dengan luas areal tiap blok 50 ha 1.000 m x 500 m. Batas blok berupa kanal- kanal yang berfungsi untuk menjaga ketersediaan air, sarana transportasi, jalur
panen serta pembatas atau barier jika terjadi kebakaran agar tidak menjalar ke blok yang lain.
Kondisi pertanaman di setiap divisi berbeda sesuai dengan tahun tanam. Fokus kerja perusahaan pada Divisi 1 - 4 dimana kondisi tanamannya sudah
memasuki panen, sehingga perlu pemeliharaan dan penanganan yang baik. Sedangkan kegiatan yang dilakukan pada Divisi 5 dan 7 yaitu pembukaan lahan,
penanaman, penyulaman dan pemeliharaan. Produksi sagu yang ditanam mulai tahun 1996 hingga 1999 baru dipanen mulai tahun 2010 hingga 2011. Data
produksi sagu disajikan dalam Lampiran 5. Jenis sagu di PT X yaitu jenis sagu yang memiliki duri, seperti Sagu Tuni
Metroxylon rumphii Mart. dan Sagu Ihur Metroxylon sylvester Mart., dan sagu tidak berduri yaitu Sagu Molat Metroxylon sagus Rotb.. Selain itu jenis yang
mendominasi tingkat pohon adalah Meranti Shorea sp, Geronggang Cratoxylon arborescens, Bintangur Callophylum inophyllum dan Suntai Palaquium
burckii. Jarak tanam yang digunakan untuk pertanaman sagu yaitu 15 m x 15 m, 10
m x 10 m, 9 m x 9 m atau 8 m x 8 m. Namun jarak tanam yang banyak digunakan yaitu 8 m x 8 m, baik pada areal yang sudah ditanami maupun yang baru dibuka.
Terdapat 100 - 125 baris tanaman sagu pada tiap blok bergantung pada jarak tanam yang digunakan. Jalur lorong atau jalur angkut dibuat dengan arah utara ke
selatan dengan panjang lorong ± 500 m. Satu lorong terdiri atas 2 baris tanaman sagu. Tiap baris tanaman terdapat 50 - 70 rumpun tanaman sagu bergantung pada
jarak tanam yang digunakan.
5. Struktur Organisasi
PT X memiliki struktur organisasi lini atau garis. Sistem organisasi tersebut merupakan bentuk organisasi dengan pemimpin sebagai pemegang
wewenang tunggal. Ciri-ciri dari sistem organisasi tersebut yaitu jumlah karyawannya sedikit, sarana dan alatnya terbatas, serta hubungan atasan dan
bawahan bersifat langsung melalui satu garis wewenang.
Garis komando merupakan garis hubungan kerja dengan pola perintah atau instruksi. Garis komando sistem organisasi lini kuat dan hanya satu yaitu secara
vertikal dari atas ke bawah. Puncak pimpinan tertinggi di PT X dipegang oleh seorang General
Manager GM. General Manager memiliki wewenang tertinggi untuk memimpin, mengelola, dan melakukan pengawasan secara tidak langsung
terhadap kinerja kebun. Tim teknis seperti koordinator asisten, technical support, external relation, supply logistic, asisten pembibitan dan KTU Kepala Tata
Usaha bertanggung jawab langsung kepada GM atas pelaksanaan pengelolaan kebun.
Kepala tata usaha membawahi lima bagian, yaitu bagian akunting, bagian umum, keamanan, bagian gudang dan administratur. Koordinator asisten
membawahi asisten divisi, setiap asisten divisi membawahi seorang administratur, mandor I dan pengawas. Struktur organisasi disajikan dalam Lampiran 6.
B. Keadaan Umum PT Y
PT Y merupakan perusahaan yang mayoritas sahamnya 99 dimiliki oleh Institut Pertanian Bogor, hal tersebut tertuang dalam Akta Notaris nomor 16
pada tanggal 23 Januari 2011 yang dikeluarkan oleh notaris di kota Bogor. PT Y sejak awal berdiri hingga saat ini berkedudukan di kota Bogor.
Kegiatan PT Y difokuskan ke dalam kegiatan-kegiatan pelatihan, konsultansi, penelitian, monitoring dan evaluasi, asistensipendampingan dan
pembinaan serta kerjasama investasi, terutama dalam pengembangan SDM dan manajemen bidang agribisnisagroindustri. Bidang usaha PT Y selain dalam
bidang jasa juga dalam bentuk bisnis riil. PT Y memiliki visi untuk menjadi perusahaan profesional yang
memadukan kompetensi sumber daya manusia IPB dengan menerapkan teknologi dan manajemen usaha pertanian dalam arti seluas-luasnya. Sedangkan misi PT Y
adalah berperan aktif dalam meningkatkan kontribusi sektor pertanian bagi perekonomian nasional dan kesejahteraan masyarakat sebagai wujud kepedulian
dan tanggung jawab IPB sebagai center of excellent bidang pertanian.