145 Konsep Bisnis Waralaba
d. Membangun SDM yang tangguh.
e. Membangun divsi Adminitrasi Finanasial secara professional.
F. Prinsip Dasar Bisnis Waralaba Berbasis Syari’ah
Islam sangat menganjurkan untuk berbuat adil dalam berbisnis, dan melarang berbuat curang atau berlaku dzalim.Rasulullah SAW diutus Allah SWT untuk membangun keadilan.
Cukuplah bagi Al-Qur’an telah menjadikan semua tujuan risalah langit adalah melaksanakan keadilan karena keadilan lebih mendekatkan kepada ketakwaan.Seperi irman Allah SWT
dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 8 yang arinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu menjadi orang yang selalu menegakkan
kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku idakadil. Berlaku adillah, karena
adil itu lebih dekat kepada takwa, dan bertakwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”.
Krieria-krieria bisnis waralaba syari’ah diantaranya: 1. Menanamkan nilai keadilan dan kejujuran dalam seiap mekanisme bisnis waralaba yang
dijalankan karenaAllah telah memerintahkan hamba-hambanya untuk berbuat adil dan jujur, seperi irman Allah SWT dalam Al – Qur’an surat An-Nahl ayat 90 yang arinya:
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran, dan
permusuhan.Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”.An–Nahl ayat 90.
2. Dalam bisnis waralaba berbasis syari’ah diperlukan sistem nilai syariah sebagai ilter moral bisnis yang bertujuan untuk menghindari berbagai penyimpangan moral bisnis
moral hazard. Filter tersebut adalah dengan komitmen menjauhi 7 pantangan magrib diantaranya
a. Maisir Dalam bisnis waralaba bebasis syari’ah idak diperbolehkan terdapat hal - hal yang
mengandung unsur maisir atau bersifat spekulasi gambling karena maisir idak dapat memperlihatkan secara transparan mengenai proses dan keuntungan yang
akan diperoleh. Proses dan hasil dari bisnis yang dilakukan idak bergantung kepada keahlian, kepiawaian, dan kesadaran melainkan digantungkan pada sesuatu atau
pihak luar yang idak terukur. Pada konteks ini yang terjadi bukan upaya rasional pelaku bisnis, melainkan sekedar untung-untungan Muhammad, Faruroni, 2002.
b. Asusila Dalam segala mekanisme bisnis waralaba berbasis syari’ah idak diperbolehkan
adanya hal-hal yang melanggar kesusilaan dan norma sosial. c. Gharar
Gharar pada ari asalnya bermakna al-khatar, yaitu sesuatu yang idak diketahui pasi benar atau idaknya Muhammad, 2002.
146 Kewirausahaan
d. Objek Haram Dalam bisnis waralaba berbasis syari’ah idak diperbolehkan memiliki objek transaksi
maupun proyek usaha yang bersifat haram dan dilarang agama. e. Riba
Dalam penentuan franchise fee dan royalty fee, dalam penentuan franchise fee pewaralaba harus adil dalam menentukan berapa besar biaya yang dibebankan
kepada terwaralaba untuk semua jasa yang disediakan, termasuk biaya rekruitmen sebesar biaya pendirian yang dikeluarkan oleh pewaralaba untuk kepeningan
terwaralaba dalam menjalankan bisnisnya tersebut. Tidak boleh ada biaya-biaya tambahan di luar hal tersebut karena akan menyebabkan bisnis waralaba tesebut
mengandung riba. Riba secara bahasa bermakna ziyadah tambahan. f. Ikhikar
Dalam menjalankan bisnis waralaba berbasis syari’ah idak diperbolehkan melakukan hal-hal yang mengandung unsur monopoli ikhikar. Ikhikar merupakan upaya
penimbunan dan monopoli barang dan jasa untuk tujuan permainan harga yang dilarang oleh agama karena bisa membawa bahaya mudhorot. Seperi Hadist
Rasulullah SAW yang arinya: “Barangsiapa menimbun barang, maka ia berdosa”. HR. Muslim
g. Berbahaya Yaitu segala bentuk transaksi dan usaha yang membahayakan individu maupun
masyarakat serta bertentangan dengan kemaslahatan
G. Soal dan Penugasan