penilai yang menggambarkan perilaku
karyawan yang sangat baik atau sangat jelek dalam kaitannya dengan
pelaksanaan kerja.
i. Metode Pendekatan Management By Objective (MBO)
Metode Pendekatan Management By Objective merupakan metode dimana
setiap karyawan dan penyelia secara bersama-sama menentukan sasaran
organisasi, tujuan individu dan saran-saran untuk meningkatkan produktivitas
(49)
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah berdirinya PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Berdirinya PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pada
sidang Dewan Menteri Republik Indonesia tanggal 19 September 1945,
diputuskan untuk mendirikan sebuah Bank Milik Negara yang berfungsi sebagai
Bank Sirkulasi. Untuk itu pemerintah memberikan surat kuasa kepada bapak
RM. Margono Djojohadikoesoemo (Alm.) untuk mendirikan suatu Bank Umum
yang berfungsi sebagai Bank Sirkulasi dan surat kuasa tersebut ditandatangani
oleh Presiden Soekarno pada tanggal 16 September 1945.
Langkah pertama, Yayasan Pusat Bank Indonesia didirikan berdasarkan
Akte Notaris RM. Soerojo No. 14 tanggal 09 Oktober 1945. Walaupun
menghadapi berbagai hambatan dan kesulitan, pada tanggal 05 Juli 1946, dengan
modal awal sebesar Rp 10.000.000,- (Sepuluh juta rupiah) dan dengan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang-undang No. 02 tahun 1946 berhasil didirikan Bank
Sirkulasi atau Bank Sentral milik Negara Republik Indonesia dengan nama Bank
Negara Indonesia. Yayasan Pusat Bank Indonesia yang merupakan embrio
(50)
Penetapan Presiden No 17 tahun 1965 tentang integrasi bank-bank
Pemerintah dikeluarkan sejak tanggal 17 Agustus 1965 mengubah nama Bank
Negara Indonesia berubah menjadi Bank Negara Indonesia Unit III. Dalam tahun
1967 dikeluarkan Undang-undang No. 14 tentang Pokok-pokok Perbankan yang
menetapkan kembalinya Bank-bank Pemerintah kepada fungsinya semula seperti
sebelum adanya integrasi. Selanjutnya dengan Undang-undang No 17 Tahun
1968, Bank Negara Indonesia Unit III ditetapkan menjadi Bank Negara Indonesia
1946 yang berfungsi sebagai Bank Umum Milik Negara dengan usaha dan tugas
pokok yang diarahkan kepada perbaikan ekonomi rakyat dan pembangunan
ekonomi nasional dengan mengutamakan sektor industri. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 19 Tahun 1992 Bank Negara Indonesia 1946 berubah lagi
namanya menjadi PT. Bank Negara Indonesia (Persero).
Landasan kebijakan yang sudah dilakukan pada masa orde baru membuat
direksi mengundang Konsultan terkenal dari Amerika yaitu Bozz Allen and
Hamilton untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh. Pada saat itu oleh
konsultan pada bank BNI diperkenalkan yang namanya “Budaya Kerja”. Selain
itu konsultan juga melakukan perubahan logo, dengan Bahtera Berlayar dan
penggantian nama panggilan menjadi “Bank BNI”.
Dampak positif yang terlihat atas kebijaksanaan yang sudah dilaksanakan
selama ini adalah posisi Bank BNI selalu menjadi leader dibandingkan dengan
bank-bank pesaing lainnya, posisi aset terus meningkat, posisi keuntungan yang
(51)
Keputusan Menteri Kehakiman nomor C2-8290HT.01.04.th96 terjadi lagi
perubahan nama menjadi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
B. Visi dan Misi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kanwil 01 Medan
Pernyataan visi: “Menjadi Bank kebanggaan nasional, yang menawarkan layanan terbaik dengan harga kompetitif kepada segmen pasar korporasi, komersial, dan
consumer”.
1. Visi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
“Menjadi Bank kebanggaan Nasional yang Unggul, Terkemuka, dan Terdepan
dalam Layanan dan Kinerja”.
