sebaya sangat menonjol. Hubungan dengan teman sebaya berkontribusi dalam berbagai cara anak dalam belajar tentang kehidupan sosial.
Selain tingkat perkembangan dan interaksi anak dengan lingkungannya, jenis kelamin, dan kemampuan kognitif anak juga berpengaruh dalam perkembangan
keterampilan sosial. Seiring berkembangnya anak maka kemampuan kognitif anak juga akan bertambah. Kemampuan kognitif ini berhubungan dengan pemrosesan
semua informasi yang ada dalam interaksi sosial. Semakin baik keterampilan memproses informasi sosial anak, maka akan semakin mudah bagi anak untuk
berhubungan dengan orang lain sehingga akan memperluas jaringan sosial, hal ini berguna sebagai media pengembangan keterampilan sosial anak. Jenis kelamin juga
mempengaruhi perkembangan sosial anak. Biasanya pada tahap akhir masa kanak- kanak anak laki-laki lebih banyak sikap bermusuhan dalam situasi konflik sedangkan
perempuan lebih seiring menggunakan cara pemaksaan dan pasif.
2.1.3 Aspek-Aspek Keterampilan Sosial
Individu memerlukan keterampilan sosial dalam kehidupannya, supaya individu dapat berinteraksi dan berperilaku dengan baik sehingga akan diterima oleh
lingkungannya. Stahl dalam Isjoni 2010: 43 mengemukakan bahwa individu yang mempunyai keterampilan sosial yang baik mereka akan dapat mengemukakan
pendapat, menerima saran dan masukan dari orang lain, dapat bekerjasama, adanya rasa setia kawan, dan mengurangi timbulnya perilaku yang menyimpang dalam
kehidupan kelas.
Michelson dkk dalam Ramdhani 2003: 212 berpendapat bahwa keterampilan sosial seseorang dapat dilihat dari keterampilan-keterampilan memberi pujian,
mengeluh karena tidak setuju terhadap sesuatu hal, menolak permintaan orang lain, tukar pengalaman, menuntut hak pribadi, memberi saran kepada orang lain,
pemecahan konflik atau masalah, berhubungan atau bekerja sama dengan orang lain yang berlainan jenis kelamin, berhubungan dengan orang lain yang lebih tua dan
lebih tinggi statusnya dan beberapa tingkah laku lain yang sesuai dengan lingkungan. Seseorang yang memiliki kemampuan dalam keterampilan sosial dapat dilihat
dari empat aspek. Dalam hal ini empat aspek perilaku menjadi indikator tinggi rendahnya keterampilan sosial anak Stephen dalam Cartledge Milburn 1995: 17,
perilaku tersebut antara lain: 1. Self related behaviors perilaku pribadi merupakan bentuk perilaku yang
menunjukkan tingkah laku sosial individu terhadap dirinya sendiri. Seperti, menyadari, menerima konsekuensi dan bertanggung jawab atas atas tingkah
lakunya sendiri,
menunjukan rasa
percaya diri,
mengekspresikan perasaanmenunjukkan reaksi emosi dengan baik, dan bersikap positif terhadap
diri sendiri. 2. Task related behaviors perilaku yang berhubungan dengan tugas adalah bentuk
perilaku atau respon individu terhadap sejumlah tugas-tugas. Misalnya ketika seorang siswa yang diberikan tugas-tugas akademik yang diwujudkan dalam
bentuk bertanya jika ada hal belum jelas dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru, berperilaku mengikuti kegiatan belajar mengajar, memenuhi
dan menyelesaikan tugas-tugas dikelas, bekerja secara mandiri, dan memiliki kualitas dalam belajar yang baik.
3. Interpersonal behaviors perilaku interpersonal merupakan bentuk perilaku yang menunjukkan tingkah laku sosial individu dalam mengenal dan mengadakan
hubungan dengan sesama individu lain dengan teman sebaya dan guru. Contohnya saling berkomunikasi dengan sesama teman sebaya dan guru
sehingga akan tercipta interaksi yang baik, saling memperhatikan dan membantu satu sama lain, memberi salam kepada individu lain, bersikap positif terhadap
individu lain, dan bertanggung jawab atas barang milik sendiriorang lain ataupun milik sekolah.
4. Environmental behaviors perilaku terhadap lingkungan adalah bentuk perilaku yang menunjukkan bagaiman tingkah laku sosial individu dalam mengenal dan
memperlakukan lingkungan hidupnya. Contohnya adanya kepedulian terhadap lingkungan dan berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungannya.
Keterampilan sosial merupakan suatu proses yang dapat dipelajari. Tinggi rendahnya keterampilan sosial anak dapat diketahui dari aspek-aspek keterampilan
sosial anak tersebut. aspek-aspek tersebut meliputi tingkah laku sosial seseorang terhadap diri sendiri self related behaviors, tingkah laku sosial seseorang yang
berhubungan dengan sejumlah tugas-tugas misalnya tugas-tugas akademik bagi siswa task related behaviors, perilaku atau respon individu yang berhubungan
dengan sesama individu lain interpersonal behaviors misalnya dengan guru,
teman sebaya maupun orang lain dan tingkah laku sosial individu dalam mengenal dan mempertahankan lingkungan hidupnya environmental behaviors.
2.1.4 Beberapa Metode dalam Meningkatkan Keterampilan Sosial