58
perkembangannya selanjutnya lahan-lahan garapan ini diwariskan kepada keturunannya ketika usia itu sudah uzur. Pada saat itu, belum ada surat tanah
sebagai alas hukum kepemilikan lahan tersebut. Yang adanya hanyalah surat bahwa lahan yang dikuasai adalah lahan garapan orang tuanya yang diwariskan.
Beberapa surat atau sertifikat memang sudah ada, tapi tidak terlepas dari tingkat pendidikan petani yang sudah mulai sadar akan pentingya surat tanah. Surat tanah
ini ditandatangani oleh kepala desa, camat dan badan pertanahan.
2.1.6. Hubungan Penduduk Asli dan Pendatang
Secara umum masyarakat Desa Padang Halaban mayoritas adalah suku jawa. Sesungguhnya apabila dilihat dari sejarah, seluruh masyarakat desa ini
adalah masyarakat pendatang, karena masyarakat yang ada di desa sebelumnya merupakan petani penggarap yang lama yang lama kelamaan menetap di desa
tersebut. Mayoritas penduduk di kawasan perkebunan Padang Halaban merupakan masyarakat dari suku jawa bekas koeli kontrak tempo dulu perkebunan Belanda
dan Jepang. Dari informasi yang penulis dapatkan, ada kecenderungan pada setiap masyarakat desa mengelompokkan dirinya sebagai kelompok pendatang dan
penduduk asli. Program transmigrasi yang merupakan bagian dari politik etis kolonial pada saat itu juga mempengaruhi jumlah penduduk suku jawa yang
menetap di desa Padang Halaban. Selain suku bangsa jawa terdapat juga suku bangsa Batak Toba, Mandailing dan Melayu. Suku batak toba dan mandailing
merupakan masyarakat pendatang, dimana mereka bermigrasi dari wilayah utara
Universitas Sumatera Utara
59
dan selatan Labuhan Batu Utara. Kelompok masyarakat ini kemudian menetap di desa dan mencari penghasilan dari berbagai kegiatan yang ada di desa tersebut.
Adapun faktor penduduk pendatang di desa ini karena alasan:
1. Faktor Perkawinan
Faktor perkawinan menjadi alasan utama seseorang untuk menetap di suatu daerah. Dalam hal ini salah satu pihak melakukan perkawinan
dengan pihak lain. Artinya, seseorang penduduk dari desa ini melakukan perkawinan dengan seseorang dari pihak luar desanya.
2. Faktor Pekerjaan
Selain faktor perkawinan, faktor pekerjaan juga menjadi satu alasan seseorang unutk tinggal dan menetap di Desa Padang Halaban. Misalnya
masyarakat Pegawai Negeri Sipil PNS yang ditempatkan pemerintah untuk melayani masyarakat setempat, seperti guru, bidan dan sebagainya.
Walaupun diantara penduduk Desa Padang Halaban ada perbedaan masyarakat pendatang dengan masyarakat asli, tidak menjadi halangan
untuk berinteraksi dalam masyarakat. Masyarakat asli dan pendatang saling berbaur dan sangat dekat satu sama lain. Kedekatan ini lebih
didasarkan selain karena hubungan kekerabatan juga karena faktor pekerjaan dan adanya saling membutuhkan antara masyarakat asli dan
pendatang.
Universitas Sumatera Utara
60
2.1.7. Sarana dan Prasarana