2. Misi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
a. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada
seluruh nasabah dan selaku mitra pilihan utama (the bank choice).
b. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
c. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya
dan berprestasi.
d. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial.
e. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang
(52)
C. Struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan
Struktur organisasi adalah kerangka dasar yang mempersatukan
fungsi-fungsi suatu perusahaan yang mengakibatkan timbulnya hubungan-hubungan
antara personil yang melaksanakan fungsi atau tugas masing-masing. Tujuan dari
struktur organisasi perusahaan adalah untuk lebih mudah dalam pembentukan dan
penetapan orang-orang atau personil-personil dari suatu perusahaan. Setiap
perusahaan mempunyai suatu struktur organisasi. Didalam pelaksanaan tugasnya,
pegawai harus memahami bagaimana struktur organisasi tempat ia bekerja sebab
dengan pemahaman tersebut merupakan dasar bagi strategi pelaksanaan tugasnya.
Kantor Wilayah adalah perpanjangan Kantor Besar dalam melaksanakan
pembinaan dan pengawasan atas cabang-cabang yang berada di dalam
wilayahnya. Oleh karena itu, kantor wilayah menjalankan, meneruskan dan
mengawasi serta memberikan bimbingan kepada cabang-cabang. Struktur
organisasi yang dipergunakan oleh bank BNI yaitu struktur garis dan staff.
Adapun gambar dan struktur organisasi pada PT. Bank Negara Indonesia
(53)
(54)
D. Job Description dan bidang kerja
1. Tugas dan tanggung jawab Pemimpin Wilayah.
Pemimpin wilayah bertanggung jawab atas kinerja usaha dan operasional
lingkungan kerjanya yang sudah ditetapkan oleh kantor besar, pelaksanaan
warkat, pembinaan personalia dan ketertiban di wilayahnya. Dalam
menyelenggarakan fungsi dan tugasnya dibantu oleh wakil-wakil pemimpin
wilayah. Para wakil terdiri dari 2 bidang yaitu wakil pemimpin bidang pemasaran
dan wakil pemimpin bidang pembinaan cabang.
Bagian-bagian dari struktur organisasi yang diselia langsung oleh
pemimpin wilayah yaitu:
a. Kelompok Penunjang Operasional
Bagian ini membantu pemimpin wilayah dalam pelaksanaan operasional
wilayah beserta cabang-cabang dan pengaturan manajemen terutama dalam
pengaturan pegawai dan logistik. Kelompok ini membawahi bagian-bagian
yaitu:
1. Pengelola Teknologi
a. Mengelola pelaksanaan hal-hal yang berkaitan dengan teknologi
b. Mengelola informasi intern dan ekstern wilayah
2. Pengelola Sumber Daya Manusia
a. Mengelola pelaksaaan kebijaksanaan dan perencanaan kepegawaian di
wilayah dan cabang
b. Mengkoordinasikan program pendidikan dan pelatihan pegawai di
(55)
3. Pengelola Properti dan Material
a. Mengelola kebutuhan logistik wilayah dan cabang
b. Memproses usul pengadaan/pembelian tanah, bangunan dan gedung
untuk wilayah dan cabang
c. Mengelola dokumentasi properti.
d. Mengelola lelang
e. Mengelola kearsipan
4. Pengelola Pengendalian Keuangan
Mengelola kebijaksaan pengendalian keuangan wilayah dan cabang
5. Pengelola Strategi
a. Mengelola perencanaan strategis wilayah.
b. Mengelola kebijaksanaan organisasi bank BNI.
6. Pengelola Hukum dan Penyeliaan Khusus a. Mengelola pelaksanaan kebijaksanaan hukum.
b. Mengelola pelaksanaan kebijaksanaan litsus, kasus pegawai dan
pengamanan.
c. Mengelola pelaksanaan kebijaksanaan budaya kerja
b. Kelompok Penunjang Bisnis
Bagian ini membantu pemimpin wilayah dalam merencanakan rencana kerja
wilayah jangka pendek dan jangka panjang dan memonitor cabang-cabang di
(56)
1. Pengelola Jasa Keuangan
Membantu Divisi Sindikasi Jasa dan Keuangan mengelola kebijaksanaan,
sistem dan prosedur pelayanan jasa keuangan, serta kredit sindikasi.
