9
BAB II KAJIAN TEORI
A. Deskripsi teori
1. Lingkungan Keluarga
a. Pengertian lingkungan keluarga
Lingkungan merupakan cakupan segala material dan stimulus di dalam dan diluar diri individu, baik yang bersifat fisiologis,
psikologis maupun sosial kultural. M. Dalyono,2007: 130. Mengatakan bahwa Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan
membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan alam sekitar
dengan iklimnya, flora dan faunanya. Keluarga merupakan sosialisasi pertama yang di dapat oleh anak yang berpengaruh besar terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak baik jasmani maupun rohani terutama kepribadian dan kemajuan pendidikannya.
Menurut Dwi Siswoyo 2011: 149 menyatakan bahwa: “Keluarga merupakan pusat pendidikan yang pertama dan
utama. Dalam keluarga itulah kepribadian anak terbentuk. Keluarga
mempunyai pengaruh
yang besar
terhadap perkembangan kepribadian anak. Pengaruh semakin berkurang
jika anak semakin dewasa. Keluarga inilah yang dikenal oleh anak sebagai kesatuan hidup bersama yang dikenal oleh anak”.
Hasbullah,2011: 38. Mengatakan bahwa Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan tertua serta bersifat informal
dan kodrati orang tua dalam bertanggung jawab merawat, melindungi
dan mendidik anaknya agar tumbuh dan berkembang dengan baik dan sebagai wadah bagi anak untuk proses dan belajar
mengembangkan dan membentuk diri dalam fungsi sosialnya. Dari beberapa pendapat diatas peneliti memilih pendapat dari
Hasbullah karena pendapatnya mengatakan bahwa lembaga pendidikan yang pertama dan tertua serta bersifat informal dan
kodrati orang tua dalam bertanggung jawab merawat, melindungi dan mendidik anaknya agar tumbuh dan berkembang dengan baik dan
sebagai wadah bagi anak untuk proses dan belajar mengembangkan dan membentuk diri dalam fungsi sosialnya.
b. Fungsi Lingkungan Keluarga
Keluarga, merupakan lingkungan pertama dan utama dalam pendidikan, memberikan landasan dasar bagi proses belajar pada
lingkungan sekolah dan masyarakat. Nana Syaodih Sukmadinata ,2005: 164 mengatakan bahwa Faktor-faktor fisik dan sosial
psikologis yang ada dalam keluarga sangat berpengaruh terhadap perkembangan balajar anak. Faktor fisik dalam lingkungan keluarga
adalah: 1. Keadaan rumah dan ruangan tempat belajar, 2 sarana dan prasarana belajar yang ada, 3 suasana dalam rumah.
Faktor sosial psikologis. Kondisi psikologis ini menyangkut: 1.Keutuhan keluarga, 2. iklim psikologis, 3. Iklim belajar dan
hubungan antar anggota keluarga. Slameto,2013: 60 mengatakan bahwa anak akan menerima pengaruh dari keluarganya berupa: Cara
orang tua mendidik anak, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga dan latar belakang
kebudayaan. 1
Cara orang tua mendidik Cara orang tua mendidik anak kemungkinan akan
berpengaruh berbeda-beda terhadap belajar anak. Hal ini berkaitan dengan peran orang tua dalam memikul tugas dan
tanggung jawab sebagai pendidik, guru dan pembimbing bagi anak-anaknya di lingkungan keluarga. Peran dan tugas orang tua
salah satuntya dapat dilihat dari bagaimana orang tua tersebut dalam mendidik anaknya, kebiasaan-kebiasaan baik yang
ditanamkan agar mendorong anak untuk semangat belajar. 2
Relasi antar anggota keluarga Relasi antara anggota keluarga yang terpenting adalah relasi
antara anak dengan seluruh anggota keluarga terutama orang tua dengan anaknya atau anak dengan anggota keluarga yang lain.
Wujud relasi itu bisa berupa cara hubungan penuh kasih sayang, pengertian, dan perhatian ataukah diliputi oleh rasa kebencian,
sikap terlalu keras, ataukah acuh tak acuh. 3
Suasana Rumah Agar rumah menjadi tempat belajar yang baik maka perlu
diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. Suasana tersebut dapat tercipta apabila dalam keluarga tercipta hubungan
yang harmonis antar orang tua dengan anak atau anak dengan anggota keluarga lain. Selain itu keadaan rumah juga perlu ditata
dengan rapi dan bersih sehingga dapat menimbulkan rasa nyaman yang memungkinkan anak lebih suka tinggal di rumah
untuk belajar. 4
Keadaan Ekonomi Keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan prestasi
belajar anak. Anak yang sedang belajar selain harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misal makanan, perlindungan, kesehatan
dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti alat-alat tulis, ruang belajar serta sarana pelengkap belajar yang lain.
Fasilitas tersebut dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai penghasilan yang cukup. Dan kondisi yang demikian
kemungkinan dapat memotivasi anak untuk maju. 5
Pengertian Orang tua Anak belajar perlu adanya dorongan dan pengertian orang tua.
Bila anak sedang belajar sebaiknya jangan diganggu dengan tugas-tugas rumah, karena akan membuat konsentrasi anak
terbagi-bagi. Kadang-kadang anak mengalami lemah semangat, maka orang tua wajib memberi pengertian dan dorongannya,
membantu sedapat mungkin kesulitan yang dialami anak di sekolah.
6 Latar Belakang Kebudayaan
Latar belakang budaya ini kaitannya dengan pengaruh lingkungan sekitar rumah dan norma yang berlaku dalam
masyarakat. Menurut Fuad Ihsan,2008: 18. Keluarga sebagai lingkungan
pendidikan yang pertama sangat penting dalam membentuk pola kepribadian anak. Karena di dalam keluarga, anak pertama kali
berkenalan dengan nilai dan norma. Fungsi lembaga pendidikan keluarga yaitu:
1 Keluarga
merupakan pengalaman
pertama bagi
masa kanak-kanak, kehidupan keluarga sangat penting sebab
pengalaman masa kanak-kanak akan memberi warna pada perkembangan berikutnya.
2 Pendidikan di lingkungan keluarga dapat menjamin kehidupan
emosional, hal ini sangat penting dalam pembentukan pribadi anak, karena hubungan emosional yang kurang dan berlebihan
akan banyak merugikan perkembangan anak. 3
Pendidikan moral terbentuk di dalam keluarga karena orang tua dalam bertutur kata dan berperilaku akan menjadikan contoh
keteladanan pendidikan moral bagi anak untuk membentuk manusia yang susila.
4 Di dalam keluarga akan tumbuh kehidupan keluarga yang damai
dan sejahtera, dengan cara demikian keluarga akan menjadi wahana pembentukan manusia sebagai makhluk sosial.
5 Keluarga merupakan lembaga yang berperan dalam meletakkan
dasar-dasar pendidikan agama. 6
Keluarga lebih cenderung untuk menciptakan kondisi yang dapat menumbuh kembangkan inisiatif, kreativitas, kehendak, emosi,
tanggung jawab, keterampilan dan kegiatan yang lain sesuai dengan yang ada di dalam keluarga.
Dari beberapa pendapat diatas peneliti memilih pendapat dari Slameto dan dijadikan sebagai indikator dalam angket, yang
mengatakan bahwa anak akan menerima pengaruh dari keluarganya berupa: Cara orang tua mendidik anak, relasi antara anggota keluarga,
suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga dan latar belakang kebudayaan.
2. Motivasi Belajar