PENGEMBANGAN SKALA LABORATORIUM KE SKALA PILOT
informasi dari skala laboratorium. Harus dipahami, bahwa pilot plant bukan sebagai scale-up dari peralatan laboratorium, tetapi sebagai simulasi skala kecil
dari operasi industri di masa depan. Hasil penelitian laboratorium akan digunakan untuk memilih proses yang paling cocok dan akan mengarah pada pemilihan
peralatan yang digunakan dalam proses produksi. Jika studi laboratorium berhasil dan jka studi pilot plant dinilai perlu, maka akan dirancang pilot plant untuk
mensimulasikan operasi industri [41]. Scaling up
adalah tugas utama bagi insinyur kimia dan merupakan langkah dasar dalam realisasi dan optimalisasi plant skala industri. Kegiatan scale up
menggambarkan akumulasi proses yang diperoleh dari berbagai tahapan perkembangan proses dari eksperimen laboratorium dan turunan dari korelasi
kinetika, eksperimen fluida bergerak, model matematika, desain dan operasi dari skala pilot dan skala industri. Konsep scale up biasanya menjelaskan sebagai
bagaimana merancang sebuah reaktorperalatan skala pilot atau skala industri dengan menggunakan metodologi standar hasil dari penelitian laboratorium.
Dalam definisi sempitnya, melalui penelitian ditunjukkan bahwa scale up tidak sebenarnya menjadi standar dari inovasi proses: proses produksi yang sebenarnya
merupakan hasil dari pemilihan yang tepat, dan terkadang mempunyai banyak kesalahan [42].
Pilot plant tidak hanya untuk membuktikan bahwa yield yang dihasilkan pada
skala laboratorium sama dengan skala yang lebih besar. Tujuan utamanya adalah untuk menguji teknologi yang akan digunakan pada skala industri. Sebuah pilot
plant juga penting untuk mengevaluasi spesifikasi produk dan untuk mengatur
sistem otomatisasi dan kontrol yang akan disiapkan untuk skala industri. Biaya yang lebih rendah dan percobaan yang lebih banyak pada skala pilot dan
membantu mengevaluasi efisiensi pengadukan, pertukaran panas, pola aliran dan distribusi aliran, residence time, pengaruh difusi, dan lain-lain [42].
Tujuan dari pilot plant dapat dibedakan berdasarkan pada kondisi spesifik masing-masing proyek, dan pemilihan dari konstruksi yang mencakup satu atau
beberapa tujuan sebagai berikut [41]:
• untuk mengoptimalkan parameter operasi proses • untuk mempelajari efek dari aliran proses sirkulasi dan akumulasi dari
impuritis pada waktu yang lama • untuk mendapatkan informasi proses yang dibutuhkan untuk menentukan dan
merancang skala industri • untuk pengujian sistem kontrol proses dan prosedur
• untuk pengujian bahan konstruksi • untuk mengoptimalkan desain peralatan
• untuk mendapatkan informasi yang cukup untuk mempersiapkan estimasi
rincian dari modal dan biaya operasi, serta mempersiapkan evaluasi ekonomi dari proyek
• untuk mengidentifikasi bahaya dalam proses dan menjamin keamanan dalam desain dan operasi