34 khuluq, mutsaqaful fikr, qowwiyul jismi, mujahidul li nafsi, munazham fii
syu’unihi, qadirun alal kasbi, harisun ‘ala waqhti, dan nafi’un li ghoirihi. Kriteria evaluasi juga mengacu kepada standar quality assurance QA
yang sudah ditetapkan, 4 program mentoring Agama Islam yang dilaksanakan berdampak positif terhadap perilaku siswa baik di
lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumahnya. Letak perbedaan dengan penelitian ini yakni dari fokus permasalahan
yang diteliti, waktu penelitian dan subjek penelitian yang menjadi informasi dalam proses pengumpulan data. Pada penelitian kali ini memfokuskan
tentang bagaimana pelaksanaan program mentoring dalam membentuk karakter siswa yang berlangsung di SMA Negeri 5 Yogyakarta.
C. Kerangka Berpikir
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Nampak jelas bahwa tujuan pendidikan nasonal pada dasarnya membentuk manusia berkarakter. Manusia yang berkarakter memiliki
kualifikasi yang bukan hanya cerdas intelektual saja namun memiliki sejumlah perilaku terpuji dan kematangan kepribadian.
35 Pendidikan karakter perlu diajarkan dan juga ditanamkan kepada diri
siswa di sekolah dalam upaya untuk menghadapi globalisasi yang kian membawa pengaruh yang kuat dalam kehidupan sehar-hari. Karakter yang
baik tidak langsung tercipta secara instan, tetapi perlu proses yang panjang melalui pembiasaan. Pendidikan yang bersifat kekeluargaan dipandang
mampu untuk melakukan hal tersebut. SMA Negeri 5 Yogyakarta dalam proses penyelenggaraan pendidikan
berupaya menanamkan nilai-nilai karakter positif melalui sebuah program mentoring keagamaan. Pengorganisasian program mentoring dilakukan
dengan membentuk tim pengelola yang merupakan alumni dari Rohis SMA Negeri 5 Yogyakarta. Berdasarkan Standar Operasional Pelaksanaan
Mentoring Sekolah Kota Yogyakarta, komponen dalam program mentoring harus tersedia pengelola mentoring, mentor, kurikulum, dan juga sistem
penilaian program mentoring. Penelitian ini berfokus pada pelaksanaan program mentoring Agama
Islam. Pada akhirnya program mentoring diharapkan dapat membentuk siswa yang berkarakter, selanjutnya secara lebih jelas kerangka berpikir dari
penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
36 Gambar 1. Kerangka Berpikir
D. Pertanyaan Penelitian