2. Pengelola Jasa Treasury
a. Mengelola pelaksanaan transaksi pasar uang dan valuta asing.
b. Mengendalikan kebijaksanaan di bidang likuiditas.
c. Mengelola kebijaksanaan Assets Liability Managemen.
3. Pengelola Hubungan Lembaga
a. Membantu dalam mengelola nasabah BUMN, Multi Nasional,
Lembaga Keuangan dan perusahaan anak mengenai kebijaksanaan,
prosedur dan Peraturan Pemerintah.
b. Mengelola hubungan dengan BKKBN dan PT. Pos Indonsia dalam
rangka pengembangan Takesra dan Kukesra.
4. Pengelolaan Jasa Dalam Negeri dan Luar Negeri
a. Membantu mengelola kebijaksanaan, peraturan, prosedur produk dan
jasa dalam negeri dan luar negeri.
b. Membantu mengelola pelayanan transaksi Dalam Negeri dan Luar
Negeri.
5. Pengelola Perkreditan
a. Mengelola sistem prosedur dan kewenangan perkreditan.
b. Mengelola masalah yang berkaitan dengan Kredit Likuiditas Bank
(57)
c. Bagian Kontrol Intern
Bagian ini merupakan perpanjangan tangan pemimpin wilayah dalam
menyelia bagian-bagian lain yang ada di wilayah. Dengan ini pemimpin
wilayah dapat mengetahui apakah semua bagian yang ada di kantor wilayah
sudah menjalankan fungsi masing-masing unit sesuai dengan prosedur yang
dituangkan dalam buku pedoman kerja.
d. Bagian Analisis Nasabah
Membantu pemimpin wilayah dalam mengelola aktifitas pengumpulan data,
informasi perkembangan pasar, analisis prospek produk dan jasa bank BNI
dan lainnya yang berhubungan dengan nasabah.
e. Bagian Umum
Tugas bagian umum mengurusi segala urusan yang berhubungan dengan
masalah logistik, administrasi personalia unit dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan kegiatan umum kantor wilayah.
f. Unit Pemrosesan Bersama
Bekerja sama dengan pemimpin wilayah dalam pengelolaan kredit ritel yang
ada di cabang dibawah pengawasannya.
2. Tugas dan tanggung jawab Wakil Pemimpin Bidang Pemasaran
Tugas utamanya yaitu menyusun dan mengembangkan pemasaran. Dalam
melaksanakan tugasnya dia dibantu langsung oleh kelompok pemasaran bisnis di
dalam pengelolaan perkreditan khususnya realisasi pemberian kredit dan
(58)
Bagian-bagian yang berada di dalam pengelolaannya yaitu:
a. Pengelolaan Administrasi Kredit
Bertugas dalam pengadministrasian, pendokumentasian kredit, memastikan
bahwa prosedur seperti pengikatan jaminan, pembuatan perjanjian kredit yang
benar sesuai dengan ketentuan dan memantau pengelolaan administrasi kredit
serta memberikan jalan keluar bila mengalami kesulitan terutama dari segi
hukum.
b. Pengelolaan Pemasaran Bisnis
Memproses permohonan kredit baik kredit baru maupun tambahan atau
perpanjangan serta menyusun, mengembangkan dan menjaga hubungan baik
dengan nasabah.
c. Pengelola Kredit Khusus
Membantu penyelesaian kredit bermasalah baik mencari jalan keluar
penyelesaiannya dan memonitor perkembangan kredit tersebut.
d. Pengelola Analisis Nasabah
Membantu didalam mengelola aktifitas pengumpulan data, informasi
perkembangan pasar, analisis prospek produk dan jasa bank BNI dan lainnya
yang berhubungan dengan nasabah.
