simultan,  uji  r
2
besarnya  pengaruh  variabel  independen  terhadap  variabel dependen,  uji  t  uji  pengaruh  variabel  independen  terhadap  variabel  dependen
secara parsial.
4.1.4.1 Normalitas Data
Berdasarkan  teori  statistika  model  linier  hanya  residu  dari  variabel dependent  Y  yang  wajib  diuji  normalitasnya,  sedangkan  variabel  independen
diasumsikan bukan fungsi distribusi. Jadi tidak perlu diuji normalitasnya. Hasil  output  dari  pengujian  normalitas  dengan  Kolmogorov-Smirnov
adalah sebagai berikut. Tabel 4.29 Tabel Normalitas
Analisis data hasil Output:   Uji normalitas data digunakan hipotesis sebagai berikut :
H : Data berdistribusi normal
H
1
: Data tidak berdistribusi normal   Kriteria  penerimaan H
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 61
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 4.09846400
Most Extreme Differences Absolute
.079 Positive
.056 Negative
-.079 Kolmogorov-Smirnov Z
.621 Asymp. Sig. 2-tailed
.836 a. Test distribution is Normal.
H diterima jika nilai sig 2-tailed  5.
Dari  tabel  diperoleh  nilai  sig  =  0,836  =  83    5  ,  maka  H diterima.  Artinya
variabel hasil belajar siswa berdistribusi normal. Uji  normalitas  juga  dapat  dilihat  pada  grafik  Normal  P-Plot    sebagai
berikut.
Gambar 4.27 Grafik Normalitas Pada  grafik  P-Plot  terlihat  data  menyebar  di  sekitar  garis  diagonal  dan
mengikuti  arah  garis  histograf  menuju  pola  distribusi  normal  maka  variabel dependen Y memenuhi asumsi normalitas.
4.1.4.2 Uji Asumsi Klasik
Pengujian  asumsi  klasik  pada  penelitian  ini  meliputi  uji  autokorelasi,  uji multikolonieritas dan uji heterokedastisitas.
4.1.4.2.1 Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan  adanya  korelasi  antar  variabel  bebas.  Model  regresi  yang  baik  tidak
terjadi  korelasi  antar  variabel  bebas.  Untuk  mendeteksi  ada  tidaknya multikolonearitas  di  dalam  model  regresi  adalah  dengan  melihat  nilai  toleransi
dan Variance Inflation Factor VIF. Apabila nilai tolerance  10 dan nilai VIF 10,  maka  dapat  disimpulkan  tidak  ada  multikolinieritas  antar  variabel  bebas
dalam model regresi. Jika VIF  10 maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinieritas dengan variabel lainnya Berikut hasil perhitungan menggunakan
program SPSS 16: Tabel 4.30 Tabel Uji Multikolinieritas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error Beta
Tolerance VIF
1 Constant
22.500 5.977
3.764 .000
X1 Ling. Keluarga
.575 .177
.311 3.242
.002 .767
1.304 X2 Ling.
Sekolah .368
.088 .392
4.195 .000
.809 1.237
X3 Ling Masyarakat
.647 .206
.301 3.147
.003 .769
1.300 a. Dependent Variabel: Y
hasil belajar
Dari tabel diatas terlihat setiap variabel bebas mempunyai nilai tolerance 0,1 dan nilai VIF  10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas
antar variabel bebas dalam model regresi ini.
4.1.4.2.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji  Heteroskedastisitas  bertujuan  menguji  apakah  dalam  regresi  terjadi ketidaksamaan  variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan  yang  lain.
Jika variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda heterokedastisitas. Model regresi yang
baik  adalah  yang  homoskedastisitas  atau  tidak  terjadi  heterokesdastisitas.
Heteroskedastisitas  menunjukkan  penyebaran  variabel  bebas.  Penyebaran  yang acak  menunjukkan  model  regresi  yang  baik.  Dengan  kata  lain  tidak  terjadi
heteroskedastisitas.  Untuk  menguji  heteroskedastisitas  dapat  dilakukan  dengan mengamati grafik scatterplot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di
bawah  sumbu  Y.  Model  yang  bebas  dari  heterokedastisitas  memiliki  grafik scatterplot  dengan  pola  titik  yang  menyebar  di  atas  dan  di  bawah  sumbu  Y.
Berikut hasil pengolahan menggunakan program SPSS 16 :
Gambar 4.28 Grafik Heteroskedastisitas Pada grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta
tersebar  baik  di  atas  maupun  di  bawah  angka  nol  pada  sumbu  Y.  Hal  ini  dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi ini.
4.1.4.3 Analisis Regresi Berganda
Berdasarkan  analisis  dengan  program  SPSS  16  for  Windows  diperoleh hasil regresi berganda seperti terangkum pada tabel berikut:
Tabel 4.31 Tabel analisis Regresi Ganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant 22.500
5.977 3.764
.000 X1
.575 .177
.311 3.242
.002 X2
.368 .088
.392 4.195
.000 X3
.647 .206
.301 3.147
.003 a. Dependent Variabel: Y
Berdasarkan tabel di atas diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y = 22,5 + 0,575X
1
+ 0,368X
2
+ 0,647X
3
. Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut:
1.  Konstanta = 22,5 Jika  variabel  lingkungan  keluarga,  lingkungan  sekolah  dan  lingkungan
masyarakat  dianggap  sama  dengan  nol,  maka  variabel  hasil  belajar  sebesar 22,5.
2.  Koefisien X
1
= 0,575 Jika  variabel  lingkungan  keluarga  mengalami  kenaikan  sebesar  satu  poin,
sementara  lingkungan  sekolah,  lingkungan  masyarakat  dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan hasil belajar sebesar 0,575.
3.  Koefisien X
2
= 0,368 Jika  variabel  lingkungan  sekolah  mengalami  kenaikan  sebesar  satu  poin,
sementara  lingkungan  keluarga  dan  lingkungan  masyarakat  dianggap  tetap, maka akan menyebabkan kenaikan hasil belajar sebesar 0,368.
4.  Koefisien X
3
= 0,647 Jika  variabel  lingkungan  masyarakat  mengalami  kenaikan  sebesar  satu  poin
sementara lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah dianggap tetap, maka akan menyebabkan kenaikan hasil belajar sebesar 0,647.
4.1.5 Hasil  Penelitian  Tentang  Pengaruh  Tripusat  Pendidikan  Terhadap
Hasil Belajar Siswa 4.1.5.1
Uji F Simultan
Uji F bertujuan untuk megetahui sejauh mana variabel-variabel bebas yang digunakan  secara  bersama-sama  mempengaruhi  variabel  terikat.  Artinya  secara
statistik  data  yang  digunakan  membuktikan  bahwa  variabel  independen  yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat berpengaruh
terhadap variabel dependen yaitu hasil belajar. Hipotesis :
Ho :  = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan
keluarga, sekolah dan masyarakat secara simultan terhadap hasil belajar siswa. Ha  :
3
  0,  artinya  ada  pengaruh  yang  signifikan  antara  lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat secara simultan terhadap hasil belajar siswa.
Hipotesis  peneliti:  Ada  pengaruh  yang  signifikan  antara  lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat secara simultan terhadap hasil belajar siswa.
Pengambilan keputusan: Ho diterima jika F hitung  F tabel atau sig  5.
Ho ditolak jika F hitung  F tabel dan sig  5. Untuk melakukan uji F dapat dilihat pada tabel anova dibawah ini.