Variabel Motivasi Belajar Deskripsi Data Penelitian

b. Variabel Motivasi Belajar

Data variabel motivasi belajar terdiri dari 22 butir pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 181 responden. Ada 5 alternatif jawaban, dimana skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Berdasarkan data variabel motivasi belajar diperoleh skor tertinggi sebesar 92,00 dan skor terendah sebesar 54,00. Hasil analisis harga mean M sebesar 77,12; median Me sebesar 77,00; modus Mo sebesar 74,00; dan standar deviasi SD sebesar 7,96. Penentuan kecenderungan variabel motivasi belajar, hasil analisa data diketahui bahwa nilai rerata sebesar 77,12 dan nilai standar deviasi SD sebesar 7,96. Data variabel motivasi belajar dikategorikan menjadi tiga 3 kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan rumus kategori yang telah ditentukan, hasil analisis data variabel motivasi belajar dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan sebagai berikut: Tabel 22. Distribusi Kategori Variabel Motivasi Belajar No Interval Kategori Frekuensi Kategori f 1. X ≥ 85,09 29 16,0 Tinggi 2. 69,16 ≤ X 85,09 126 69,6 Sedang 3. X 69,16 26 14,4 Rendah Total 181 100 Sumber: Data Primer Diolah, 2014 Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan melalui pie chart sebagai berikut: Gambar 10. Pie Chart Variabel Motivasi Belajar Berdasarkan pie chart pada variabel motivasi belajar berada pada kategori tinggi sebanyak 29 siswa 16,0, berada pada kategori sedang sebanyak 126 siswa 69,6, dan berada pada kategori rendah sebanyak 26 siswa 14,4. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi belajar sebagian besar berada pada kategori sedang. Artinya, siswa kelas VIII SMP di Kecamatan Banguntapan belum menunjukkan motivasi yang tinggi pada saat pembelajaran mata pelajaran IPS berlangsung. Hal ini dapat disebabkan karena siswa malas, mengantuk, bosan, dan lain-lain sehingga motivasi belajarnya sedang saat mengikuti pembelajaran mata pelajaran IPS. Variabel motivasi belajar terdiri dari enam sub indikator yaitu cita- cita, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur- unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya guru dalam membelajarkan siswa. Penggambaran deskripsi data pada variabel motivasi belajar berdasarkan persentase masing-masing sub indikator sebagai berikut. 1 Cita-Cita Data sub variabel cita-cita terdiri dari 2 butir pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 181 responden. Ada 5 alternatif jawaban, dimana skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Berdasarkan data variabel cita-cita diperoleh skor tertinggi sebesar 10,00 dan skor terendah sebesar 3,00. Hasil analisis harga mean M sebesar 7,17; median Me sebesar 7,00; modus Mo sebesar 6,00; dan standar deviasi SD sebesar 1,57. Penentuan kecenderungan sub variabel cita-cita, hasil analisa data diketahui bahwa nilai rerata sebesar 7,17 dan nilai standar deviasi SD sebesar 1,57. Data sub variabel cita-cita dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan rumus kategori yang telah ditentukan, hasil analisis data sub variabel cita-cita dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan sebagai berikut: Tabel 23. Distribusi Kategori Sub Variabel Cita-Cita No Interval Kategori Frekuensi Kategori f 1. X ≥ 8,75 37 20,44 Tinggi 2. 5,59 ≤ X 8,75 128 70,72 Sedang 3. X 5,59 16 8,84 Rendah Total 181 100,00 Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan melalui pie chart sebagai berikut: Gambar 11. Pie Chart Sub Variabel Cita-Cita Berdasarkan pie chart pada sub variabel cita-cita berada pada kategori tinggi sebanyak 37 siswa 20,44, berada pada kategori sedang sebanyak 128 siswa 70,72, dan berada pada kategori rendah sebanyak 16 siswa 8,84. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sub variabel cita-cita sebagian besar berada pada kategori sedang. Artinya, siswa dianggap masih ragu-ragu dan kurangnya kemauan dalam menentukan cita-cita yang mereka miliki. Hal ini dikarenakan, siswa masih memiliki motivasi belajar yang sedang, cenderung malas, dan mudah bosan sehingga siswa belum mampu meyakinkan diri dalam menentukan cita-cita yang dimiliki. 2 Kemampuan Siswa Data sub variabel kemampuan siswa terdiri dari 3 butir pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 181 responden. Ada 5 alternatif jawaban, dimana skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Berdasarkan data sub variabel kemampuan siswa diperoleh skor tertinggi sebesar 15,00 dan skor terendah sebesar 3,00. Hasil analisis harga mean M sebesar 10,40; median Me sebesar 10,00; modus Mo sebesar 10,00; dan standar deviasi SD sebesar 1,92. Penentuan kecenderungan sub variabel kemampuan siswa, hasil analisa data diketahui bahwa nilai rerata sebesar 10,41 dan nilai standar deviasi SD sebesar 1,93. Data sub variabel kemampuan siswa dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan rumus kategori yang telah ditentukan, hasil analisis data sub variabel kemampuan siswa dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan sebagai berikut: Tabel 24. Distribusi Kategori Sub Variabel Kemampuan Siswa No Interval Kategori Frekuensi Kategori f 1. X ≥ 12,33 23 12,71 Tinggi 2. 