3. Tugas dan tanggung jawab Wakil Pemimpin Bidang Pembinaan Cabang Tugas utamanya yaitu memberikan pengarahan, mengendalikan dan
mengawasi manajemen cabang serta bertanggung jawab atas kegiatan usaha
(59)
Bagian-bagian yang berada dibawahnya yaitu:
a. Pengelola Cabang
Bagian ini secara langsung membantu wakil pembinaan cabang dalam
memonitor dan melaksanakan tugas-tugas dari pada wakil pembinaan cabang
dalam mensuvervisi kantor cabang dibawah tanggung jawabnya.
b. Kantor Cabang
Tugas-tugas yang langsung dibawah wakil pembinaan cabang yaitu:
− Memberikan kontribusi laba yang nyata terhadap laba bank BNI secara keseluruhan.
− Mampu memberikan mutu pelayanan yang unggul kepada nasabahnya.
− Mampu meningkatkan kualitas usaha dan bisnisnya di segmen pasar pengusaha kecil dan menengah di daerah kerjanya.
c. Unit Pemrosesan Bersama
Bekerja sama dengan wakil pembinaan cabang dalam pengelolaan kredit ritel
(60)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas
Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pertanyaan-pertanyaan
pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dianggap relevan atau
valid (Umar, 2008:166). Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan
SPSS versi 12.0 dengan kriteria sebagai berikut :
1) Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka pertanyaan tersebut valid.
2) Jika rhitung negatif dan rhitung < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.
3) rhitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation.
Kolom corrected item-total correlation menunjukkan korelasi antara skor
item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas
instrumen.
Pada tahap survey, kuesioner berisikan 19 butir pertanyaan yang
menyangkut variabel bebas, yaitu sistem rekrutmen (X1) dan pengembangan (X2);
dan variabel terikat yaitu prestasi kerja (Y), yang diberikan kepada 30 orang
responden diluar sampel pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kanwil
(61)
Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Instrumen
Variabel Sistem Rekrutmen dan Pengembangan Butir
Corrected item- total correlation
(r hitung )
r tabel Validitas
Pertanyaan 1 0.589 0,361 Valid
Pertanyaan 2 0.563 0,361 Valid
Pertanyaan 3 0.507 0,361 Valid
Pertanyaan 4 0.525 0,361 Valid
Pertanyaan 5 0.618 0,361 Valid
Pertanyaan 6 0.377 0,361 Valid
Pertanyaan 7 0.514 0,361 Valid
Pertanyaan 8 0.368 0,361 Valid
Pertanyaan 9 0.446 0,361 Valid
Pertanyaan 10 0.427 0,361 Valid
Pertanyaan 11 0.536 0,361 Valid
Pertanyaan 12 0.603 0,361 Valid
Pertanyaan 13 0.573 0,361 Valid
Pertanyaan 14 0.651 0,361 Valid
Pertanyaan 15 0.507 0,361 Valid
Pertanyaan 16 0.512 0,361 Valid
Pertanyaan 17 0.460 0,361 Valid
Pertanyaan 18 0.525 0,361 Valid
Pertanyaan 19 0.540 0,361 Valid
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat pada signifikan 5% derajat bebas
df = 17 (jumlah kasus – 2) rtabel sebesar 0,361 dan pada hasil dapat dilihat bahwa
nilai corrected item-total correlation (rhitung ) semuanya lebih dari nilai rtabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa ke-19 butir pertanyaan tersebut valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam
hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali (Umar, 2008:169).
(62)
yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas ditentukan reliabilitasnya dengan
kriteria sebagai berikut :
1) Jika ralpha positif > rtabel maka reliabel.
2) Jika ralpha negatif < rtabel maka tidak reliabel.
