bimbingan kelompok post test terdapat 3 siswa 25 yang termasuk dalam kategori tinggi, 6 siswa 50 kategori sedang, 3 siswa 25 pada kategori
rendah. Dengan demikian, diketahui bahwa pada indikator ini mengalami
peningkatan 19,44.
Selain itu, adapula tabel dan grafik perbandingan hasil observasi awal dan akhir pelaksanaan layanan bimbingan kelompok, sebagai berikut :
Tabel 4.20 Perbandingan Hasil Observasi Awal dan Akhir Responden
Observasi Awal Observasi Akhir
Peningkatan Skor Persentase Kategori Skor Persentase Kategori
AS 6
31.58 Rendah
11 57.89
Sedang 26.31
EY 8
42.10 Rendah
13 68.42
Tinggi 26.32
EW 7
36.84 Rendah
13 68.42
Tinggi 31.58
EYH 10
52.63 Sedang
16 84.21
Tinggi 31.58
IS 6
31.58 Rendah
12 63.16
Sedang 31.58
IHY 9
47.37 Sedang
15 78.95
Tinggi 31.58
IN 8
42.10 Rendah
12 63.16
Sedang 21.06
KNI 8
42.10 Rendah
13 68.42
Tinggi 26.32
MF 10
52.63 Sedang
16 84.21
Tinggi 31.58
MY 12
63.16 Sedang
17 89.47
Sangat Tinggi
26.31 MG
8 42.10
Rendah 12
63.16 Sedang
21.06 SB
9 47.37
Sedang 13
68.42 Tinggi
21.05
Rata-rata 8.42
13.58 27.19
Tabel 4.12 Grafik Perbandingan Hasil Observasi
Tabel dan grafik di atas menunjukkan adanya peningkatan antara hasil observasi awal dan akhir, peningkatan tersebut meningkat sebanyak 27,19. Itu
artinya mereka mampu merubah perilaku belajar yang lebih baik dari sebelumnya dalam rangka peningkatan konsentrasi belajarnya.
Jika dilihat secara keseluruhan, dapat diketahui bahwa semua anggota kelompok mengalami peningkatan kriteria konsentrasi belajar. Hal ini dapat
dibuktikan melalui perbandingan antara hasil pre-test dan post-test saat melakukan penelitian. Adapun hasil pre-test dan post-test ini menunjukkan bahwa
konsentrasi belajar mengalami kenaikan sebesar 23,07 dari tingkat sebelumnya. Dimana sebelum mengikuti layanan bimbingan kelompok, anggota kelompok
secara keseluruhan mempunyai tingkat konsentrasi belajar yang masuk ke dalam kategori sangat rendah, rendah dan sedang. Setelah mengikuti layanan bimbingan
kelompok, rata-rata anggota kelompok mengalami peningkatan konsentrasi belajar yang termasuk ke dalam kategori sedang. Hasil tersebut berpengaruh pada
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
AS EY EW EYH IS IHY IN KNI MF MY MG SB
Perbandingan Hasil Observasi
Observasi Awal Observasi Akhir
perkembangan konsentrasi belajar siswa, dan untuk melihat perkembangan konsentrasi belajar siswa antara pre test dan post test dapat dilihat di lampiran.
4.2. Hasil Analisis Wilcoxon
Analisis data yang digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan konsentrasi belajar melalui layanan bimbingan kelompok yaitu dengan
menggunakan analisis statistik non parametrik yaitu uji wilcoxon. Alasan menggunakan analisis uji wilcoxon karena data dalam penelitian bentuknya
ordinal atau berjenjang. Karena jumlah sampel kurang dari 25 dan termasuk dalam data tidak normal, maka digunakan tabel penolong dalam perhitungannya.
Dari tabel bantu uji wilcoxon, diketahui jenjang terkecil atau Z
hitung
=0 dan n=12. Dari tabel dalam Sugiyono 2005: 132 menetapkan harga-harga kritis
untuk test wilcoxon dengan n=12 pada taraf signifikasi 5 untuk uji satu fihak ditemukan Z
tabel
= 14. Sehingga Z
hitung
Z
tabel
, atau memiliki arti bahwa Ho penelitian ditolak dan Ha penelitian diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi belajar siswa kelas VI SD N 2 Karangcegak dapat ditingkatkan melalui layanan bimbingan kelompok.
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian