107 Aspek Pasar dan Pemasaran
2. Perilaku pembeli dimasa lalu, dengan deret waktu atau analisis regresi. Peramalan dapat pula menggunakan data kuanitaif yang memuat jumlah produk yang
telah terjual oleh produsen pada tahun-tahun sebelumnya menggunakan data historis. Agar peramalan memberikan hasil yang memuaskan, maka haruslah mengikui
prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan. Dengan mengikui seiap langkah yang telah ditetapkan paling idak dapat menghindarai kesalahan, sehingga
hasil ramalan idak perlu diragukan. Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam peramalan sebagai berikut :
1. Mengumpulkan data Data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa periode. Pengumpulan
data bisa dilakukan dengan pengumpulan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber seperi perpustakaan, majalah, serta laporan lainnya dan pengumpulan
data primer, data yang diperoleh dari lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner.
2. Mengolah data Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data sehingga akan diketahui
pola data yang dimiliki dan memudahkan untuk melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada
3. Menentukan metode peramalan Peramalan yang diinginkan adalah dengan menggunkan metode yang paling tepat.
Pemilihan `metode peramalan adalah dengan memperimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya.
4. Memproyeksikan data Agar dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan maka perlu dilakukan
proyeksi data dengan perimbangan faktor perubahan seperi perubahan ekonomi, poliik, sosial atau perubahan kemasyarkatan lainnya untuk beberapa periode.
5. Mengambil keputusan Hasil peramalan yang telah dilakukan digunkan untuk mengambil keputusan untuk
membuat berbagai perencanaan seperi perencanaa produksi, keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
C. Cara Mengesimasi Pasar
Besarnya pasar nyata, potensi dasar dan total pasar dalam suatu wilayah dapat dilakukan dengan peneliian terlebih dahulu. Peneliian dilakukan untuk memperoleh data, baik dengan
metode yang relevan seperi melalui survei, kuesioner atau dengan mengumpulkan data skunder dari berbagai sumber. Kemudian untuk mengetahui pasar nyata dan pasar potensi
dapat digunakan beberapa metode antara lain metode pendapat, metode eksperimen dan metode survei.
108 Kewirausahaan
Pertumbuhan penduduk dan transportasi masyarakat juga menjadi perimbangan, misalnya kehadiran perumahan atau perkantoran di suatu lokasi juga sangat menunjang.
Demikian juga adanya penambahan jalur transportasi serta meningkatnya pendapatan masyarakat juga harus menjadi perimbangan lebih lanjut.
109
BAB 12 ASPEK TEKNIS DAN OPERASI
Tujuan pembelajaran:
Setelah mempelajari bab 12 diharapkan: 1. Memahami aspek teknis dalam studi kelayakan bisnis
2. Memahami disain produk dan jasa, manajemen kualitas, dalam, perencanaan proses dan kapasitas, penentuan lokasi fasilitas dan pengangkutan bahan dan produk, lay out
fasilitas perencanaan proses dan kapasitas, penentuan lokasi fasilitas dan pengangkutan bahan dan produk, lay out fasilitas, manajemen rantai pasokan, manajemen persediaan,
penjadwalan dalam studi kelayakan bisnis
110 Kewirausahaan
Tujuan umum studi aspek teknis adalah untuk meyakinkan apakah secara teknis dan pilihan teknologi rencana bisnis dapat dilaksanakan secara layak atau idak, baik saat mulai
membangun bisnis maupun saat operasional ruin. Secara teknis, operasi perusahaan yang perlu diperhaikan melipui:
A. Disain Produk dan Jasa
Perusahaan perlu membuat keputusan mengenai produk dan jasa apa yang ditawarkan kepada konsumen serta bagaimana perusahaan merancang produk tersebut. Perusahaan
harus merencanakan penggunaan teknologi yang bisa menciptakan produk atau jasa yang akan dipasarkan. Disain produk atau jasa dibuat dengan menyesuaikan dengan kebutuhan
keinginan serta selera konsumen. Disain produk yang dibuat hendaknya menarik bagi konsumen dan efekif biaya. Fleksibilitas dan inovasi secara terus menerus perlu dilakukan
oleh fungsi operasi agar dapat memberikan disain produk yang menarik, dengan harga yang kompeiif karena biaya yang rendah.