Tabel 4.2
Reliabilitas Tiap Pertanyaan Item-Total Statistics Butir Scale Mean if
Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach’s Alpha if Item
Deleted
P1 66,6333 53,895 ,589 ,880
P2 66,7667 53,909 ,563 ,881
P3 66,8333 53,040 ,507 ,882
P4 66,9333 53,789 ,525 ,882
P5 67,1667 51,523 ,618 ,878
P6 66,8667 56,120 ,377 ,886
P7 66,8667 54,947 ,514 ,882
P8 66,9667 56,033 ,368 ,886
P9 66,6333 55,620 ,446 ,884
P10 66,7333 55,720 ,427 ,885
P11 66,7000 54,010 ,536 ,881
P12 66,7000 55,045 ,603 ,881
P13 66,8000 54,166 ,573 ,880
P14 67,0667 50,685 ,651 ,877
P15 66,8333 53,040 ,507 ,882
P16 66,6667 56,575 ,512 ,884
P17 66,9333 52,478 ,460 ,886
P18 66,9333 53,789 ,525 ,882
P19 67,1667 52,420 ,540 ,881
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 (Data diolah)
Menurut Ghozali (2005) dan Kuncoro (2003), suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,60 atau nilai
Cronbach Alpha > 0,80. Berdasarkan data pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa
nilai Cronbach Alpha > 0,80, yang berarti bahwa seluruh butir dinyatakan
(63)
B. Analisis Deskriptif PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah 01 Medan
1. Deskriptif Responden
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Dari
kuesioner tersebut dapat diperoleh gambaran umum mengenai karakteristik
responden. Karakteristik responden dalam penelitian ini antara lain berdasarkan
nama, jenis kelamin, usia, departemen, tingkat pendidikan dan masa kerja dari
pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kanwil 01 Medan.
a. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
Berikut ini tabel karakteristik berdasarkan jenis kelamin pegawai yang
menjadi responden yang diperoleh dari hasil penelitian melalui kuesioner
adalah sebagai berikut :
Tabel 4.3
Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kanwil 01 Medan Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentasi
Pria 45 54,88%
Wanita 37 45,12%
Jumlah 82 100%
Sumber : Hasil Penelitian, 2010 (Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa kategori jenis kelamin
responden yang paling banyak adalah responden pria yaitu sebanyak 45 orang
pegawai atau sebesar 54,88%. Sedangkan responden wanita sebanyak 37
(1)
Lampiran
Kuesioner Penelitian
PENGARUH SISTEM REKRUTMEN DAN PENGEMBANGAN
TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA PT. BANK NEGARA
INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR WILAYAH 01 MEDAN
Identitas Responden
Nama : ………
Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita
Usia : ………. Tahun
Departemen : ………
Tingkat pendidikan : a. Akademi/DIII b. Sarjana (S1) c. Pascasarjana
(S2)
Masa Kerja : a. < 2 tahun b. 2-5 tahun c. > 5 tahun
Cara pengisian Kuesioner
1. Mohon lengkapi identitas Bapak/Ibu terlebih dahulu
2. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban. Pilih salah satu dari
jawaban dan beri tanda checklist (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai. Adapun makna tanda dalam kolom adalah sebagai berikut :
No. Jawaban Skor
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
(2)
No. Pernyataan SS S KS TS STS I. VARIABEL REKRUTMEN
1 Latar belakang pendidikan yang anda miliki sudah sesuai dengan jabatan anda pada saat ini.
2 Kualifikasi pekerjaan yang anda miliki seperti pengalaman kerja atau keahlian-keahlian lainnya sudah sesuai dengan spesifikasi pekerjaan yang diberikan perusahaan.
3 Jumlah pegawai yang direkrut sudah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan.
4 Proses rekrutmen sudah berjalan dengan efektif. 5 Jangka waktu pada masa perekrutan pegawai tidak
terlalu lama atau tidak lebih dari 6 bulan.
