dipersepsikan sehingga terbentuklah gambaran mengenai obyek yang dipersepsikan. Persepsi terhadap obyek dan peristiwa antara individu
yang satu dengan individu yang lainnya belum tentu sama, walaupun obyek dan peristiwanya sama.
b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi
Menurut Thoha 2005:147 ada tiga faktor yang mempengaruhi perkembangan persepsi antara lain :
1 Psikologis Persepsi seseorang dipengaruhi oleh keadaan psikologisnya. Jika
keadaan psikologis seseorang normal, maka persepsinya pun akan obyektif.
2 Famili Famili memiliki peranan yang sangat besar dalam membangun
sebuah persepsi. Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dalam membentuk sebuah persepsi seseorang.
3 Kebudayaan Kebudayaan yang berlaku di tempat seorang individu tinggal akan
membentuk dan mempengaruhi sikap, nilai dan cara memandang seseorang dalam memahami keadaan sekarang ini.
c. Syarat Terjadinya Persepsi
Beberapa syarat terjadinya persepsi adalah : PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1 Adanya obyek yang dipersepsikan Obyek dapat menimbulkan stimulus yang merangsang panca
indera. Stimulus dibedakan menjadi dua yaitu stimulus dari luar dan stimulus dari dalam.
2 Alat indera Alat indera merupakan alat untuk menerima stimulus.
3 Perhatian Perhatian merupakan langkah pertama dari suatu persepsi.
Perhatian merupakan alat seleksi terhadap stimulus. Dari syarat-syarat persepsi yang telah diuraikan di atas, maka
dapat disimpulkan bahwa dalam mengadakan persepsi diperlukan faktor fisik yang berupa obyek yang dipersepsikan, faktor fisiologis
yang berupa alat indera dan faktor psikologis yang berupa perhatian.
2. Evaluasi
a. Pengertian Evaluasi
Kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris yaitu evaluation yang artinya adalah penilaian. Menurut Bloom 1971 evaluasi adalah
pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan
menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalam pribadi siswa. Stufflebeam 1971 menyatakan bahwa evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh dan menyajikan informasi yang berguna untuk menilai alternatif keputusan.
Evaluasi mencakup dua kegiatan yaitu kegiatan pengukuran dan penilaian. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan sesuatu
atas dasar suatu ukuran tertentu atau standar tertentu. Penilaian mengandung pengertian mengambil keputusan terhadap sesuatu
dengan mendasarkan diri atau berpegang pada baik atau buruk, pandai atau bodoh dan lain-lain. Jadi pengukuran bersifat kuantitatif,
sedangkan penilaian bersifat kualitatif. Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 58 tentang
Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa “ evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses,
kemajuan dan perbaikkan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan “. Untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam
suatu proses pembelajaran maka perlu dilakukan penilaian. Penilaian yang dimaksud meliputi semua komponen yang terlibat dalam proses
pembelajaran seperti guru, siswa, orang tua, kurikulum dan lain-lain. Dari pengertian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
evaluasi adalah kegiatan atau proses penentuan nilai, yang dapat digunakan untuk menentukan mutu atau keberhasilan pendidikan.
b. Fungsi Evaluasi