1. Seleksi Barang Dan Jasa Seleksi produk merupakan pemilihan barang atau jasa yang akan diserahkan kepada
pelanggan. Perusahaan perlu melakukan seleksi produknya agar berbeda dengan pesaing. Meskipun produk yang ditawarkan sama, perusahaan perlu mendeferensiasikan
produknya terhadap pesaing, agar dapat mencapai keunggulan kompeiif. Dengan kata lain, strategi produk mendukung keunggulan kompeiif.
2. Siklus Kehidupan Produk Product Life Cycle
Disain produk berhubungan dengan siklus kehidupan produk. Produk itu dilahirkan, mereka hidup dan bisa mai. Oleh karena itu mendisain produk perlu dilakukan secara
terus-menerus oleh perusahaan mengikui perubahan selera konsumen, maupun perkembangan jaman serta perubahan teknologi.
B. Manajemen Kualitas
Operasi perlu memutuskan tentang deinisi kualitas menurut harapan pelanggan. Manajemen kualitas dimulai dari kualitas input, proses serta outputnya. Pengawasan kualitas
dilakukan dengan menggunakan alat-alat kualitas, sehingga input proses dan outputnya selalu dalam pengawasan perusahaan.
Konsumen idak lagi mempermasalahkan dari mana asalnya ataupun siapa yang membuatnya saat mendapatkan produk yang dibutuhkannya,. Bagi konsumen, hal yang
lebih pening dari produk tersebut adalah dapat memenuhi nilai yang diharapkannya. Mereka menghendaki produk yang terbaik, semurah mungkin dari yang tersedia. Mereka
mengharapkan manfaat yang lebih besar dari pengurbanan yang ia lakukan untuk memperoleh manfaat produk tersebut.
Globalisasi menyebabkan konsumen semakin memiliki banyak alternaif untuk memilih produk dalam rangka memuaskan kebutuhannya. Berdasarkan hal tersebut maka perusahaan
akan berlomba-lomba untuk dapat memberikan apa yang diinginkan oleh konsumen, dalam persaingan yang semakin ketat dengan memperhaikan kualitas produk.
111 Aspek Teknis dan Operasi
Berbagai dimensi kualitas suatu produk maupun jasa yang diinginkan oleh konsumen perlu diketahui oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen.
Dimensi kualitas produk, terdiri dari: 1. Performance
: karakterisik dasar suatu produk, yaitu fungsi utama suatu produk itu diciptakan, misalkan pakaian yang bisa melindungi tubuh dari panas dan dingin dikatakan
berkualitas. 2. Feature
: kelengkapan tambahan item pada keutamaan dasar suatu produk, misalkan adanya stereo CD pada interior suatu mobil.
3. Reliability : keandalan, suatu produk sesuai dengan yang diharapkan, misalkan dalam
beberapa kali pembelian produk yang sama, kualitasnya sama bagusnya. 4. Conformance
: kesesuaian dengan standar, misalkan kamar sebuah hotel berbintang sesuai dengan standar, yaitu tersedia tempat idur, almari pakaian, AC, kulkas, terdapat
kamar mandi di dalam kamar dan sebagainya. 5. Durability:
keawetan suatu produk, berkaitan dengan jangka waktu pemakaian. 6. Serviceability
: kemampuan suatu produk untuk diperbaiki, misalkan jika ada suku cadang kendaraan bermotor yang rusak, dapat diperbaiki ataupun digani dengan suku
cadang yang baru dengan mudah, sehingga kendaraan bermotor tersebut segera dapat digunakan kembali.
7. Aestheic: bagaimana bau, rasa, suara, maupun penampilan suatu produk, misalkan rasa gurih pada produk donat, ataupun harumnya parfum, dan sebagainya.
Dimensi kualitas jasa, yaitu: 1. Reliability
: kemampuan untuk memberikan jasa dengan segera dan memuaskan. 2. Responsiveness
: kemampuan untuk memberikan jasa dengan tanggap. 3. Assurance
: kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf, bebas dari bahaya, resiko dan keragu-raguan.
4. Emphaty : kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami
kebutuhan pelanggan. 5. Tangibles: fasilitas isik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
Berdasarkan pemahaman mengenai dimensi produk dan jasa, maka perusahaan bisa menciptakan kualitas sesuai tujuan dari dipasarkannya suatu produk.
C. Perencanaan Proses dan Kapasitas