8,48 ≤ X 12,33 134 74,03 Sedang 3. X 8,48 24 13,26 Rendah Total 181 100,00 Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan melalui pie chart sebagai berikut: Gambar 12. Pie Chart Sub Variabel Kemampuan Siswa Berdasarkan pie chart pada sub variabel kemampuan siswa berada pada kategori tinggi sebanyak 23 siswa 12,71, berada pada kategori sedang sebanyak 134 siswa 74,03, dan berada pada kategori rendah sebanyak 16 siswa 13,26. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sub variabel kemampuan siswa sebagian besar berada pada kategori sedang. Artinya, siswa dianggap memiliki kemampuan yang sedang dalam bidang akademik khususnya pada mata pelajaran IPS. 3 Kondisi Siswa Data sub variabel kondisi siswa terdiri dari 4 butir pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 181 responden. Ada 5 alternatif jawaban, dimana skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Berdasarkan data variabel kondisi siswa diperoleh skor tertinggi sebesar 20,00 dan skor terendah sebesar 9,00. Hasil analisis harga mean M sebesar 15,32; median Me sebesar 15,00; modus Mo sebesar 15,00; dan standar deviasi SD sebesar 2,16. Penentuan kecenderungan sub variabel kondisi siswa, hasil analisa data diketahui bahwa nilai rerata sebesar 15,32 dan nilai standar deviasi SD sebesar 2,16. Data sub variabel kondisi siswa dikategorikan menjadi tiga 3 kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan rumus kategori yang telah ditentukan, hasil analisis data sub variabel kondisi siswa dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan sebagai berikut: Tabel 25. Distribusi Kategori Sub Variabel Kondisi Siswa No Interval Kategori Frekuensi Kategori f 1. X ≥ 17,49 27 14,92 Tinggi 2. 13,16 ≤ X 17,49 116 64,09 Sedang 3. X 13,16 38 20,99 Rendah Total 181 100,00 Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan melalui pie chart sebagai berikut: Gambar 13. Pie Chart Sub Variabel Kondisi Siswa Berdasarkan pie chart pada sub variabel kondisi siswa berada pada kategori tinggi sebanyak 27 siswa 14,92, berada pada kategori sedang sebanyak 116 siswa 64,09, dan berada pada kategori rendah sebanyak 38 siswa 20,99. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sub variabel kondisi siswa sebagian besar berada pada kategori sedang. Artinya, kondisi fisik dan psikis siswa dianggap sedang dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dilingkungan sekolah. 4 Kondisi Lingkungan Siswa Data sub variabel kondisi lingkungan siswa terdiri dari 4 butir pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 181 responden. Ada 5 alternatif jawaban, dimana skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Berdasarkan data variabel kondisi lingkungan siswa diperoleh skor tertinggi sebesar 20,00 dan skor terendah sebesar 5,00. Hasil analisis harga mean M sebesar 14,09; median Me sebesar 14,00; modus Mo sebesar 16,00; dan standar deviasi SD sebesar 3,56. Penentuan kecenderungan sub variabel kondisi lingkungan siswa, hasil analisa data diketahui bahwa nilai rerata sebesar 14,09 dan nilai standar deviasi SD sebesar 3,56. Data sub variabel kondisi lingkungan siswa dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan rumus kategori yang telah ditentukan, hasil analisis data sub variabel kondisi lingkungan siswa dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan sebagai berikut: Tabel 26. Distribusi Kategori Sub Variabel Kondisi Lingkungan Siswa No Interval Kategori Frekuensi Kategori f 1. X ≥ 17,66 35 19,33 Tinggi 2. 10,53 ≤ X 17,66 115 63,54 Sedang 3. X 10,53 31 17,13 Rendah Total 181 100,00 Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan melalui pie chart sebagai berikut: Gambar 14. Pie Chart Sub Variabel Kondisi Lingkungan Siswa Berdasarkan pie chart pada sub variabel kondisi lingkungan siswa berada pada kategori tinggi sebanyak 35 siswa 19,33, berada pada kategori sedang sebanyak 115 siswa 63,54, dan berada pada kategori rendah sebanyak 31 siswa 17,13. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sub variabel kondisi lingkungan siswa sebagian besar berada pada kategori sedang. Artinya, kondisi lingkungan siswa baik itu lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga dianggap sedang dalam mendukung kegiatan belajar mengajar siswa, meskipun dengan fasilitas yang seadanya. 