Proses Hirarki Analitik PHA

Keterangan : S1 : Membuka outlet yang tersebar agar nasabah tidak berpindah ke pesaing baru dan toko emas yang membuka produk gadai. S2 : Memberikan nilai taksiran emas yang sesuai kadar dalam rangka memenuhi kebutuhan permodalan usaha. S3 : Memanfaatkan SDM yang berkualitas untuk melakukan promosi pada saat harga emas meningkat. S4 : Memberikan pelayanan yang cepat dan aman sebagai upaya mencegah nasabah berpindah kepada lembaga pesaing yang membuka produk gadai. S5 : Meningkatkan sistem keamanan dan pengawasan dengan menggunakan teknologi informasi. S6 : Menambah fasilitas pembayaran secara onlineautodebet, membuat inovasi produk agar tercipta loyalitas nasabah. S7 : Menurunkan tingkat suku bunga gadai untuk menigkatkan daya saing terhadap pesaing baru atau pesaing lama toko emas pembuka jasa gadai S8 : Memanfaatkan divisi TI untuk melakukan inovasi produk berbasis gadai seiring terus naiknya harga emas.

4.6.1 Hasil Pengolahan AHP Secara Horizontal

Pengolahan horizontal digunakan untuk menyususn prioritas relatif setiap faktor yang berada satu tingkatan di atasnya. Pengolahan horizontal belum memperlihatkan keseluruhan kaitan setiap elemen dalam hirarki. Penjelasan dari setiap elemen dengan penilaian secara horizontal dalam penyusunan strategi pemasaran jasa gadai emas di PT Pegadaian Persero Cabang Kampung Ambon dijelaskan sebagai berikut : A. Fokus Tingkat Satu Fokus pada hirarki ini adalah strategi pemasaran jasa gadai emas di PT Pegadaian Persero Cabang Kampung Ambon. B. Faktor Tingkat Dua Tabel 16 membandingkan antara masing-masing elemen factor terhadap fokus. Pada tabel 16 dapat dilihat bahwa tingkat sewa modal merupakan elemen factor paling penting dengan bobot 0.326, hal ini menjelaskan bahwa tingkat sewa modal sangat mempengaruhi strategi pemasaran jasa gadai emas. Kemudian disusul oleh elemen faktor nilai tingkat taksiran emas 0.258, penetapan patok taksiran tentunya akan mempengaruhi besarnya pinjaman yang disalurkan. Elemen faktor berikutnya adalah penambahan unit pembantu cabang dan kualitas pelayanan 0.202. Tabel 16. Hasil pengolahan horizontal elemen faktor terhadap fokus. ELEMEN FAKTOR FOKUS BOBOT PRIORITAS F1 KUALITAS PELAYANAN 0,202 4 F2 NILAI TINGKAT TAKSIRAN EMAS 0,258 2 F3 PENAMBAHAN UNIT PEMBANTU CABANG 0,214 3 F4 TINGKAT SEWA MODAL 0,326 1 C. Aktor Tingkat Tiga Pada tabel 17 dapat dilihat bahwa aktor yang paling berpengaruh terhadap kualitas pelayanan adalah pimpinan cabang dengan bobot 0.784, diikuti oleh manajer bisnis usaha gadai 0.120 dan manajer pemasaran 0.096. Elemen aktor yang berpengaruh terhadap nilai tingkat taksiran emas dipegang peranannya oleh pimpinan cabang 0.618, kemudian manajer bisnis usaha gadai 0.306 dan manajer pemasaran 0.077. elemen aktor berikutnya yang berpengaruh terhadap penambahan unit pembantu cabang masih dipegang peranannya oleh pimpinan cabang 0.546, kemudian manajer pemasaran 0.275 dan manajer bisnis usaha gadai 0.178. Elemen aktor yang berpengaruh terhadap tingkat sewa modal dipegang peranannya oleh manajer bisnis usaha gadai 0.719, kemudian manajer pemasaran 0.204 dan pimpinan cabang 0.077. Tabel 17. Hasil pengolahan horizontal elemen aktor terhadap faktor AKTOR FAKTOR F1 F2 F3 F4 A1 0,784 0,618 0,546 0,077 A2 0,120 0,306 0,178 0,719 A3 0,096 0,077 0,275 0,204 CR 0,020 0,000 0,180 0,160 D. Tujuan Tabel 18 akan menunjukan antara masing masing elemen tujuan