Struktur Organisasi Umum Pengelolaan Museum

b. Sumbangan, hibah dan wasiat dari pemilik sebelumnya. c. Melalui pembelian atau imbalan jasa. d. Pengadaan koleksi dengan cara tukar menukar koleksi. e. Merupakan barang sitaan dari pengadilan. f. Barang titipan dari pemiliknya tanpa konsekuensi pembiayaan untuk dirawat dan dilindungi. 3. Jenis Bahan Benda Koleksi Museum Menurut Herman dalam bukunya yang berjudul Pedoman Konservasi Koleksi Museum jenis bahan benda koleksi museum dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: a. Kelompok Bahan Organik Merupakan benda pajangan yang berasal dari mahluk hidup hewan dan tumbuhan, contih: tekstil, kayu, lontar, kertas, gading, tulang dan tanduk. b. Kelompok Bahan Anorganik Merupakan benda pajangan yang tidak mengandung organ hidup, seperti batu, keramikporselen, logam, benda-benda kaca dan tembikar. c. Kelompok Benda Khusus Yaitu benda yang dimaksud adalah lukisan dengan segala jenis bahan yang digunakan seperti cat minyak, cat air pada kanvas. 4. Perawatan Benda Koleksi Museum Menurut Herman dalam bukunya yang berjudul Pedoman Konservasi Koleksi Museum disebutkan perawatan koleksi museum dilakukan dengan dua cara, yaitu: A. Perawatan Peventif Merupakan tindakan pencegahan tahap awal yang dilakukan oleh petugas museum untuk melindungi dan menghindari kerusakan koleksi museum yang lebih parah. Tindakan perawatan peventif, yaitu: a. Perawatan dari Faktor Iklim Untuk melindungi benda koleksi museum dari faktor iklim udara pada ruangan koleksi diatur agar sesuai dengan kebutuhan barang yaitu pada antara 55-65 dengan suhu udara 20-24 o C yang dapat diatur dengan alat humidifier atau memasang AC selama 24 jam. b. Perawatan dari Faktor Cahaya Melindungi koleksi dari penyinaran atau pencahayaan langsung yang mengenai koleksi baik berupa cahaya matahari ataupun cahaya buatan dari lampu. Lampu TL minimal berjarak 40 cm dari benda yang peka terhadap cahaya seperti tekstil, lukisan, kertas, cat minyak pada kanvas atau pada kayu, serta lukisan cat air. Selain itu benda koeksi diletakkan jauh dari bukaan dan memberi filter untuk mengurangi radiasi sinar UV. Cahaya yang ideal untuk museum yaitu 50-200 lux c. Perlindungan dari Faktor Serangga Jamur Diakukan dengan metode injeksi atau menyemprotkan zat-zat kimia pada koleksi. Contohnya fumisida yang berfungsi untuk membasmi jamur pada vitrin kedap udara. d. Perlindungan dari Faktor Mikroorganisme Dilakukan dengan menjaga tempratur dan kelembaban udara tetap dalam keadaan normal. e. Perlindungan dari Faktor Polusi Udara Mencegah terpaan angin secara langsung yang mengenai koleksi dengan memperkecil bukaan dan melakukan pengkondisian udara. B. Perawatan Kuratif Perawatan kuratif merupakan perawatan yang dilakukan pada benda-benda koleksi museum yang telah mengalami kerusakan, sehingga perawatan kuratif ini memerlukan keahlian khusus dan ketelitian yang ekstra.

2.1.11 Penyajian Koleksi Museum