antara 55-65 dengan suhu udara 20-24
o
C yang dapat diatur dengan alat humidifier atau memasang AC selama 24 jam.
b. Perawatan dari Faktor Cahaya
Melindungi koleksi dari penyinaran atau pencahayaan langsung yang mengenai koleksi baik berupa cahaya matahari ataupun cahaya buatan dari
lampu. Lampu TL minimal berjarak 40 cm dari benda yang peka terhadap cahaya seperti tekstil, lukisan, kertas, cat minyak pada kanvas atau pada
kayu, serta lukisan cat air. Selain itu benda koeksi diletakkan jauh dari bukaan dan memberi filter untuk mengurangi radiasi sinar UV. Cahaya
yang ideal untuk museum yaitu 50-200 lux c.
Perlindungan dari Faktor Serangga Jamur Diakukan dengan metode injeksi atau menyemprotkan zat-zat kimia pada
koleksi. Contohnya fumisida yang berfungsi untuk membasmi jamur pada vitrin kedap udara.
d. Perlindungan dari Faktor Mikroorganisme
Dilakukan dengan menjaga tempratur dan kelembaban udara tetap dalam keadaan normal.
e. Perlindungan dari Faktor Polusi Udara
Mencegah terpaan angin secara langsung yang mengenai koleksi dengan memperkecil bukaan dan melakukan pengkondisian udara.
B. Perawatan Kuratif
Perawatan kuratif merupakan perawatan yang dilakukan pada benda-benda koleksi museum yang telah mengalami kerusakan, sehingga perawatan kuratif ini
memerlukan keahlian khusus dan ketelitian yang ekstra.
2.1.11 Penyajian Koleksi Museum
Museum merupakan tempat yang identik dengan pameran dan pajangan koleksi-koleksi benda yang memiliki nilai historis dan nilai pengetahuan. Penyajian
koleksi museum berpengaruh kepada minat dan antusiasme pengunjung untuk datang ke museum, berikut beberapa tata cara penyajian koleksi Museum:
A. Metode Penyajian Koleksi
1. Metode Pendekatan Estetis, penyajian benda-benda koleksi dengan
mengutamakan segi keindahan dari benda-benda yang dipamerkan. 2.
Metode Pendekatan Romantika, penyajian benda-benda koleksi yang disusun untuk mengungkapkan suasana tertentu yang berhubungan dengan
benda-benda yang dipamerkan. 3.
Metode Pendekatan Intelektual, penyajian benda-benda koleksi yang disusun sehingga dapat membrikan informasi ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan benda yang dipamerkan. B.
Teknis Penyajian Koleksi Teknis penyajian benda-benda koleksi museum harus memperhatikan
beberapa persyaratan sebagai berkut: 1.
Tata Letak Barang koleksi diletakkan sesuai dengan proporsi, keseimbangan, kontras,
kesatuan, harmonis, ritme dan klimaks dari objek. Jika objek berupa benda yang besar, maka tata letaknya harus jauh dari pengamat, begitu pula
sebaliknya. Selain itu ukuran vitrin dan panil harus pas dengan tinggi rata- rata orang. Besar benda koleksi dan jarak pandangnya dapat dilihat pada
gambar 2.4
Gambar 2.4 Sudut Pandang dan Jarak Pandang Sesuai Dimensi Objek
Sumber, Data Arsitek Jilid 2
2. Tata Cahaya
Untuk benda-benda koleksi an-organik batu, keramik, kaca, tembikar, besi dan baja dan organik kayu, bambu, tulang, tanduk dan gading yang
kurang peka terhadap cahaya, penerangan cahaya dapat mencapai 150 LUX. Sedangkan benda-benda koleksi yang peka terhadap cahaya, seperti lukisan,
barang-barang cetakan dan tekstil penerangan cahaya maksimal 50 LUX. Lampu TL pada obyek yang peka terhadap cahaya dipasang maksimal pada
jarak 40 cm dari benda koleksi.
Gambar 2.5 Tata Pameran dengan Dinding Penutup
Sumber, Data Arsitek Jilid 2 : 250
Gambar 2.7 Tata Cahaya Pada Benda Pameran
Sumber, Data Arsitek Jilid 3 : 144
Gambar 2.6 Tata Cahaya Pada Museum
Sumber, Data Arsitek Jilid 2 : 250