terhadap aktor. Elemen tujuan pertama yang paling berpengaruh terhadap pimpinan cabang adalah meningkatkan omset 0.556, kemudian diikuti oleh meningkatkan kepuasan nasabah 0.229, kemudian yang terkahir adalah meningkatkan daya saing 0.215. Elemen tujuan kedua yang berpengaruh terhadap manajer bisnis usaha gadai adalah meningkatkan omset 0.580, kemudian diikuti oleh meningkatkan daya saing 0.336 kemudian yang terakhir adalah meningkatkan kepuasan nasabah 0.084. Elemen tujuan terakhir yang berpengaruh terhadap manajer pemasaran adalah meningkatkan daya saing 0.538, kemudian meingkatkan omset 0.363 serta yang terakhir meningkatkan kepuasan nasabah 0.099. Tabel 18. Hasil pengolahan horizontal elemen tujuan terhadap aktor TUJUAN AKTOR A1 A2 A3 T1 0,556 0,580 0,363 T2 0,215 0,336 0,538 T3 0,229 0,084 0,099 CR 0,090 0,070 0,020 E. Strategi Pada tabel 19 akan membandingkan antara masing-masing elemen strategi terhadap tujuan. Elemen strategi pertama yang berpengaruh terhadap meningkatkan omset adalah memberikan nilai taksiran emas yang sesuai kadar, dengan pemberian taksiran optimal tentunya akan meningkatkan jumlah uang pinjaman yang disalurkan dan omset gadai emas tentunya akan naik. Strategi berikutnya yang berpengaruh adalah penurunan tingkat sewa modal, saat ini suku bunga gadai di PT Pegadaian Persero cukup tinggi tetapi tidak menutup kemungkinan apabila diturunkan akan membuat omset gadai emas semakin naik. Strategi yang berpengaruh berikutnya adalah membuka outlet unit pembantu cabang 0..174, memberikan pelayanan yang cepat dan aman 0.094, memanfaatkan SDM yang berkualitas untuk melakukan promosi 0.082, memanfaatkan divisi TI untuk melakukan inovasi produk 0.073, kemudian meningkatkan keamanan kantor 0.053 dan yang terkahir menambah faslitas pembayaran 0.035. Elemen strategi kedua yang berpengaruh terhadap tujuan meningkatkan daya saing adalah pemberian tingkat nilai taksiran sesuai kadar emas 0.230, patok taksiran emas di PT Pegadaian Persero perlu ditingkatkan agar nasabah tetap mendapat jumlah pinjaman yang optimal dan tidak berpindah ke pihak bank syariah. Elemen strategi kedua adalah penurunan tingkat sewa modal 0.224, dalam menghadapi persaingan PT Pegadaian Persero perlu menurunkan suku bunga yang relatif lebih tinggi disbanding pihak bank syariah. Strategi berikutnya adalah memberikan pelayanan yang cepat dan aman 0.120, membuka outlet unit pembantu cabang 0.114, menambah inovasi produk 0.105, memanfaatkan SDM yang berkualitas untuk melakukan promosi 0.101, kemudian meningkatkan keamanan kantor 0.072 dan yang terkahir menambah faslitas pembayaran 0.035. Elemen strategi terakhir yang berpengaruh terhadap tujuan meningkatkan kepuasan nasabah adalah strategi penurunan sewa modal 0.267, semakin murah tingkat sewa modal maka nasabah akan semakin terpuaskan dan membuat nasabah semakin loyal kepada Pegadaian. Strategi berikutnya adalah peningkatan nilai taksiran emas yang sesuai kadar 0.260, apabila emas nasabah dihargai sesuai kadar maka otomatis nasabah merasa diuntungkan dengan menerima uang pinjaman yang optimal. Strategi yang dominan berikutnya adalah memberikan pelayanan yang cepat dan aman 0.222, meningkatkan system keamanan dan pengawasan 0.081, membuka outlet yang tersebar 0.053, menambah fasilitas pembayaran 0.041, melakukan inovasi produk 0.040 dan melakukan promosi 0.035. Tabel 19. Hasil pengolahan horizontal elemen strategi terhadap tujuan.

