sakit. Mutu pelayanan juga dapat ditingkatkan melalui pendidikan kesehatan bagi pasien dimana melalui informasi yang jelas dan tepat dapat mengurangi beban
kerja perawat. Pengetahuan yang baik dapat meningkatkan partisipasi pasien dan keluarga pasien serta kemandirian dalam penanganan masalah kesehatan.
Hasil kegiatan PBLK ini menunjukkan bahwa pemberian asuhan keperawatan secara optimal dan adanya pemberian pendidikan kesehatan sesuai
dengan kebutuhan pasien dapat memberikan manfaat yang besar kepada pasien untuk meningkatkan kualitas hidupnya baik melalui pengobatan yang benar,
pembatasan makanan, pembatasan aktifitas, dan mengubah kebiasaan buruk yang dapat merusak kesehatan. Saat ditanyakan, pasien mengatakan sangat tertolong
dengan adanya informasi-informasi yang diberikan oleh perawat atau tenaga medis lainnya untuk pemeliharaan kesehatatan. Hampir semua pasien yang
diintervensi menunjukkan kesiapan yang baik yaitu termotivasi melakukanmenuruti anjuran-anjuran yang diberikan.
B. Saran
1. Institusi Pendidikan
Pihak institusi pendidikan melatih mahasiswa untuk menjadi seorang penyuluh yang baik dan benar sehingga dapat memberikan pendidikan kesehatan
dengan berbagai variasi media yang menarik dan mampu bertindak sebagai seorang penyuluh kesehatan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2. Lahan Praktik
Pihak lahan praktik khususnya Ruang Anyelir RS dr. G. L. Tobing meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit melalui penerapan pendokumentasian
asuhan keperawatan yang optimal, peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan pemberian pendidikan kesehatan dan pengadaan fasilitas sesuai
kebutuhan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Daftar Pustaka
Doengoes, M.E, et al. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC
Handoko, Teguh. 2005. Perdarahan Uterus Disfungsional. Diunduh pada tanggal 21 Juni 2012 dari14.
http:www.scribd.comdoc48983911DISFUNGSIONAL-UTERINE Hubber, Diane I. 2006. Leadership and Nursing Management Care.
Phyladelphia: Saunders Elsevier Kadarusman. 2005. Perdarahan Uterus Disfungsional Kronik pada Masa
Reproduksi. Diunduh pada tanggal 21 Juni 2012 dari http:digilib.unsri.ac.id
Llewellyn-Jones, Derek. 2002. Dasar-Dasar Obstetri Ginekologi. Jakarta: Hipokrates
Muninjaya, A. A. Gde. 2004. Manajemen Kesehatan Edisi 2. Jakarta: EGC Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan Edisi 2: Aplikasi dalam Praktik
Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika Prawiroharjo. 2000. Komplikasi Perdarahan Uterus Disfungsional. Diunduh
pada tanggal 24 Juni 2012 dari http:www.scribd.comdoc56192161Perdarahan-Uterus-Disfungsional
Rahman 2008. Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Surya Cipta Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter. 2007. Manajemen Edisi 8. Jakarta:
Indeks Swansburg, Russel C. 2000. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen
Keperawatan. Jakarta: EGC Suseno, Sigid. 2007. Perdarahan Uterus Disfungsional PUD. Diunduh pada
tanggal 24 Juni 2012 dari http:www.scribd.comdoc8227053070Perdarahan-Uterus-
Disfungsional-PUD
Yahya. 2008. Perdarahan Rahim Disfungsional. Diunduh pada tanggal 19 Juni 2012 dari http:adulgopar.files.wordpress.com200912perdarahan-
rahim-disfungsional.pdf
