Wiwin Azmi Harahap : Pelaksanaan Perlindungan Hukum Bagi Pemakai Jasa Biro Perjalanan Pada PT. Winaya Travel Setelah Berlakunya UU Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, 2008.
USU Repository © 2009
56
BAB III PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMAKAI JASA BIRO PERJALANAN
A. Pengertian Jasa dan perlindungan konsumen
Pengertian jasa service adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan
tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan. Produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat pada suatu produk fisik.
16
Jasa sebagai berikut: Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan diproduksi
pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud bagi pembeli pertamanya.
17
a Suatu yang tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan konsumen
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka jasa pada dasarnya adalah sesuatu yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
b Proses produksi jasa dapat menggunakan atau tidak menggunakan bantuan
suatu produk fisik c
Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan d
Terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa. Jasa merupakan suatu fenomena yang rumit complicated. Kata jasa
mempunyai banyak arti dan ruang lingkup, dari pengertian yang paling sederhana, yaitu hanya berupa layanan dari seseorang kepada orang lain, bisa juga diartikan
16
Oka A. Yoeti, Psikology Pelayanan Wisata, penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1999, hal 107
17
Siahaan N.H.T, Op.Cit, hal 69
47
Wiwin Azmi Harahap : Pelaksanaan Perlindungan Hukum Bagi Pemakai Jasa Biro Perjalanan Pada PT. Winaya Travel Setelah Berlakunya UU Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, 2008.
USU Repository © 2009
57
sebagai mulai dari pelayanan yang diberikan oleh manusia, baik yang dapat dilihat explicit service maupun yang tidak dapat dilihat, yang hanya bisa dirasakan
implicit service sampai kepada fasilitas-fasilitas pendukung yang harus tersedia dalam perjanjian jasa dan benda-benda lainya.
Jenis jasa berdasarkan hubungan baik dengan pelanggan relationship with customer, perusahaan-perusahaan jasa mempunyai peluang-peluang yang besar
untuk membina hubungan jangka panjang dengan konsumen karena umumnya konsumen jasa melakukan transaksi langsung dengan orang sebagai penyedia jasa.
Hal ini sangat berbeda dengan perusahaan manufaktur dimana konsumen tidak berhubungan langsung dengan produsen.
18
Perlindungan konsumen cenderung untuk memberikan keadilan bagi konsumen yang selama ini masih dalam posisi yang lemah dari berbagai aspek.
Aspek-aspek tersebut antara lain : aspek tentang pengetahuan produk, bagaimana Istilah hukum konsumen dan hukum perlindungan konsumen sudah sangat
sering terdengar M.J. Leder menyatakan hukum perlindungan konsumen merupakan bagian dari hukum konsumen yang memuat asas-asas atau kaidah-
kaidah bersifat mengatur dan juga mengandung sifat yang melindungi kepentingan konsumen.
Pengertian perlindungan konsumen di dalam UU No.8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, pasal 1 angka 9 1 disebutkan :
“Perlindungan konsumen adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberikan perlindungan kepada konsumen.”
18
Sri Wahyuni, Endang, Op.Cit, hal 87
Wiwin Azmi Harahap : Pelaksanaan Perlindungan Hukum Bagi Pemakai Jasa Biro Perjalanan Pada PT. Winaya Travel Setelah Berlakunya UU Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, 2008.
USU Repository © 2009
58
pemakaian yang tepat, isis dan susunan produk, dan aspek pengetahuan hukum mengenai upaya yang ditempuh untuk mempertahankan hak.
Tujuan perlindungan konsumen : a.
Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemandirian konsumen untuk melindungi diri.
b. Mengangkat
harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya dari pemakaian barang danatau jasa.
c. Meningkatkan perberdayaan konsumen dalam memilih, menentukan dan
menurut hak-haknya sebagai konsumen. d.
Menciptakan sistem perlindungan konsumen yang mengandung unsur kepastian hukum dan keterbukaan serta akses untuk mendapatkan
informasi. e.
Menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan
bertanggung jawab dalam berusaha. f.
Meningkatkan kualitas barangatau jasa, kesehatan, kenyaman dan keselamatan konsumen.
19
B. Perkembangan Pemakai Jasa Biro Perjalanan