4.6.2 Hasil Pengolahan AHP Secara Vertikal

Pengolahan vertikal digunakan untuk menyususn dan melihat prioritas menyeluruh setiap elemen pada tingkat tertentu terhadap sasaran utama hirarki. Pengolahan vertikal dilakukan setelah matriks pendapat gabungan diolah secara horizontal dan telah memenuhi persyaratan inkonsistensi yaitu sebesar 10 persen. Hirarki hasil pengolahan secara vertikal dapat dilihat pada Gambar 7. STRATEGI TUJUAN T1 T2 T3 S1 0,174 0,114 0,053 S2 0,245 0,230 0,260 S3 0,082 0,101 0,035 S4 0,094 0,120 0,222 S5 0,053 0,072 0,081 S6 0,035 0,035 0,041 S7 0,244 0,224 0,267 S8 0,073 0,105 0,040 CR 0,120 0,110 0,050 B. Faktor Tabel 20 akan menjelaskan nilai bobot dari masing-masing elemen faktor serta prioritasnya. Faktor pertama dengan prioritas paling tinggi adalah tingkat sewa modal 0.326. Tingkat sewa modal selalu menjadi acuan perhitungan bagi nasabah penggadai, apabila tingkat sewa modal di PT Pegadaian Persero bisa diturunkan maka nasabah akan loyal dan jumlah omset pinjaman gadai terpenuhi. Prioritas kedua adalah tingkat nilai taksiran emas 0.258. Penentuan karatase emas berpengaruh terhadap pinjaman yang bisa disalurkan, sehingga apabila perhiasan emas nasabah dinilai secara optimal maka pinjaman yang disalurkan juga akan optimal dan nasabah akan merasa puas apabila perhiasan emas ditaksir sesuai kadar. Prioritas ketiga adalah penambahan unit pembantu cabang 0.214 dan yang terakhir adalah kualitas pelayanan 0.202. Tabel 20. Hasil pengolahan vertikal elemen faktor FOKUS BOBOT PRIORITAS F1 0,202 4 F2 0,258 2 F3 0,214 3 F4 0,326 1 C. Aktor Tabel 21 akan menjelaskan nilai bobot dan prioritas dari masing- masing elemen aktor. Aktor yang memiliki prioritas tertinggi adalah pimpinan cabang 0.460. Pimpinan cabang memiliki peranan paling penting karena paling mengetahui kondisi lapang serta yang berhubungan langsung dengan nasabah. Prioritas kedua adalah manajer bisnis dan usaha gadai 0.376. Manajer bisnis usaha gadai mempunyai tanggung jawab sebagai penentu tingkat sewa modal beserta besarnya harga pasar emas acuan, sehingga lebih dominan dibanding manajer pemasaran 0.165 yang hanya focus kepada pemasaran jasa gadai emas. Tabel 21. Hasil pengolahan vertikal elemen aktor AKTOR BOBOT PRIORITAS A1 0.460 1 A2 0.376 2 A3 0.165 3 D. Tujuan Tabel 22 akan menjelaskan nilai bobot dan prioritas dari masing- masing elemen tujuan. Prioritas tujuan pertama adalah meningkatkan omset 0.533. Tolak ukur keberhasilan kinerja suatu cabang di PT Pegadaian Persero ditentukan oleh tercapai atau tidaknya omset gadai emas yang telah ditetapkan oleh kantor wilayah. Penentuan omset didasarkan oleh tren kenaikan harga emas serta tren pencapaian omset pada tahun sebelumnya. Pada prioritas kedua adalah meningkatkan daya saing 0.314. Tujuan meningkatkan daya saing harus selalu terjaga karena merupakan hal penting bagi perusahaan, mengingat akhir akhir ini competitor sudah banyak bermunculan. Apabila kondisi seperti ini terus terjadi maka berakibat terhadap jumlah berkurangnya pangsa pasar karena