Pengertian Lingkungan Keluarga Lingkungan Keluarga

31 prasarana yang menunjang dalam belajar akan kurang optimal. Sehigga hal ini akan menyebabkan terganggunya proses belajar dirumah. Sehingga hasil belajar yang dicapai tidak maksimal. Walaupun tidak dipungkiri tentang adanya kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu menderita akibat kondisi ekonomi keluarga yang lemah justru menjadi motivasi utama seorang anak untuk bisa belajar dengan baik dan akhirnya sukses dalam belajar. Sebaliknya seorang anak yang berasal dari keluarga orang kaya akan memiliki sarana prasarana yang baik sehingga semua fasilitas dalam belajar dapat dipenuhi. Tetapi tidak jarang seorang anak yang berasal dari keluarga orang kaya cenderung dimanjakan oleh kedua orang tuanya sehingga anak hanya akan bersenang-senang dan berfoya-foya yang berakibat terganggunya proses belajar anak. 5. Latar Belakang Kebudayaan Tingkat pendidikan anggota keluarga yang lain dan kebiasaan anak dalam lingkungan keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu ditanamkan kebiasaan yang baik agar mendorong semangat anak untuk belajar. Sedangkan menurut Nana Syaodih Sukmadinata 2004 : 162 menyatakan factor fisik dan social dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap proses belajar anak. Faktor fisik dalam keluarga meliputi : 1 Keadaan rumah dan ruangan tempat belajar, 2 sarana dan prasarana belajar yang ada, 3 Suasana dalam rumah, 4 Suasana lingkungan sekitar rumah. Factor psikologis dalam keluarga meliputi : 1 keutuhan keluarga, 2 iklim psikologis, 3 iklim belajar, 4 hubungan antar keluarga. 32 Berdasarkan pada uraian tersebut, maka indikator lingkungan keluarga dalam penelitian ini adalah: perhatian orang tua, hubungan antar anggota keluarga, suasana rumah dan keluarga, dan kondisi ekonomi keluarga, sarana dan prasarana belajar.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Anindita Dianingtyas dengan judul Pengaruh Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajar 20092010. Hasil penelitian dengan analisis korelasi ganda pada taraf signifikansi 5 menunjukkan bahwa: 1 Terdapat pengaruh positif Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah terhadap Prestasi Belajar Akuntansi, hal tersebut ditunjukkan dari harga thitung sebesar 2,203 lebih besar dari ttabel sebesar 1,986 atau probabilitas 0,030 0,05. 2 Terdapat pengaruh positif Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi, hal tersebut ditunjukkan dari harga thitung sebesar 2,163 lebih besar dari ttabel sebesar 1,986 atau probabilitas 0,033 0,05. 3 Terdapat pengaruh positif Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah dan Motivasi Belajar secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Akuntansi, hal tersebut ditunjukkan dari harga F hitung 49,340 lebih besar dari harga Fhitung sebesar 6,899 lebih besar dari Ftabel sebesar 3,095 atau probabilitas 0,002 0,05.