windamelisa280891yahoo.com
tepung limbah tahu sebagai salah satu pengembangan produk inovatif yang bergizi tinggi dalam upaya pemenuhan gizi masyarakat.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diatas, peneliti mencoba memanfaatkan tepung bit merah dan hasil parutan bit merah dalam pembuatan
biskuit. Hal ini menarik untuk diteliti dalam sebuah penelitian yang berjudul
”Pengaruh Penambahan Tepung Bit Merah dan Hasil Parutan Bit Merah dalam Pembuatan Biskuit terhadap Kandungan Gizi dan Cita Rasanya”.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh
penambahan tepung bit merah dan hasil parutan bit merah dalam pembuatan biskuit terhadap kandungan gizi dan cita rasanya”.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh penambahan tepung bit merah dan hasil parutan bit merah dalam pembuatan biskuit terhadap kandungan gizi dan cita rasanya.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui pengaruh penambahan bit merah dalam bentuk tepung dan hasil
parutannya terhadap cita rasa biskuit yang dilihat dari indikator aroma. 2.
Mengetahui pengaruh penambahan bit merah dalam bentuk tepung dan hasil parutannya terhadap cita rasa biskuit yang dilihat dari indikator warna.
Universitas Sumatera Utara
windamelisa280891yahoo.com
3. Mengetahui pengaruh penambahan bit merah dalam bentuk tepung dan hasil
parutannya terhadap cita rasa biskuit yang dilihat dari indikator rasa. 4.
Mengetahui pengaruh penambahan bit merah dalam bentuk tepung dan hasil parutannya terhadap cita rasa biskuit yang dilihat dari indikator tekstur.
5. Mengetahui kandungan zat gizi biskuit.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang penganekaragaman suatu produk dari bit yang selama ini hanya dikonsumsi sebagai sayuran.
2. Sebagai salah satu usaha penganekaragaman pengolahan pangan agar tidak cepat rusak.
3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat mengenai nilai gizi dari bit sebelum dan sesudah dilakukan diversifikasi.
Universitas Sumatera Utara
windamelisa280891yahoo.com
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Bit Beta vulgaris L
Spesies liar bit diyakini berasal dari sebagian wilayah Mediterania dan Afrika Utara dengan penyebaran kearah timur hingga wilayah barat India dan ke arah barat
sampai Kepulauan Kanari dan pantai barat Eropa yang meliputi Kepulauan Inggris dan Denmark. Teori yang ada sekarang menunjukkan bahwa bit segar mungkin
berasal dari persilangan B vurgaris var. maritime bit laut dengan B . patula. Spesies liar sekerabatnya adalah B. atriplicifolia dan B.macrocarpa. Awalnya, bit merah
mungkin adalah jenis yang terutama digunakan sebagai sayuran daunan, dan ketertarikan menggunakan umbinya terjadi kemudian, mugkin setelah tahun 1500.
Rubatzky,1998. Umbi bit adalah salah satu bahan pangan yang berwarna merah keunguan.
Pigmen yang memengaruhi warna merah keungunan pada bit adalah pigmen betalain yang merupakan kombinasi dari pigmen ungu betacyanin dan pigmen kuning
betaxanthin. Kandungan pigmen pada bit diyakini sangat bermanfaat mencegah penyakit kanker, terutama kanker kolon. Sebuah penelitian yang pernah dilakukan
membuktikan bahwa bit berpotensi sebagai penghambat mutasi sel pada penderita kanker Astawan, 2008.
Lembar daun bit berbentuk oblong atau segitiga. Kultivar daun dapat memiliki sembir daun bergelombang atau lurus, dan permukaan daun rata atau
keriting. Tangkai daun bit ramping dan panjangnya beragam. Sistem perakaran bit
Universitas Sumatera Utara