commit to user 89
hasil belajar matematikanya berbeda dengan pesrta didik yang mempunyai kemampuan prasyarat rendah pada materi logaritma.
Berdasarkan hasil rataan marginal dapat dilihat pada Tabel 12, diperoleh rerata hasil belajar matematika peserta didik yang mempunyai kemampuan
prasyarat sedang sebesar 62,889 sedang rerata hasil belajar peserta didik yang mempunyai kemampuan prasyarat rendah sebesar 49,617. Ini menunjukkan
bahwa rerata hasil belajar matematika pada peserta didik yang mempunyai kemampuan prasyarat sedang lebih tinggi dari peserta didik yang mempunyai
kemampuan prasyarat rendah. Kemampuan prasyarat adalah pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki peserta didik sehingga mereka dapat mengikuti
pelajaran dengan baik. Semakin tinggi tingkat kemampuan prasyarat yang dimiliki peserta didik semakin baik dalam memahami materi pelajaran berikutnya,
demikian pula semakin rendah kemampuan prasyarat yang dimiliki peserta didik semakin sulit peserta didik memahami materi berikutnya. Dengan demikian
peserta didik dengan kemampuan prasyarat sedang akan lebih baik memahami materi selanjutnya dibandingkan dengan peserta didik yang mempunyai
kemampuan prasyarat rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peserta didik dengan kemampuan prasyarat sedang mempunyai hasil belajar matematika yang
lebih baik dari peserta didik yang mempunyai kemampuan prasyarat rendah pada materi logaritma.
3. Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga dalam penelitian ini mengatakan bahwa “perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan peta konsep pada model pembelajaran
commit to user 90
kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa peta konsep konsisten pada tiap-tiap kategori kemampuan prasyarat peserta didik dan
perbedaan hasil belajar matematika antara tiap-tiap kategori kemampuan prasyarat peserta didik konsisten pada penggunaan peta konsep pada
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran kooperatif tipe STAD tanpa peta konsep”. Berdasarkan hasil anava dua jalan dengan sel tak sama
diperoleh harga statistik uji F
ab
= 0,25932 dan F
0,05;2;163
= 3,00 ternyata F
ab
F
0,05;2;163
sehingga F
ab
ÏDK dengan demikian H
0AB
diterima. Hal ini berarti pada tingkat signifikan
a =0,05 tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan tingkat kemampuan prasyarat peserta didik terhadap hasil
belajar matematika peserta didik kelas X pada materi logaritma. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar
matematika tidak tergantung oleh kategori kemampuan prasyarat. Dengan kata lain perbedaan hasil belajar matematika dengan menggunakan peta konsep pada
model pembelajaran STAD dan model pembelajaran STAD tanpa peta konsep konsisten pada tiap-tiap kategori kemampuan prasyarat peserta didik dan hasil
belajar matematika antara tiap-tiap kategori kemampuan prasyarat peserta didik konsisten dengan menggunakan peta konsep pada model pembelajaran STAD
dan model pembelajaran STAD tanpa peta konsep. Artinya peserta didik yang diberi pembelajaran matematika dengan menggunakan peta konsep pada model
pembelajaran kooperatif tipe STAD mempunyai hasil belajar yang lebih baik daripada peserta didik yang diberi model pembelajaran kooperatif tipe STAD
commit to user 91
tanpa peta konsep, baik secara umum maupun ditinjau dari kategori kemampuan prasyarat.
E. Keterbatasan Penelitian