58
proses pelaksanaan pembelajaran operasi hitung perkalian dengan metode Tapin.
b. Pelaksanaan Tindakan I
Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan pembelajaran menggunakan panduan perencanaan yang telah dibuat. Pelaksanaan
tindakan bersifat fleksibel dan terbuka terhadap perubahan-perubahan. Pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam 4 kali pertemuan. Berikut ini
deskripsi pelaksanaan siklus I.
1 Proses Pembelajaran Pertemuan ke-1 Siklus I:
Pertemuan ke-1 siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 8 April 2013 pada pukul 07.00-08.10 WIB dengan seluruh 30 siswa hadir.
Pada pertemuan ke-1 siklus I, guru menggunakan metode Tapin di dalam proses pembelajaran operasi hitung perkalian. Dalam
pembelajaran ini guru menggunakan media berupa gambar lambang- lambang bilangan yang digunakan dalam metode Tapin.
Pada pertemuan ke-1 siklus I, SK yang dipelajari adalah Melakukan operasi hitung bilangan sampai tiga angka. Sedangkan
KD yang dipelajari adalah Melakukan perkalian yang hasilnya bilangan tiga angka dan pembaginya tiga angka. Adapun indikator
pembelajarannya adalah menyebutkan perkalian yang hasilnya
59
sampai dengan seratus dan membuat tabel perkalian sampai dengan
10x10.
a Kegiatan Awal
Kegiatan awal pembelajaran berlangsung selama sepuluh menit. Kegiatan dimulai dengan mengisi daftar presensi siswa,
berdoa, mempersiapkan materi ajar dan alat peraga. Kegiatan dilanjutkan dengan memotivasi siswa agar berani mengeluarkan
pendapat saat menemui kesulitan atau mengemukakan jawaban atas pertanyaan guru selama mengikuti pembelajaran. Kegiatan
apersepsi dilakukan dengan menyanyikan lagu “Belajar Berhitung” secara bersama-sama dilanjutkan dengan tanya jawab
siswa dan guru. Siswa dan guru bertanya jawab tentang pembelajaran perkalian yang sudah dipelajari di kelas dua.
Guru bertanya, “Anak-anak, pernahkah kalian belajar perkalian di kelas dua?” Siswa menjawab “pernah bu.” Guru
menanggapi jawaban siswa, ”Nah, kalau begitu pasti anak-anak sudah pandai berhitung perkalian.” Guru pun melanjutkan
bertanya, “Anak-anak, bagaimana cara menghitung perkalian?” Siswa terdiam sejenak. Lalu ada satu siswa yang mencoba
menjawab”ditambah-tambah bu.” Guru menanggapi jawaban siswa”Ya, bagus Satria”. Guru melanjutkan bertanya,”Coba mas
Satria, kalau ada perkalian 2x3, bagaimana cara kita menghitungnya?” Siswa yang bernama Satria maju ke depan