Berdasarkan tiga hal tersebut di atas, yang kedua dan ketigalah yang terutama menjadi kawasan dari kajian masyarakat sebagai pusat pendidikan.
Namun perlu ditekankan bahwa tiga hal tersebut hanya dapat dibedakan, sedangkan dalam kenyataan sering sukar dipisahkan.
2.4.3.1 Faktor-faktor Masyarakat
Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Pengaruh itu terjadi karena keberadaannya siswa dalam masyarakat.
Masyarakat tempat anak bergaul dengan anak-anak lain atau teman sebaya dan orang dewasa lainnya merupakan lingkungan perkembangan yang memiliki peran
dan pengaruh dalam pembentukan kepribadian, perilaku dan belajar anak. Pengalaman-pengalaman interaksional anak akan memberikan kontribusi
tersendiri dalam proses pembentukan perilaku, perkembangan anak, serta belajar
anak.
Menurut Slameto 2010:70 faktor-faktor dalam masyarakat yang mempengaruhi belajar yaitu kegitan siswa dalam masyarakat, mass media, teman
bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat. 2.4.3.1.1 Kegiatan Siswa Dalam Masyarakat
Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian dalam masyarakat yang
terlalu banyak, misalnya beorganisasi, kegiatan-kegiatan sosial, keagamaan dan lain-lain, belajarnya akan terganggu apalagi jika tidak bisa mengatur waktu.
Kegiatan siswa dalam masyarakat perlu dibatasi agar tidak mengganggu belajar
siswa. Jika mungkin memilih kegiatan yang mendukung belajar, kegiatan itu misalnya kursus bahasa Inggris, PKK remaja, kelompok diskusi dan lain
sebagainya. 2.4.3.1.2 Mass Media
Media massa juga termasuk faktor lingkungan yang dapat merubah atau mempengaruhi perilaku dan perkembangan anak melalui proses-proses. Anak
akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Hal ini dapat berdampak baik positif maupun negatif bagi anak. Semakin canggihnya suatu
media massa, semakin terasa pula dampak yang kita rasakan. Sebagai contoh adanya televisi, anak akan lebih menghabiskan waktunya untuk bermain game dan
menonton televisi daripada belajar. Hal ini dapat berdampak buruk bagi anak. Hal-hal yang termasuk dalam mass media adalah bioskop, radio, TV, surat kabar,
buku-buku, komik-komik, dan lain-lain. Semuanya itu ada dan beredar dalam masyarakat.
Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh
jelek terhadap siswa. Sebagai contoh, siswa yang suka menonton film atau membaca cerita detektif, pergaulan bebas, percabulan, akan cenderung berbuat
seperti tokoh yang dikagumi dalam cerita itu, karena pengaruh dari jalan ceritanya. Jika tidak ada control dan pembinaan dari orang tua bahkan pendidik,
pastilah semangat belajarnya menurun dan bahkan mundur. Maka siswa perlu
mendapatkan bimbingan dan kontrol yang cukup bijaksana dari pihak orang tua dan pendidik, baik di dalam, keluaarga, sekolah, masyarakat.
2.4.3.1.3 Teman Bergaul Pengaruh teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada
yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti mempengaruhi yang
bersifat buruk juga. Teman bergaul yang tidak baik misalnya yang suka begadang, keluyuran, pecandu rokok, film, minum-minum, bahkan teman lawan jenis yang
pemabuk, amoral dan lain-lain, pasti akan menyeret siswa ke ambang bahaya sehingga belajarnya jadi berantakan. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka
perlu diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik, pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus bijaksana
yaitu jangan terlalu ketat tetapi juga jangan terlalu lengah. 2.4.3.1.4 Bentuk Kehidupan Masyarakat
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, penjudi,
suka mencuri dan mempunyai kebiasaan tidak baik, akan berpengaruuh jelek terhadap anak atau siswa yang berada di situ. Anak atau siswa tertarik untuk ikut
berbuat seperti yang dilakukan orang-orang di sekitarnya. Akibatnya belajarnya akan terganggu bahkan siswa akan kehilangan semangat belajar karena perhatian
yang semula terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan-perbuatan yang selalu dilakukan orang-orang di sekitarnya yang tidak baik tadi. Sebaliknya jika
lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar yang baik-baik, mereka mendidik dan menyekolahkan anak-anaknya, anntusias dengan cita-cita masa
depan anaknya, anak atau siswa akan terpengaruh juga ke hal-hal yang dilakukan oleh orang-orang lingkungannya sehingga akan berbuat sperti mereka. Pengaruh
tersebut dapat mendorong semangat siswa untuk belajar lebih giat lagi. Mengusahakan lingkungan yang baik sangat diperlukan agar dapat memberi
pengaruh yang positif terhadap anak atau siswa sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya.
2.5 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Nama
Judul Penelitian Hasil
1. Tri Minarni
2006 Pengaruh Disiplin Dan Lingkungan
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas
VIII Semester I SMP Negeri 11 Semarang Tahun Ajaran 20042005
Ada Pengaruh Positif Antara Disiplin dan
Lingkungan Belajar
terhadap Prestasi
Belajar Siswa. 2.
Ahmad Mahfudi
2008 Pengaruh
Lingkungan Sosial
Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Semarang Tahun 2007
Ada Pengaruh antara Lingkungan
Sosial terhadap Hasil Belajar
Mahasiswa Geografi
Sumber: Jurnal Skripsi Berdasarkan penelitian terdahulu di atas, hal yang membedakan dengan penelitian
ini adalah populasi serta variabel penelitian.