10
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.
Deskripsi Teori 1.
Pengelolaan Kelas a.
Definisi pengelolaan kelas
Swardi 2008: 107 dalam Martinis Yamin Maisah 2009: 34 mengungkapkan bahwa istilah pengelolaan kelas terdiri dari dua kata, yakni
pengelolaan dan kelas. Istilah pengelolaan mempunyai makna yang sama dengan istilah “
management” dalam bahasa inggris yang selanjutnya dikenal dengan istilah manajemen dalam bahasa indonesia. Pengelolaan dapat diartikan
sebagai sebuah ilmu atau seni dalam perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengerahan, dan pengawasan pada sumber daya.
Hornby 1986 dalam Sudarwan Danim Yunan Danim 2010: 98 memandang kelas merupakan sekelompok siswa yang belajar bersama atau
suatu wahana ketika kelompok itu menjalani proses pembelajaran. Hue Ming Tak Li Wai Shing 2008: 6 berpendapat bahwa
“The Classroom is a social setting where participants interact with each other in classroom behaviour.” Pendapat
Hue Ming Tak Li Wai Shing memiliki makna bahwa kelas merupakan pengaturan sosial dimana peserta berinteraksi satu sama lain dalam perilaku
kelas. Hadari Nawawi 1982: 115-116 memandang pengelolaan kelas sebagai
kemampuan seorang guru atau wali kelas dalam mendayagunakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap personil untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang kreatif dan terarah sehingga waktu dan dana
11 yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien untuk melakukan kegiatan-
kegiatan kelas yang berkaitan dengan kurikulum dan perkembangan murid. Evertson Weinstein 2006 dalam Regina M. Oliver, Joseph H. Wehby
Daniel J. Reschly 2011: 7 mengungkapkan bahwa “Classroom management has
been defined broadly as any action a teacher takes to create an environment that supports and facilitaties both academic and social-emotional learning”.
Pernyataan tersebut sejalan dengan yang diungkapkan oleh Groves 2009 dalam Sean B. Yisrael 2012: 7 yang mengemukakan
bahwa “Classroom management can be defined as the actions teachers take to create an environment that
supports and facilitates both academic and social-emotional learning”. Kedua pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa pengelolaan kelas merupakan segala
tindakan yang dilakukan oleh guru untuk menciptakan lingkungan belajar dan lingkungan sosioemosional yang baik.
Brophy 1988 dalam Diane B. Marks 2005: 8 berpendapat bahwa “Actions taken to create and maintain a learning environment conductive to
attainment of the goals of instruction arranging the physical environment of the classroom, establishing rules and procedures, maintaining attention to lessons,
and engagement in academic activities”. Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa pengelolaan kelas merupakan segala tindakan yang diambil berupa
mengatur lingkungan fisik kelas, menetapkan aturan dan prosedur, keterlibatan dalam kegiatan belajar mengajar demi menciptakan dan memelihara lingkungan
belajar yang kondusif demi mencapai tujuan belajar. Pengelolaan kelas merupakan proses pemberdayaan sumber daya baik
material element maupun human element di dalam kelas oleh guru sehingga