5 Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar dan Pembelajaran Data sub variabel unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran terdiri dari 4 butir pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 181 responden. Ada 5 alternatif jawaban, dimana skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Berdasarkan data variabel unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran diperoleh skor tertinggi sebesar 20,00 dan skor terendah sebesar 4,00. Hasil analisis harga mean M sebesar 13,48; median Me sebesar 14,00; modus Mo sebesar 15,00; dan standar deviasi SD sebesar 2,97. Penentuan kecenderungan sub variabel unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, hasil analisa data diketahui bahwa nilai rerata sebesar 13,49 dan nilai standar deviasi SD sebesar 2,98. Data sub variabel unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan rumus kategori yang telah ditentukan, hasil analisis data sub variabel unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan sebagai berikut: Tabel 27. Distribusi Kategori Sub Variabel Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar dan Pembelajaran No Interval Kategori Frekuensi Kategori f 1. X ≥ 16,46 23 12,71 Tinggi 2. 10,51 ≤ X 16,46 132 72,93 Sedang 3. X 10,51 26 14,36 Rendah Total 181 100,00 Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan melalui pie chart sebagai berikut: Gambar 15. Pie Chart Sub Variabel Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar dan Pembelajaran Berdasarkan pie chart pada sub variabel unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran berada pada kategori tinggi sebanyak 23 siswa 12,71, berada pada kategori sedang sebanyak 132 siswa 72,93, dan berada pada kategori rendah sebanyak 26 siswa 14,36. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sub variabel unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran sebagian besar berada pada kategori sedang. Artinya, unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran dianggap sedang dalam mendukung kegiatan belajar mengajar siswa. 6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan Siswa Data sub variabel upaya guru dalam membelajarkan siswa terdiri dari 5 butir pertanyaan dengan jumlah responden sebanyak 181 responden. Ada 5 alternatif jawaban, dimana skor tertinggi 5 dan skor terendah 1. Berdasarkan data sub variabel upaya guru dalam membelajarkan siswa diperoleh skor tertinggi sebesar 25,00 dan skor terendah sebesar 5,00. Hasil analisis harga mean M sebesar 16,64; median Me sebesar 17,00; modus Mo sebesar 17,00; dan standar deviasi SD sebesar 3,42. Penentuan kecenderungan sub variabel upaya guru, hasil analisa data diketahui bahwa nilai rerata sebesar 16,64 dan nilai standar deviasi SD sebesar 3,42. Data sub variabel upaya guru dalam membelajarkan siswa dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu: tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan rumus kategori yang telah ditentukan, hasil analisis data sub variabel upaya guru dalam membelajarkan siswa dapat dibuat tabel distribusi kecenderungan sebagai berikut: Tabel 28. Distribusi Kategori Sub Variabel Upaya Guru Dalam Membelajarkan Siswa No Interval Kategori Frekuensi Kategori f 1. X ≥ 16,46 19 10,50 Tinggi 2. 10,51 ≤ X 16,46 140 77,35 Sedang 3. X 10,51 22 12,15 Rendah Total 181 100,00 Sumber: Data Primer Diolah, 2015 Berdasarkan tabel di atas dapat digambarkan melalui pie chart sebagai berikut: Gambar 16. Pie Chart Sub Variabel Upaya Guru Dalam Membelajarkan Siswa Berdasarkan pie chart pada sub variabel upaya guru dalam membelajarkan siswa berada pada kategori tinggi sebanyak 19 siswa 10,50, berada pada kategori sedang sebanyak 140 siswa 77,35, dan berada pada kategori rendah sebanyak 22 siswa 12,15. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sub variabel upaya guru dalam membelajarkan siswa berada pada kategori sedang sebesar 77,35. Berikut rangkuman penggambaran data variabel motivasi belajar yang diukur berdasarkan sub variabel yang mewakili, sebagai berikut: Tabel 29. Rangkuman Variabel Motivasi Belajar No Sub Variabel Persentase Kategori 1 Upaya Guru 77,35 Sedang 2 Kemampuan Siswa 74,03 Sedang 3 Unsur Unsur Dinamis 72,93 Sedang 4 Cita Cita 70,72 Sedang 5 Kondisi Siswa 64,09 Sedang 6 Kondisi Lingkungan Siswa 63,54 Sedang Berikut penggambarannya melalui diagram batang, sebagai berikut: Gambar 17. Diagram Batang Rangkuman Variabel Motivasi Belajar Berdasarkan diagram batang di atas diketahui bahwa sub variabel upaya guru sebesar 77,35; sub variabel kemampuan siswa sebesar 74,03; unsure-unsur dinamis sebesar 72,93; cita-cita sebesar 70,72; kondisi siswa sebesar 64,09; dan pada sub variabel kondisi lingkungan siswa sebesar 63,54. Jadi,, dapat ditarik kesimpulan bahwa sub variabel yang dominan pada variabel motivasi belajar adalah sub variabel upaya guru dalam membelajarkan siswa 77,35; dan yang paling rendah adalah sub variabel kondisi lingkungan siswa 63,54. Artinya, selain keluarga, guru juga memberikan peranan dalam menentukan hasil belajar siswa. Guru merupakan contoh konkrit selain orang tua siswa. Apabila upaya guru dalam membelajarkan siswa dapat dilakukan dengan efektif maka dapat dimungkinkan dapat menumbuhkan motivasi belajar yang akan berdampak pada hasil belajar siswa. Sebaliknya, apabila guru hanya mengajar sebagai gugur kewajiban tanpa melakukan upaya-upaya tertentu dalam meningkatkan motivasi belajar siswa maka dimungkinkan akan berdampak negatif terhadap hasil belajar siswa.

