Daya Saing Komoditas Susu

I. Daya Saing Komoditas Susu

Untuk mengetahui daya saing produksi susu, analisis yang akan dilakukan:

1. Keunggulan Kompetitif dan Efisiensi Finansial Keuntungan Privat D

D = A –B – C Jika nilai D 0 atau D = 0 ini menunjukan bahwa secara finansial kegiatan pengusahaan susu layak untuk dilanjutkan. Sebaliknya jika nilai D 0 Rasio Biaya Privat PCR PCR = C A – B Nilai PCR menunjukan efisiensi tidaknya suatu aktifitas ekonomi secara finansial. Jika nilai PCR 1 maka pengusahaan susu efisien secara finansial, atau dengan kata lain untuk meningkatkan nilai tambah satu satuan diperluakan tambahan biaya faktor domestik lebih kecil dari satu satuan . Sebaliknya jika nilai PCR 1

2. Keunggulan Komparatif dan Efisiensi Ekonomi Keuntungan Sosial H

H = E – F – G Keuntungan sosial menunjukan selisih antara seluruh penerimaan dengan biaya yang dihitung dengan harga bayangan. Jika nilai H 0 atau H = 0 menunjukan bahwa secara ekonomi kegiatan pengusahaan susu dapat dilakukan. Demikian sebaliknya jika H 0 maka komoditi perlu kebijakan pemerintah. Rasio Biaya Sumberdaya Domestik DRC DRC = G E –F Nilai DRC menunjukan penggunaan sumberdaya domestik dalam menghasilkan devisa. Jika nilai DRC 1, maka suatu aktifitas ekonomi dinnyatakan mempunyai keunggulan komparatif. Artinnya bahwa pengusahaan susu efisien secara ekonomi dalam pemanfaatan sumberdaya domestik, sehingga permintaan domestik lebih menguntungkan dengan peningkatan produksi domestik. Sebaliknya jika nilai DRC 1, maka aktivitas tidak efisien secara ekonomi sehingga impor akan lebih menguntungkan. Keuntungan normal diperoleh jika nilai DRC = 1 atau aktivitas berada pada titik impas. Beberapa asumsi yang harus dipenuhi agar konsep DRC dapat diterapkan dalam analisis ekonomi yaitu Pearson et al, 2004: 1. Ada pengaruh dari pemerintah pada nilai tukar 2. Ada pengaruh dalam perdagangan komoditas yang dianalisis, berupa peraturan dan pembatasan dari pemerintah 3. Output bersifat tradable 4. Biaya produksi dari tambahan satu satuan output ditentukan oleh hubungan input-output teknologi yang konstan dan harga relatif faktor input tetap. 5. Harga bayangan input dan output serta nilai tukar uang dapat dihitung dan mewakili biaya sumberdaya sosial yang sebenarnya.

II. Dampak Kebijakan Pemerintah Kebijakan Output