LATAR BELAKANG Kementrian Riset dan Teknologi Republik Indonesia sebagai Penyandang
dengan membangun unit pembuatan bioetanol. Penelitian ini merancang unit pembuatan bioetanol dengan bahan baku kulit durian. Tabel 1.2 menampilkan
beberapa penelitian yang berhubungan dengan rancangan unit pembuatan bioetanol.
Tabel 1.2 Beberapa Penelitian yang Berhubungan dengan Rancangan Unit Pembuatan Bioetanol [7, 8, 9]
No. Nama Peneliti,
Tahun Keterangan
1. Guritno, dkk., 2011 Merancang unit pembuatan bioetanol berbahan
baku kulit singkong dengan kapasitas 100 liter proses yang terdiri dari pemarut, tangki pemasak,
fermentor dan distilator.
2. Rahmat, dkk., 2012
Merancang dan Membangun unit produksi bioetanol terdiri dari fermentor, distilator, dan
kondensor. 3.
Wooley, et all., 1999 Membangun plant bioetanol dengan pendekatan enzimatis dan menghitung biaya yang diperlukan.
Adapun yang menjadi pertimbangan dalam mendesain unit proses pembuatan bioetanol adalah pemilihan bahan baku, pemilihan teknologi proses dan
konfigurasi, dan ukuran dari plant yang akan dibuat [9]. Pemilihan kulit durian sebagai bahan baku bioetanol disebabkan kulit durian merupakan sampah yang
belum termanfaatkan dan dapat menurunkan nilai estetika suatu kota. Selain itu, buah durian selalu ada di Kota Medan sehingga bahan baku yang dibutuhkan akan
selalu berkesinambungan dan tentunya tidak mengganggu ketahanan pangan. Teknologi proses produksi bioetanol secara umum yaitu perubahan biomassa
menjadi glukosa, fermentasi dan pemurnian. Proses yang dipilih harus disesuaikan dengan bahan baku yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan bahan baku
kulit durian yang merupakan bahan berlignoselulosa, sehingga membutuhkan proses pre-treatment untuk merubah bahan tersebut menjadi glukosa. Proses yang
dipilih yaitu liquid hot water LHW, pemasakan bahan lignoselulosa dengan cairan air panas pada tekanan tinggi. Kemudian glukosa tersebut difermentasikan
secara anaerob dengan bantuan Saccharomyces cerevisisae dan hasil fermentasi dimurnikan dengan proses distilasi sehingga mendapatkan bioetanol dengan kadar
yang lebih tinggi. Sehingga dalam penelitian ini dirancang unit pembuatan
bioetanol dari kulit durian antara lain peralatan pengecilan ukuran bahan baku, bejana bertekanan untuk proses pre-treatment, fermentor, distilator yang
dilengkapi tangki pendingin.