Metode Pendidikan Karakter melalui Program Mentoring

73 Dari paparan di atas dapat disimpulkan penilaian awal bisa dilakukan dengan soal pretest, atau panduan wawancara. Sedangkan pada akhir kegiatan mentoring, mentor dapat menilai persentase kehadiran mentee dengan soal post test atau ujian praktek, dan menilai peningkatan kualitas amalan yaumiyah melalui mutaba’ah. Penilaian dilakukan oleh mentor, secara berkala terhadap seluruh peserta mentoring.

4. Metode Pendidikan Karakter melalui Program Mentoring

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti, maka dapat diketahui metode pendidikan karakter melalui program mentoring yang dilaksanakan di SMA Negeri 5 Yogyakarta sebagai berikut: Tabel 4. Metode Pendidikan Karakter No Metode Materi 1. Ceramah Tauhid, thaharah, ibadah, berbakti kepada orangtua, adab bergaul. 2. Keteladanan Tidak menyampaikan secara lisan, tetapi memberikan teladan kepada siswa peserta mentoring dalam praktek kehidupan di sekolah. 3. Menarik simpati peserta mentoring kegiatan rihlah, futsal, makan bersama. 4. Permainan Tauhid sebagai pondasi bangunan Islam, ibadah sebagai tiang agama, aturan yang mencakup seluruh aspek kehidupan manusia sebagai dinding bangunan Islam, jihad bersungguh-sungguh adalah atap bangunan Islam. 5. Menonton film Tata cara pelaksanaan wudhu, tata cara pelaksanaan shalat, kisah sahabat Rasulullah SAW, tragedi dunia Islam. 6. Diskusi Who am I hakikat penciptaan diri, birul walidaian berbakti kepada orangtua, ghazwul fikri bahaya perang pemikiran 74 Metode penting dalam proses pembentukan karakter siswa, karena dengan hal itu proses mentoring dapat dijalankan fungsinya dengan baik. Doni Koesoema 2007: 212 mengatakan, pendidikan karakter agar dapat disebut sebagai integral dan utuh mesti juga menentukan metode yang akan dipakainya, sehingga tujuan pendidikan karakter itu akan semakin terarah dan efektif. Metode yang digunakan dalam program mentoring diantaranya seperti diungkapkan oleh NM selaku mentor berikut ini: “Awal melakukan pendekatan pengenalan diri secara terbuka, membuat menarik dan merasa nyaman, setelah itu kami bisa melakukan dakwah walaupun tidak memaksa, sharing, game-game asik.” WWNM22 November 2013 Pendapat tersebut dilengkapi oleh MA yang juga sebagai mentor: “Memberikan materi, permainan mungkin nanti kita bisa mengambil hikmah dari permainan tersebut” WWMA22 November 2013 Dan juga keterangan yang diungkapkan oleh AAR selaku peserta mentoring: “..........mentor menyampaikan materi, sharing dengan mentor” WWAAR6 Desember 2013. Dari hasil wawancara dan observasi maka metode yang di gunakan dalam proses pembentukan karakter di SMA Negeri 5 Yogyakarta yaitu: a. Ceramah Metode ceramah merupakan metode penyampaian materi yang memberikan uraian tentang suatu hal atau pengetahuan yang paling umum digunakan di dalam program mentoring. Mentor menyampaikan 75 materi dengan cara ceramah klasikal. Materi yang disampaikan meliputi tauhid, thaharah, ibadah, berbakti kepada orang tua, adab bergaul. b. Keteladanan Peserta mentoring lebih banyak belajar dari apa yang mereka lihat. Pendidikan karakter akan menjadi tidak kredibel ketika gagasan teoritis normatif nan apik itu tidak pernah ditemui oleh siswa dalam praksis kehidupan di sekolah. Proses ini dapat terlihat ketika mentor menanamkan karakter melalui keteladanan. Mentor tidak hanya menyampaikan secara lisan namun dicontohkan dengan cara memberikan teladan kepada peserta mentoring. c. Menarik simpati peserta mentoring Metode yang dilakukan dalam proses mentoring yaitu menjalin kedekatan dengan peserta mentoring, sedapat mungkin peserta mentoring merasa nyaman dengan teman yang ada di kelompok dan mentor yang memandu, disini ada proses taaruf. Bentuk metode yang digunakan bermacam-macam seperti futsal, rihlah, makan bersama dan meningkatkan interaksi di luar pelaksanaan mentoring. d. Permainan Metode permainan digunakan supaya siswa tidak jenuh dan bosan mengikuti program mentoring, namun tidak keluar dari esensi materi yang ingin ditanamkan kemudian mengambil hikmah dari permainan tersebut. 76 e. Menonton Film Menonton film merupakan metode yang digunakan ketika menjelaskan materi yang akan lebih efektif ketika ada visualiasi yang menggambarkan materi yang ingin disampaikan. f. Diskusi Metode diskusi merupakan metode yang efektif dalam membentuk karakter. Metode ini dapat menciptakan komunikasi dua arah yang baik untuk proses timbal balik antara mentor dengan peserta mentoring. Disini mentor dan peserta mentoring akan lebih banyak menjalin komunikasi dan interaksi ketika berdiskusi.

5. Hasil Karakter Siswa Setelah Mengikuti Program Mentoring Agama Islam