6 Tahap seleksi pegawai dilakukan dengan terbuka. II. VARIABEL PENGEMBANGAN
1 Orientasi (masa pengenalan lingkungan perusahaan) yang dilaksanakan perusahaan sangat membantu pekerjaan anda.
2 Informasi yang diberikan selama orientasi sudah sesuai dengan keadaan di perusahaan.
3 Program pelatihan yang anda ikuti sudah cukup (dalam hal ini frekwensinya).
4 Program pelatihan yang diberikan dapat di aplikasikan pada pekerjaan anda saat ini.
5 Program pendidikan yang anda ikuti memberikan manfaat yang baik, khususnya bagi pekerjaan anda saat ini.
6 Program pengembangan yang diberikan perusahaan menambah kesempatan bagi pegawai untuk memajukan karirnya.
(3)
No. Pernyataan SS S KS TS STS VARIABEL Y
KRITERIA PRESTASI KERJA
1 Mampu menyelesaikan tugas sesuai dengan target yang ditentukan.
2 Mampu membuat keputusan yang menjawab permasalahan dalam waktu tertentu.
3 Berani mengambil resiko dan berpikir keras untuk selalu dapat bekerja dengan baik. 4 Selalu berorientasi pada keberhasilan dalam
melakukan tugas atau pekerjaan.
5 Mampu bekerjasama dengan pegawai lain (team work) untuk mencapai hasil yang memuaskan.
6 Mampu memotivasi pegawai lain untuk bekerja lebih baik lagi.
7 Selalu terbuka dalam menerima saran maupun kritik.
(4)
Regression
Variables Entered/Removed(b)
Model Variables Entered
Variables
Removed Method 1
Pengembangan,
SistemRekrutmen(a) . Enter
a All requested variables entered. b Dependent Variable: PrestasiKerja
Model Summary
Model R R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 ,820(a) ,672 ,664 2,02080
a Predictors: (Constant), Pengembangan, SistemRekrutmen
ANOVA(b)
Model
Sum of
Squares df
Mean
Square F Sig.
1 Regression 662,175 2 331,087 81,077 ,000(a)
Residual 322,606 79 4,084
Total 984,780 81
a Predictors: (Constant), Pengembangan, SistemRekrutmen b Dependent Variable: PrestasiKerja
Coefficients(a)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,595 2,024 ,788 ,433
SistemRekrutmen ,306 ,100 ,296 3,057 ,003
Pengembangan ,795 ,134 ,575 5,929 ,000
(5)
Reliability
Warnings
The space saver method is used. That is, the covariance matrix is not calculated or used in the analysis.
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excluded(a) 0 ,0
Total 30 100,0
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's
Alpha N of Items
,888 19
Item Statistics
Mean
Std.
Deviation N
P1 3,9333 ,63968 30
P2 3,8000 ,66436 30
P3 3,7333 ,82768 30
P4 3,6333 ,71840 30
P5 3,4000 ,85501 30
P6 3,7000 ,59596 30
P7 3,7000 ,59596 30
P8 3,6000 ,62146 30
P9 3,9333 ,58329 30
P10 3,8333 ,59209 30
P11 3,8667 ,68145 30
P12 3,8667 ,50742 30
P13 3,7667 ,62606 30
P14 3,5000 ,90019 30
P15 3,7333 ,82768 30
P16 3,9000 ,40258 30
P17 3,6333 ,96431 30
P18 3,6333 ,71840 30
(6)
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
P1 66,6333 53,895 ,589 ,880
P2 66,7667 53,909 ,563 ,881
P3 66,8333 53,040 ,507 ,882
P4 66,9333 53,789 ,525 ,882
P5 67,1667 51,523 ,618 ,878
P6 66,8667 56,120 ,377 ,886
P7 66,8667 54,947 ,514 ,882
P8 66,9667 56,033 ,368 ,886
P9 66,6333 55,620 ,446 ,884
P10 66,7333 55,720 ,427 ,885
P11 66,7000 54,010 ,536 ,881
P12 66,7000 55,045 ,603 ,881
P13 66,8000 54,166 ,573 ,880
P14 67,0667 50,685 ,651 ,877
P15 66,8333 53,040 ,507 ,882
P16 66,6667 56,575 ,512 ,884
P17 66,9333 52,478 ,460 ,886
P18 66,9333 53,789 ,525 ,882
P19 67,1667 52,420 ,540 ,881
Scale Statistics
Mean Variance
Std.
Deviation N of Items 70,5667 59,840 7,73565 19