Peralatan Pre-treatment PERALATAN UTAMA

pre-treatment bahan baku kulit durian, yang terdiri dari tangki pemasak awal, alat penghalus kulit serta tangki bertekanan untuk proses hidrolisis. Adapun langkah-langkah dalam merancang peralatan pre-treatment untuk bahan baku kulit durian adalah: 1. Menentukan proses pre-treatment yang dipilih untuk bahan baku kulit durian. 2. Menentukan peralatan pre-treatment yang akan dirancang untuk proses pembuatan bioetanol yang terdiri dari tangki pemasak awal, alat penghalus dan tangki bertekanan 3. Menentukan rancangan dan ukuran peralatan pre-treatment yang akan dirancang berdasarkan kapasitas proses yang telah ditentukan sesuai dengan standar perancangan secara teori.

3.3.2 Tangki Fermentor

Fermentor merupakan wadah tempat terjadinya proses perubahan glukosa menjadi alkohol dengan bantuan mikroorganisme. Dalam proses pembuatan bioetanol, fermentasi dilakukan secara anaerob. Proses fermentasi memerlukan kondisi steril dan suhu berkisar 27-32 o C. Fermentor memiliki beberapa bagian penting, yaitu wadah fermentasi, unit pengaduk, termometer, saluran pemasukan dan saluran pengeluaran. Wadah fermentasi harus terbuat dari bahan yang non korosif dan tidak bereaksi dengan bahan serta dibuat kedap suara. Adapun langkah-langkah dalam mendesain sebuah fermentor adalah: 1. Menentukan jenis fermentor yang akan dibangun. Dalam perancangan ini digunakan fermentor anaerobik dengan jenis stirred tank fermenter atau tangki fermentor berpengaduk. 2. Menentukan rancangan dan ukuran fermentor yang akan dibangun berdasarkan kapasitas proses yang telah ditentukan sesuai dengan standar perancangan fermentor secara teori. 3. Menentukan peralatan pendukung yang dibutuhkan untuk membantu proses fermentasi. Seperti pengaduk, termometer, dan valve masuk dan keluar bahan. 4. Menentukan dan merancang jenis pengaduk yang akan digunakan sesuai dengan standar perancangan pengaduk secara teori. 5. Pabrikasi tangki fermentor.

3.3.3 Tangki Distilator

Tangki distilator berfungsi untuk pemurnian bioetanol hasil fermentasi sehingga menghasilkan bioetanol dengan kadar yang lebih tinggi. Untuk mendapatkan kadar etanol yang lebih murni distilasi harus dilakukan berulang- ulang. Adapun langkah-langkah dalam merancang sebuah tangki distilator adalah: 1. Menentukan kondisi operasi dari tangki distilator yang akan dibangun. Suhu yang dibutuhkan untuk menguapkan bioetanol adalah suhu pada titik didih etanol yaitu 78 o C. Dalam perancangan ini dipilih suhu 80 o C untuk menguapkan bioetanol hasil fermentasi. 2. Menentukan rancangan dan ukuran tangki distilator yang akan dibangun sesuai dengan standar perancangan secara teori. 3. Menentukan peralatan pendukung yang dibutuhkan untuk membantu proses distilasi. Dalam perancangan ini diperlukan beberapa peralatan pendukung antara lain tangki air pendingin, heater, dan alat ukur yang terdiri dari termokopel, termometer dan level indikator. 4. Pabrikasi tangki distilator. Dalam perancangan tangki distilator dibutuhkan beberapa peralatan pendukung yang membantu kerja dari peralatan utama, terdiri dari tangki air pendingin dan heater. 3.3.3.1 Tangki Air Pendingin Dalam proses distilasi, tangki air pendingin digunakan sebagai wadah penyimpanan air yang digunakan untuk mendinginkan uap panas dari hasil distilasi sehingga bioetanol yang dihasilkan keluar dalam bentuk cairan. Tangki air pendingin dilengkapi dengan koil pendingin yang terbuat dari tembaga dan dililitkan di dalam tangki. Selain itu tangki air pendingin dilengkapi oleh valve untuk masuk dan keluarnya bahan proses.