Wiwin Azmi Harahap : Pelaksanaan Perlindungan Hukum Bagi Pemakai Jasa Biro Perjalanan Pada PT. Winaya Travel Setelah Berlakunya UU Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, 2008.
USU Repository © 2009
35
pelaku usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen danatau perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen.
11. Badan penyelesaian sengketa Konsumen adalah badan yang bertugas
menangani dan menyelesaikan sengketa antara pelaku usaha dan konsumen.
12. Badan perlindungan Konsumen nasional adalah badan yang dibentuk
untuk membantu upaya pengembangan perlindungan konsumen. 13.
Menteri adalah menteri yang ruang lingkup tugas dan tanggung jawabnya meliputi bidang perdagangan.
7
C. Asas-Asas Perlindungan Konsumen
Menurut Pasal 2 ayat 2 Undang-Undang No.8 tahun 1999 menjelaskan mengenai Asas-asas perlindungan konsumen antara lain:
a. Asas Manfaat : perlindungan konsumen harus memberikan manfaat
semaksimal mungkin, baik bagi kepentingan konsumen maupun bagi pelaku usaha secara keseluruhan.
b. Asas Keadilan : memberikan kesempatan kepada konsumen dan pelaku
usaha untuk memperoleh haknya dan melaksanakan kewajibannya secara adil.
c. Asas Keseimbangan : memberikan keseimbangan antara kepentingan
konsumen, pelaku usaha dan pemerintah dalam arti materiil ataupun spritual.
7
Sembiring Sentosa, Himpunan Undang-undang Tentang Perlindungan Konsumen dan Peraturan Perundang-undangan yang Terkait, Nuansa Aulia, Bandung, 2006, hal 84
Wiwin Azmi Harahap : Pelaksanaan Perlindungan Hukum Bagi Pemakai Jasa Biro Perjalanan Pada PT. Winaya Travel Setelah Berlakunya UU Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, 2008.
USU Repository © 2009
36
d. Asas Keamanan dan Keselamatan Konsumen : memberikan jaminan
keamanan dan keselamatan konsumen atas barang dan jasa yang digunakan.
e. Asas Kepastian Hukum : para pelaku usaha dan konsumen harus
mentaati hukum dan memperoleh keadilan, dimana negara menjamin kepastian hukum.
8
D. Tujuan Hukum Perlindungan Konsumen
Menurut Pasal 3 UUPK menetapkan 6 enam tujuan perlindungan konsumen yakni :
a. Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen
untuk melindungi diri. b.
Mengangkat harkat dan martabat konsumen supaya terhindar dari dampak negatif pemakaian barang dan jasa.
c. Meningkatkan pemberdayaan konsumen dalam mengambil keputusan
mengenai hak-hak konsumennya. d.
Menciptakan sistem perlindungan yang berkepastian hukum, keterbukaan informasi serta akses mendapatkan informasi.
e. Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha untuk bersikap jujur dan
bertanggung jawab supaya konsumennya dapat terlindung. f.
Meningkatkan kualitas produksi dengan jaminan kesehatan, kenyaman, keamanan, dan keselamatan konsumen.
9
8
Wahyuni Endang, Aspek Hukum Sertifikat dan Keterkaitannya dengan Perlindungan Konsumen, Citra Adytia Bakti, Bandung, 2003, hal 116
Wiwin Azmi Harahap : Pelaksanaan Perlindungan Hukum Bagi Pemakai Jasa Biro Perjalanan Pada PT. Winaya Travel Setelah Berlakunya UU Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, 2008.
USU Repository © 2009
37
Dalam upaya melindungi kepentingan dan hak – hak konsumen serta pelaku usaha maka undang – undang perlindungan konsumen mengatur hak serta
kewajiban konsumen dan pelaku usaha secara terperinci. Salah satu perwujudtan dan tanggung jawab pelaku usaha terhadap konsumen adalah dengan pelaksanaan
kewajibannya dengan itikad baik.
E. Aspek Hukum Perlindungan Konsumen