Instrumen Penelitian Teknik Analisis Data

42 yaitu tentang pelaksanaan program mentoring dalam membentuk karakter siswa SMA Negeri 5 Yogyakarta. Dalam penelitian ini, wawancara dilakukan beberapa kali dan dengan informan yang berbeda-beda siswa, mentor, pengelola mentoring, guru, dan kepala sekolah. 3. Dokumentasi Suharsimi Arikunto 1993: 206 menyatakan metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Hadari Nawawi 2005: 133 menyatakan bahwa studi dokumentasi adalah cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis terutama berupa arsip-arsip dan termasuk juga buku mengenai pendapat, dalil yang berhubungan dengan masalah penyelidikan. Dengan studi dokumentasi ini peneliti mendapat suatu penjelasan yang akurat dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilaksanakan tentang berbagai hal yang berkaitan dengan masalah, tujuan, fungsi dan sebagainya. Penelitian ini menggunakan dokumentasi berupa foto-foto kegiatan mentoring, arsip kegiatan, hasil lembar wawancara, observasi dan hal-hal yang berkaitan dengan pelaksanaan mentoring di SMA Negeri 5 Yogyakarta.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Adapun instrumen pendukung yang digunakan untuk mengungkapkan data 43 dalam penelitian ini adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman dokumentasi terstruktur yang dibuat sendiri oleh peneliti.

F. Teknik Analisis Data

Setelah data yang didapat berwujud kata-kata, dan data tersebut dikumpulkan dalam aneka macam cara observasi, wawancara, dan dokumentasi dan diproses melalui suatu pencatatan, pengetikan atau penyuntingan, tetapi analisis kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang disusun dengan teks yang diperluas. Menurut Miles dan Huberman 1992: 15- 19 yang dimaksud dengan “analisis data dapat digambarkan dalam empat alur yang terjadi secara bersamaan yaitu : Pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verif ikasi”. Teknik analisis data tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Penggumpulan Data Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua aspek, yaitu deskripsi dan refleksi. Catatan deskripsi merupakan data alami yang berisi tentang apa yang di lihat, didengar, dirasakan, disaksikan, dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan penafsiran dari peneliti tentang data yang diperoleh di lapangan. Sedangkan cacatan refleksi yaitu catatan yang memuat kesan, komentar dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap berikutnya. 44 2. Reduksi Data Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyerderhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan bagian dari analisis yang menggambarkan pilihan-pilihan peneliti tentang bagian mana yang di kode, mana yang dibuang, pola- pola mana yang meringkas sejumlah bagian yang terbesar, cerita-cerita apa yang sedang berkembang, semuanya merupakan pilihan-pilihan analisis. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan- kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi. 3. Penyajian Data Alur penting yang ketiga dari kegiatan analisis adalah penyajian data. Suatu penyajian adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Seperti halnya dengan reduksi data, penciptaan dan penggunaan penyajian data tidaklah terpisah dari analisis dan merupakan bagian dari analisis. Penyajian-penyajian data dirancang dengan membentuk berbagai jenis matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Semuanya dirancang guna menggabungkan informasi yang tersusun dalam suatu bentuk yang padu dan mudah diraih, dengan demikian 45 seorang penganalisis dapat melihat apa yang sedang terjadi, dan menentukan apakah menarik kesimpulan yang benar ataukah terus melangkah melakukan analisis sebagai sesuatu yang mungkin berguna. 4. Penarikan KesimpulanVerifikasi Kegiatan analisis keempat yang penting adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Penarikan kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi merupakan tinjauan ulang pada catatan-catatan lapangan, singkatnya makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenaraannya, kekokohannya, dan kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya. Telah dikemukakan empat hal utama, yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verivikasi sebagai sesuatu yang jalin-menjalin pada saat sebelum, selama, dan sesudah pengumpulan data dalam bentuk yang sejajar, untuk membangun wawasan umum yang disebut analisis. Milles dan Huberman menggambarkan dalam bentuk gambar sebagai berikut: 46 Dikutip dari : Milles dan Huberman 1992 : 15 Gambar 2. Komponen-komponen Analisis Data : Model Interaktif

G. Keabsahan Data