Manfaat Penelitian MENINGKATKAN HASIL BELAJAR OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN METODE TAPIN (TANGAN PINTAR) PADA SISWA KELAS III SD NEGERI DEMAKIJO 1 GAMPING.
13 a. Ranah kognitif
Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi. Proses belajar yang melibatkan kognisi meliputi kegiatan
sejak dari penerimaan stimulus ekstemal oleh sensori, penyimpanan dan pengolahan dalam otak menjadi informasi hingga pemanggilan kembali
informasi ketika diperlukan untuk menyelesaikan masalah Hasil belajar kognitif tidak merupakan kemampuan tunggal.
Kemampuan yang menimbulkan perubahan perilaku dalam domain kognitif meliputi beberapa tingkat atau jenjang. Banyak klasifikasi yang
dibuat para ahli psikologi dan pendidikan, namun klasifikasi yang paling banyak digunakan adalah yang dibuat oleh Benjamin S Bloom Good dan
Brophy, 1990:722; Subino. 1987:57; Azwar, 1987:59-61; Arikunto, 1995:115-117; Gronlund dan Linn, 1990:506; Suciati, 2001:17. Bloom
membagi dan menyusun secara hirarkhis tingkat hasil belajar kognitif mulai dari pengetahuan sederhana atau penyadaran terhadap fakta-fakta
sebagai tingkatan yang paling rendah dan sederhana sampai ke penilaian evaluasi yang lebih kompleks dan abstrak sebagai tingkatan yang paling
tinggi. Enam tingkat itu adalah pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.
b. Ranah afektif Hasil belajar afektif dikemukakan oleh Krathwohl Winkel, 1996:247;
Sudjana,1990:29-30; Subino, 1987:23-26; Gronlund dan Linn, 1990:508; Suciati, 2001:19. Krathwohl membagi hasil belajar afektif menjadi lima
14 tingkat yaitu penerimaan, partisipasi penanggapan, penilaian perhitungan,
organisasi pengelolaan dan intemalisasi. Hierarki ranah afektif dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Penerimaan receiving atau menaruh perhatian attending adalah kesediaan menerima rangsangan dengan memberikan perhatian kepada
rangsangan yang datang kepadanya. Partisipasi atau merespons responding adalah kesediaan memberikan respons dengan berpartisipasi.
Penilaian atau penentuan sikap valuing adalah kesediaan untuk menentukan pilihan sebuah nilai dari rangsangan tersebut. Organisasi
adalah kesediaan mengorganisasikan nilai-nilai yang dipilihnya untuk menjadi pedoman yang mantap dalam perilaku. Internalisasi nilai atau
karakterisasi characterization adalah menjadikan nilai-nilai yang diorganisasikan untuk tidak hanya menjadi pedoman perilaku tetapi juga
menjadi bagian dari pribadi dalam perilaku sehari-hari. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan intrernalisasi.
c. Ranah psikomotor Ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan
kemampuan bertindak. Harrow Subino, 1987:26-28; Sudjana,1990:30-31 mengklasifikasikan enam aspek ranah psikomotor yakni gerakan refleks,
gerakan fundamental dasar, kemampuan perseptual,kemampuan fisis, gerakan keterampilan, dan komunikasi tanpa kata. Namun taksonomi yang