Karyawan yang berperan besar terhadap kegiatan operasional pada suatu perusahaan perkebunan teh adalah karyawan dasar buruh. Kedudukan karyawan
non staf terutama buruh sangat penting dalam struktur produksi perkebunan, hal ini disebabkan karena berbagai tugas fisik yang dilakukan oleh buruh merupakan
bagian penting dalam suatu proses produksi di suatu perkebunan. Tanpa adanya dukungan karyawan dasar maka secara otomatis proses produksi akan terhenti.
1.2 Perumusan Masalah
PTPN VIII Kebun Rancabali merupakan salah satu BUMN yang memproduksi teh hitam jenis Orthodoks. Selama periode tahun 2002-2004
produksi teh yang dihasilkan oleh PTPN VIII Kebun Rancabali mengalami fluktuasi. Berfluktuasinya nilai produksi teh kering dapat diakibatkan oleh
beberapa faktor, diantaranya menurunnya tingkat produktivitas pekerja pemetik sehingga mengakibatkan jumlah pucuk basah yang diterima menurun ataupun
menurunnya tingkat produktivitas buruh bagian pengolahan. Bila produktivitas buruh bagian pengolahan menurun, dapat mengakibatkan menurunnya tingkat
produksi teh yang dihasilkan, selain itu dapat meningkatkan biaya produksi. Peningkatan biaya produksi dapat disebabkan karena kurang disiplinnya buruh
pengolahan ketika melakukan pengolahan teh sesuai dengan prosedur kerja dan instruksi kerja yang telah ditetapkan oleh pihak perkebunan, sehingga bila teh
tidak diolah dengan baik akan menyebabkan kerugian bagi pihak perkebunan karena teh harus diolah dari awal kembali. Selain itu, dalam pengolahan teh
diperlukan buruh pengolahan yang sudah berpengalaman. Hal ini disebabkan karena dalam mengolah teh diperlukan keterampilan dan kecakapan dalam
melihat setiap perubahan atau ciri-ciri secara visual dalam setiap proses pada pengolahan sehingga teh yang sedang diproses dapat dipindahkan sesuai dengan
waktunya. Dalam tiga tahun terakhir ini, produktivitas kerja buruh bagian pengolahan
mengalami fluktuasi, hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata yang didapat berdasarkan kilogram per hari kerja efektif KgHKE. Pada tahun 2002,
produktivitas kerja buruh bagian pengolahan rata-rata sebesar 104,3 KgHKE, sedangkan pada tahun 2003 produktivitas kerja buruh bagian pengolahan
mengalami peningkatan sebesar 106,7 KgHKE, dan pada tahun 2004 mengalami penurunan menjadi 99 KgHKE. Penurunan produksi dan produktivitas kerja
buruh pengolahan dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Produksi Kering dan Tingkat Produktivitas Kerja Buruh Pengolahan di
PTPN. VIII Kebun Rancabali Periode Tahun 2002-2004 Tahun
Produksi Kering
Kg Perubahan
Produktivitas Kerja Buruh Pengolahan KgHKE
Perubahan 2002
2.718.550 -
104,3 -
2003 2.757.893
1,45 106,7
2,3 2004
2.383.196 -13,9
99 -7,2
Sumber: Evaluasi Laporan Bag. Pengolahan PTPN VIII Kbn. Rancabali, 2005
Berdasarkan Data Induk Karyawan Bagian Pengolahan terlihat bahwa sebagian besar buruh bagian pengolahan memiliki tingkat pendidikan sampai SD
ataupun SMP. Sedangkan bila dilihat dari faktor umur, hampir 50 persen buruh bagian pengolahan berumur lebih dari 30 tahun, dan berdasarkan masa kerja rata-
rata karyawan sudah bekerja lebih dari 15 tahun sehingga buruh bagian pengolahan sudah memiliki pengalaman yang cukup banyak di dalam
pekerjaannya. Untuk menunjang ketrampilan para buruh bagian pengolahan,
PTPN VIII Kebun Rancabali pun melakukan pelatihan internal sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh bagian Tata Usaha dan Keuangan TUK.
Sistem pengupahan yang diberikan oleh PTPN VII Kebun Rancabali adalah sistem upah harian dan borongan. Sistem upah borongan bagi buruh bagian
pengolahan diberikan apabila jumlah pucuk teh yang diterima oleh pabrik lebih dari 40 ton hari, sedangkan bila jumlah pucuk teh yang diterima oleh pabrik
kurang dari 40 ton hari, upah harian tetap diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan. Bila dilihat dari jumlah upah yang diterima karyawan setiap harinya,
upah tersebut telah di atas UMR yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selain hal-hal di atas, produktivitas kerja buruh bagian pengolahan akan
mengalami naik turun apabila faktor-faktor lain yang mempengaruhinya tidak mendukung dalam peningkatan produktivitas kerja. Sehingga diperlukan upaya
atau langkah peningkatan produksi yang dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas kerja karyawan khususnya buruh bagian pengolahan karena dengan
produktivitas kerja yang meningkat maka diharapkan produksi juga meningkat. Produktivitas kerja buruh bagian pengolahan di PTPN VIII Kebun
Rancabali akan tinggi apabila faktor-faktor yang mempengaruhi dalam keadaan baik. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan terdiri
dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berhubungan dengan kondisi diri karyawan, sedangkan faktor eksternal berhubungan dengan kondisi di
luar diri karyawan. Berdasarkan hal tersebut di atas permasalahan yang akan dianalisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik umum karyawan khususnya buruh bagian pengolahan di PTPN VIII Kebun Rancabali ?
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi produktivitas kerja buruh bagian pengolahan di PTPN VIII Kebun Rancabali ?
1.3 Tujuan Penelitian