Matriks SPACE Metode Analisis Data .1 Metode Analisis Deskriptif

44

3.8.4 Matriks SPACE

Matrik ini merupakan kerangka empat kuadran yang menunjukkan apakah strategi agresif, konservatif, defensive atau kompetitif yang paling sesuai untuk suatu organisasi tertentu. Hasil analisis pada tabel Matriks SWOT dipetakan pada Matriks Space dengan cara sebagai berikut: 1. Sumbu horizontal X menunjukkan kekuatan dan kelemahan, sedangkan sumbu vertikal Y menunjukkan peluang dan ancaman. 2. Posisi usaha ditentukan dengan hasil analisis sebagai berikut: 3. Kalau peluang lebih besar daripada ancaman makan nilai y0 dan sebaliknya ancaman lebih besar daripada peluang maka nilai y0 4. Kalau kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka nilai x0 dan sebaliknya kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilai xo. KONSERVATIF Strategic Turn Around Kuadran II - AGRESIF Strategic Agresif Kuadran I + DEFENSIF Strategic Defensif Kuadran III + KOMPETITIF Strategic diversifikasi Kuadran IV - Sumber: David 2009:333 Gambar 3.2 Matriks SPACE 1. Kuadran I Merupakan posisi yang sangat menguntungkan, karena perusahaan mempunyai peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal. Dimana perusahaan harus menerapkan strategi yang mendukung kebijakan agresif. Universitas Sumatera Utara 45 2. Kuadran II Dalam posisi kuadran II, meskipun perusahaan menghadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai keunggulan sumber daya. Pada posisi ini perusahaan dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang dalam jangka panjang, dimana dilakukan melalui strategi diversifikasi produk atau pasar. 3. Kuadran III Dalam kuadran III, perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumber dayanya lemah, oleh karena itu tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal. Dalam kondisi ini fokus perusahaan adalah meminimalkan kendala-kendala internal perusahaan.. 4. Kuadran IV Dalam kuadran IV, situasi perusahaan dalam kondisi yang serba tidak menguntungkan, karena perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumber daya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan. Universitas Sumatera Utara 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Grand Keude Kupie Ulee Kareng Gayo Grand Keude Kupie Ulee Kareng Gayo memulai usahanya pada tanggal 16 April 2010, dengan menyewa dua unit ruko di Jl.Setia Budi Medan. Dengan komitmen yang tinggi untuk mengutamakan kualitas kopi tradisional Aceh yang khas, Grand Keude Kupie Ulee Kareng Gayo hingga kini berkembang menjadi beberapa outlet, dan menjadi salah satu ikon kedai kopi tradisional di kota Medan. Grand Keude Kupie Ulee Kareng Gayo berpindah tempat usaha yang tidak jauh dari lokasi awal dan tetap berada di kawasan Jl. Setia Budi Medan yang ditandai dengan perayaan ulang tahun ketiga Grand Keude Kupie Ulee Kareng Gayo. Grand Keude Kupie Ulee Kareng Gayo merupakan kedai kopi yang memiliki khas sajian kopi tradisional aceh yang dengan cita rasa yang baik dan kedai memiliki motto “Pertama Dan Terbaik Di Medan”. Pada bulan November 2013 Grand Keude Kupie Ulee Kareng Gayo menambah outlenya di Jl. Puri sehingga menambah jumlah outlet menjadi dua cabang. Pada tahun 2014 Grand Keude Kupie Ulee Kareng Gayo membuka outlet baru di outlet Gaperta ujung dan STM. Pada awal Januari 2015 Grand Keude Kupie Ulee Kareng dan Gayo melakukan pemindahan lokasi yaitu di Jalan Sei Serayu No. 85 Medan dengan konsep lokasi yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Universitas Sumatera Utara