Pengertian Organisasi Massa Petani

18

1.6.2. Pengertian Organisasi Massa Petani

Berangkat dari pengertian ‘organisasi’ dan organisasi massa yang telah dijelaskan di atas, maka dalam penelitian ini yang dimaksud dengan ‘organisasi massa petani adalah organisasi yang bertujuan untuk membela kepentingan sosial-ekonomi massa petani, dengan pola keanggotaan yang luas dan berbasis petani. Dalam buku Seri Panduan Organisasi Tani yang diterbitkan oleh Konsorsium Pembaruan Agraria KPA, dinyatakan bahwa : Organisasi massa petani harus berjenjang dari tingkat desalokal, tingkat wilayah , dan tingkat nasional. Organisasi tingkat lokal merupakan organisasi tingkat desa yang dipimpin oleh kader-kader petani. Karena masalah-masalah yang kongkrit dihadapi petani berada pada tingkat lokal, maka perjuangan kongkrit berada pada tingkat lokal pula.Organisasi tingkat lokal ini kemudian menghimpun diri ke dalam organisasi tingkat wilayah, baik wilayah kabupaten maupun provinsi. Adapun tugas organisasi tingkat wilayah yang dimpimpin oleh kader-kader terpilih dari tingkat lokal tersebut memimpin perjuangan dan kampanye politik di tingkat wilayah, selain juga melakukan pendidikan. 6 Organisasi massa kaum tani, organisasi milik kaum tani yang dibangun diatas sendi-sendi perjuangan politik kaum tani. Politik kaum tani adalah politik untuk terciptanya reforma agraria sejati atau Land Reform Sejati. Reforma agraria sejati berbicara mengenai pengakuan penuh atas tanah bagi kaum tani, jaminan politik atas pemanfaatan sumber daya alam bagi kehidupan kaum tani dan juga perlindungan atas hak-hak 6 Faryadi, ed, Seri Panduan Organisasi Tani, Jakarta: Konsorsium Pembaruan Agraria, 2005 hal. 11 Universitas Sumatera Utara 19 kaum tani. Reforma agraria hanya bisa diperoleh jika seluruh rakyat termasuk kaum tani bisa bangkit dari penindasan yang berabad-abad lamanya. Kaum tani bersatu dengan kelas buruh, perempuan, dan pemuda dalam merebut hak-hak yang dirampas. Melalui ikatan organisasi massa langkah perjuangan yang dijalankan secara bersama-sama kolektif, bukan tertumpu pada segelintir orang atau individu-individu yang menonjol di kelompok kita. Kebersamaan yang ada membuat kita memiliki berlapis-lapis manusia hebat yang siap menjadi pelopor dan tauladan dalam perjuangan. Karena kita menyadari bahwa perjuangan atas terpenuhinya hak-hak rakyat tidaklah mudah seperti membalikkan kedua belah tangan dan perjuangan sendiri tidak hanya akan kita hadapi saat ini saja, tapi juga akan berlanjut sampai anak cucu kita. Di dalam organisasi massa semua kawan diharapkan ambil bagian aktif dalam kerja-kerja organisasi dengan tergabung dalam departemen atau kepanitiaan kerja Komite. Dalam organisasi massa dibutuhkan kegiatan rapat secara rutin dan membuat laporan secara rutin. Rapat digunakan sebagai media untuk mengkonsolidasikan setiap kegiatan organisasi. Sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan resolusi untuk berjalannya program kerja lanjutan. Setiap pekerjaan organisasi harus dibuat laporannya yang berisi capaian kerja dan kendala yang dihadapi dalam menjalankan kerja. Rapat dan laporan adalah kunci untuk menjaga kestabilan organisasi, karena dari dua kegiatan Universitas Sumatera Utara 20 tersebut kenyataan atas setiap perkembangan anggota dan perjuangan didiskusikan, dinilai dan disimpulkan secara demokratis, atau di organisasi massa sering disebut dengan Sentralisme Demokrasi SenDem. Inti dari semua kegiatan organisasi adalah jika setiap pimpinan dan anggota memegang prinsip Garis Massa. Dimaksud dengan garis massa adalah tindakan dari setiap pimpinan dan anggota organisasi untuk mendengarkan aspirasi massa, memperhatian keluhan massa, memahami masalah massa, mengerti masalah massa dan bersama-sama massa memecahkan masalah massa. Karena bagi organisasi massa, setiap apa yang dilakukan oleh massa adalah pelajaran, hal ini sesuai dengan pepatah kuno yang menyatakan “guru utama kita adalah massa. pimpinan lahir dari massa”. Sementara menurut Undang-undang No. 17 Tahun 2013 tentang organisasi kemasyarakatan atau yang disebut ormas adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk masyarakat secara sukarela berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan,kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila.

1.6.3. Pendidikan Politik

Dokumen yang terkait

Konflik Agraria Dalam Perspektif Ham (Studi Kasus: Konflik antara masyarakat Desa Padang Halaban, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhan Batu Utara dengan PT. SMART)

4 50 123

Konflik Agraria Dalam Perspektif Ham (Studi Kasus: Konflik antara masyarakat Desa Padang Halaban, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhan Batu Utara dengan PT. SMART)

0 2 9

Konflik Agraria Dalam Perspektif Ham (Studi Kasus: Konflik antara masyarakat Desa Padang Halaban, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhan Batu Utara dengan PT. SMART)

0 0 2

Konflik Agraria Dalam Perspektif Ham (Studi Kasus: Konflik antara masyarakat Desa Padang Halaban, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhan Batu Utara dengan PT. SMART)

0 2 34

Konflik Agraria Dalam Perspektif Ham (Studi Kasus: Konflik antara masyarakat Desa Padang Halaban, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhan Batu Utara dengan PT. SMART)

0 1 18

Konflik Agraria Dalam Perspektif Ham (Studi Kasus: Konflik antara masyarakat Desa Padang Halaban, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhan Batu Utara dengan PT. SMART)

0 2 5

Peranan Organisasi Massa Petani Dalam Pendidikan Politik Kaum Tani di Indonesia (Studi Kasus : Organisasi Massa Petani STPHL-AGRA, Padang Halaban, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhan Batu Utara)

0 0 21

BAB II PROFIL LOKASI PENELITIAN 2.1 Gambaran Umum Desa Padang Halaban 2.1.1 Letak Lokasi dan Batas-batas Wilayah - Peranan Organisasi Massa Petani Dalam Pendidikan Politik Kaum Tani di Indonesia (Studi Kasus : Organisasi Massa Petani STPHL-AGRA, Padang Ha

0 0 38

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG - Peranan Organisasi Massa Petani Dalam Pendidikan Politik Kaum Tani di Indonesia (Studi Kasus : Organisasi Massa Petani STPHL-AGRA, Padang Halaban, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhan Batu Utara)

0 0 36

Peranan Organisasi Massa Petani Dalam Pendidikan Politik Kaum Tani di Indonesia (Studi Kasus : Organisasi Massa Petani STPHL-AGRA, Padang Halaban, Kecamatan Aek Kuo, Kabupaten Labuhan Batu Utara)

0 0 12