c. Variabel Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BANJAREJO KABUPATEN BLORA

1 28 138

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PEMBUATAN HIASAN DINDING PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KELAS VIII SMP HANGTUAH-1 MEDAN.

0 2 26

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KELUARGA DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA Hubungan Antara Lingkungan Keluarga Dan Pemanfaatan Sumber Belajar Dengan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ips Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama

0 3 19

HUBUNGAN ANTARA LINGKUNGAN KELUARGA DAN PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA Hubungan Antara Lingkungan Keluarga Dan Pemanfaatan Sumber Belajar Dengan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran Ips Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama

0 2 12

HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA MATA PELAJARAN IPS Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Lingkungan Sekolah Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun Ajaran 2012/2013

0 0 17

HASIL BELAJAR SISWA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII Hasil Belajar Siswa Ditinjau Dari Motivasi Belajar Dan Lingkungan Sekolah Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII SMP Negeri 3 Colomadu Tahun Ajaran 2

0 0 14

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA, IKLIMSEKOLAH, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 6 137

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 01 LIMPUNG.

0 0 114

PENGARUH KOMPETENSI GURU, MOTIVASI BELAJAR, DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI.

1 1 14

BAB I PENDAHULUAN - PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR, KREATIVITAS BELAJAR, MINAT BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 CAMPURDARAT TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 10