diambil oleh pihak kompetitor. Sedangkan prioritas tujuan terakhir adalah meningkatkan kepuasan nasabah 0.153. Tabel 22. Hasil pengolahan elemen tujuan TUJUAN BOBOT PRIORITAS T1 0.533 1 T2 0.314 2 T3 0.153 3 E. Strategi Tabel 23 akan menjelaskan nilai bobot dari masing-masing alternatif strategi. Strategi pertama yang menjadi prioritas utama adalah pemberian nilai taksiran emas yang sesuai kadar kepada nasabah 0.281. Pemberian taksiran emas sesuai kadar selain bisa meningkatkan kepuasan nasabah juga bisa sebagai peningkat omset pencapain gadai emas di Pegadaian. Strategi kedua adalah menurunkan tingkat suku bunga gadai 0.242. Penurunan tingkat bunga gadai bisa menjadi faktor penarik bagi nasabah dalam menghadapi persaingan di usaha gadai akhir-akhir ini. Apabila sewa modal turun maka nasabah akan lebih loyal dan pencapaian omset akan meningkat. Strategi ketiga adalah membuka outlet yang tersebar 0.137. Strategi jemput bola seperti ini dirasa penting karena selain mendekatkan diri kepada nasabah juga bisa digunakan sebagai usaha memperkuat pondasi dalam menghadapi persaingan usaha gadai. Fokus persebaran unit dilakukan di daerah pasar tradisional dan pusat perbelanjaan modern mall. Strategi keempat adalah memberikan pelayanan yang cepat dan aman 0.109. Barang jaminan yang akan digadai harus ditaksir tidak lebih dari 15 menit demi kepuasan nasabah, serta penyimpanan juga harus aman menyangkut tingkat kepercayaan nasabah kepada PT Pegadaian Persero. Strategi kelima adalah memanfaatkan SDM untuk melakukan promosi 0.080, promosi harus dilakukan secara berkala sehingga posisi PT Pegadaian sebagai penyedia jasa gadai emas tidak tergeser oleh competitor. Strategi berikutnya adalah strategi inovasi produk pada prioritas ke enam 0.066 dan strategi ketujuh adalah meningkatkan sistem keamanan 0.055 serta strategi terakhir adalah menambah fasilitas pembayaran 0.031. Tabel 23. Hasil pengolahan vertikal elemen strategi TUJUAN BOBOT PRIORITAS S1 0.137 3 S2 0.281 1 S3 0.080 5 S4 0.109 4 S5 0.055 7 S6 0.031 8 S7 0.242 2 S8 0.066 6

4.7. Implikasi Manajerial

Pada tahapan ini akan disajikan elemen-elemen penting yang terlibat secara langsung dan memberikan kontribusi besar terhadap keberlangsungan strategi pemasaran jasa gadai emas di PT Pegadaian Persero Cabang Kampung Ambon. Gambar 13 menjelaskan bahwa faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap strategi pemasaran jasa gadai emas PT Pegadaian Persero Cabang Kampung Ambon adalah tingkat nilai sewa modal, tingkat nilai taksiran emas, penambahan upc serta kualitas pelayanan. Dengan semakin munculnya pesaing baru berupa jasa gadai syariah atau toko emas penerima gadai maka masyarakat akan lebih selektif dalam memilih jasa gadai. Faktor berikutnya yang memberikan andil besar terhadap strategi pemasaran jasa gadai emas adalah tingkat nilai taksiran emas. Penetapan patok taksiran akan menjadi sensitif bagi nasabah mengingat kuatnya persaingan terhadap jasa gadai emas baik oleh bank syariah atau toko emas. Konsumen cenderung akan