Pendahuluan Pengerian Waralaba KEWIRAUSAHAAN

142 Kewirausahaan

A. Pendahuluan

Waralaba merupakan hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa. Waralaba franchise merupakan salah satu cara mengembangkan usaha disamping cara-cara lainnya seperi membuka cabang-cabang baru dan kemitraan. Berdasarkan Pasal 3 PP No.422007 tentang waralaba, sebuah usaha waralaba harus memenuhi enam kriteria yaitu memiliki ciri khas usaha, terbuki sudah memberikan keuntungan, memiliki standar pelayanan barang danjasa yang ditawarkan secara tertulis, mudah diajarkan dan diaplikasikan, ada dukungan yang berkesinambungan, dan memiliki HAKI yang telah terdatar Bisnis waralaba saat ini sedang berkembang pesat di Indonesia. Kementerian Perdagangan mencatat pertumbuhan bisnis waralaba di Indonesia dalam enam tahun terakhir sebesar 35 persen dan diprediksi akan meningkat hingga 50-65 persen pada tahun 2015. Tahun 2013 terdapat 2.250 usaha waralaba dimana 84 persen merupakan waralaba lokal dan 16 persen merupakan waralaba asing. Pada tahun 2014 Asosiasi Franchise Indonesia AFI mencatat bahwa omset waralaba di Indonesia mencapai Rp172 triliun www.antaranews. com, 2015.

B. Pengerian Waralaba

Beberapa isilah berkaitan dengan usaha waralaba yaitu: 1. Franchisor pewaralaba yaitu pemberi waralaba 2. Franchisee terwaralaba yaitu penerima waralaba 3. Franchise fee yaitu biaya pembelian hak waralaba untuk jangka waktu tertentu 4. Royalty fee yaitu kontribusi bagi hasil dari pendapatan franchisee biasanya dari penjualan 5. Adverising fee yaitu biaya kontribusi bagi kegiatan naional campaign dari franchisee yang dilakukan oleh franchisor. Waralaba menurut PP RI No. 42 Tahun 2007 tentang waralaba, Revisi atas PP No. 16 Tahun 1997 dan Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No. 259MPR Kep71997 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendataran Usaha Waralaba, waralaba adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang perorangan atau badan usaha terhadap sistem dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang danatau jasa yang telah terbuki hasil dan dapat dimanfaatkan danatau digunakan oleh pihak lain berdasarkan perjanjian waralaba. Menurut Zimmerer 2008 waralaba merupakan suatu sistem distribusi dimana pemilik bisnis yang semi mandiri pembeli waralabaterwaralabafranchisee membayar iuran fee dan royali kepada induk perusahaan pewaralaba franchiser untuk mendapatkan hak menggunakan merek dagang induk perusahaan, menjual barang atau jasanya, dan sering kali menggunakan format dan sistem bisnisnya. Menurut Gunawan Widjaya 2001 merupakan salah satu bentuk pemberian lisensi, hanya saja agak berbeda dengan pengerian lisensi pada umumnya, waralaba menekankan pada kewajiban untuk mempergunakan sistem, metode, tata cara, sistem pemasaran, dan 143 Konsep Bisnis Waralaba penjualan maupun hal-hal lain yang telah ditentukan oleh pemberi waralaba secara eksklusif, serta idak dilanggar maupun diabaikan oleh penerima lisensi. Deinisi waralaba secara umum dapat diarikan sebagai pengaturan bisnis yang memiliki perusahaan pewaralaba atau franchisor memberimenjual hak kepada pihak pembeli atau penerima hak terwaralaba atau franchisee untul menjual produk dan atau jasa perusahaan pewaralaba tersebut dengan peraturan dan syarat-syarat lain yang telah ditetapkan oleh pewaralaba.

C. Jenis-Jenis Waralaba