membandingkan perolehan uang pinjaman antara Pegadaian dengan lembaga penyalur gadai lainnya. PT Pegadaian Persero terus berupaya meningkatkan nilai Standar Taksiran Logam Mulia STL Emas mengikuti harga pasar secara update dan bahkan meningkatkan patok taksiran yang sudah ditentukan. Gambar 13. Model implikasi manajerial Strategi Pemasaran Jasa Gadai Emas di PT Pegadaian Persero Cabang Kampung Ambon Faktor Kualitas Pelayanan Penambahan Unit Pelayanan Cabang Tingkat Nilai Taksiran Emas Tingkat Nilai Sewa Modal Aktor Manajer Pemasaran Manajer Bisnis Usaha Gadai Pemimpin Cabang Tujuan Meningkatkan Omset Meningkatkan Daya Saing Meningkatkan Kepuasan Nasabah Strategi Memberikan Nilai Taksiran Emas Sesuai Kadar Menurunkan tingkat sewa modal Membuka Outlet Tambahan Memberikan Pelayanan Yang Cepat dan Aman Pemanfaatan Divisi TI secara optimal Melakukan Promosi Berkala Melakukan Inovasi Produk Menambah Fasilitas Pembayaran Faktor berikutnya yang memberikan andil besar terhadap strategi pemasaran jasa gadai emas adalah tingkat nilai taksiran emas. Penetapan patok taksiran akan menjadi sensitif bagi nasabah mengingat kuatnya persaingan terhadap jasa gadai emas baik oleh bank syariah atau toko emas. Konsumen cenderung akan membandingkan perolehan uang pinjaman antara Pegadaian dengan lembaga penyalur gadai lainnya. PT Pegadaian Persero terus berupaya meningkatkan nilai Standar Taksiran Logam Mulia STL Emas mengikuti harga pasar secara update dan bahkan meningkatkan patok taksiran yang sudah ditentukan. Pada tingkat aktor, elemen yang paling berpengaruh dan berperan penting dalam menjalankan strategi pemasaran jasa gadai emas PT Pegadaian Persero Cabang Kampung Ambon adalah pemimpin cabang. Sangat jelas bahwa pemimpin perusahaan adalah aktor yang sangat memahami bagaimana kondisi internal dan eksternal kantor cabang terkait segala sumberdaya yang dimiliki, baik dari SDM, keuangan, kondisi pesaing. Dengan kemampuan memahami seluk beluk persaingan secara mendalam, jelas peranan pemimpin cabang berada pada prioritas teratas dibandingkan dengan aktor manajer bisnis usaha gadai atau manajer pemasaran yang berada pada lingkup kantor pusat. Pada tingkatan tujuan, elemen yang paling berperan penting adalah peningkatan jumlah omset dari uang pinjaman yang disalurkan. Indikator keberhasilan strategi pemasaran jasa gadai emas adalah perolehan omset atau uang pinjaman yang disalurkan kepada nasabah. Elemen berikutnya adalah meningkatkan daya saing, semakin kuat daya saing suatu produk atau jasa dilihat bagaimana produk atau jasa bisa tetap bertahan ditengah maraknya persaingan lembaga keuangan penyalur kredit, terutama jasa gadai. PT Pegadaian Persero memang sudah berusia lebih dari satu abad akan tetapi dalam menghadapi RUU gadai antimonopoli dirasa masih belum siap dikarenakan masih banyak cabang yang target omset tidak tercapai terutama cabang kampong ambon. Pada tingkat akhir yaitu strategi, diperoleh delapan alternatif strategi yang dinilai memberikan pengaruh positif bagi pemasaran jasa gadai emas