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DI RUMAH SAKIT DR. G.L. TOBING PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS TAHAP PROFESI FAKULTAS KEPERAWATAN USU MEDAN
NO. KEGIATAN
Juni Juli
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 8
1 9
2 2
1 2
2 2
5 2
6 2
7 2
8 2
9 2
3 4
5 6
1. Orientasi PBLK Keperawatan Maternitas
a. Pengarahan tentang Kep.Maternitas di RS. G. L Tobing
b. Orientasi di RS G.L. Tobing
2. Penyusunan instrumen pengkajian Manajemen Pelayanan
3. Pengkajian dan analisa situasi Manajemen Pelayanan
4. Konsul judul PBLK individu ; Perdarahan Uterus Disfungsional
5. Pengkajian pasien individu
6. Konsul BAB I
7. Penentuan rumusan masalah Manajemen Pelayanan
8. Intervensi rumusan masalah Manajemen Pelayanan
9. Sosialisasi intervensi rumusan masalah
10. Konsul BAB II
11. Penentuan diagnosa dan intervensi keperawatan individu
12. Konsul BAB III pengkajian, diagnosa, intervensi
13. Implementasi
14. Evaluasi
15. Penyusunan pengumpulan laporan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
INSTRUMEN I Perilaku Pemimpin
Berilah tanda check list √ pada salah satu dari kolom yang tersedia di samping
pertanyaan untuk menunjukkan jawaban yang anda pilih SL : selalu SR : sering
K : kadang-kadang J : jarang TP : tidak pernah
Sikap perawat ruangan dalam menilai kepemimpinan kepala ruangan No
Pernyataan SL
SR K
J TP
1 Kepala ruangan mengingatkan anggota tim
mengikuti standar dan peraturan 2
Kepala ruangan
mendelegasikan tugas kepemimpinan kepada anggota tim lain
apabila saya berhalangan hadir 3
Kepala ruangan mengoreksi dan memberi asuhan bila terjadi kesalahan pada anggota
tim
4 Kepala
ruangan mempertahankan dan
mengembangkan hubungan profesionalisme dengan anggota tim
5 Kepala ruangan berkomunikasi secara efekltif
melalui tulisan pada anggota tim 6
Kepala ruangan
mengkoordinasi kerja anggota tim
7 Kepala ruangan berbicara sebagai wakil dari
kelompok demi kepentingan dan kesejahteraan kelompok pada atasan
8 Kepala ruangan menerapkan peran sebagai
mentor yang efektif 9
Kepala ruangan menjelaskan alasan sikapnya sebelum bertindak sebagai pemimpin
10 Kepala ruangan mencoba ide-ide barunya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
bersama kelompok 11 Kepala ruangan memberitahukan terlebih
dahulu tentang adanya perubahan 12 Kepala ruangan menciptakan situasi yang
kondusif dalam berkomunikasi. 13 Kepala
ruangan memperlakukan semua
anggota kelompok dalam kesetaraan 14 Kepala ruangan memotivasi anggota
kelompok untuk bekerja sesuai kemampuannya
15 Kepala ruangan menerima masukan dari anggota kelompok
16 Kepala ruangan memberi pujian penguatan pada anggota kelompok terhadap keberhasilan
tindakan 17 Kepala ruangan memberi dukungan pada
anggota kelompok terhadap tindakan mereka 18 Kepala ruangan berkonsultasi dengan anggota
kelompok sebelum melakukan tindakan 19 Kepala ruangan meluangkan waktu untuk
mendengarkan keluhan dari anggota kelompok
20 Kepala ruangan memotivasi anggota kelompok untuk bekerja sama sebagai tim
21 Kepala ruangan memberi masukan atau saran kepada anggota.
22 Kepala ruangan mendiskusikan masalah yang ada di ruangan bersama anggotanya.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
INSTRUMEN II
Kepuasan Kerja Perawat
Berilah tanda check list √ pada salah satu dari kolom yang tersedia di samping
pertanyaan untuk menunjukkan jawaban yang anda pilih STP : Sangat tidak puas CP : Cukup puas
P : Puas SP : Sangat puas TP : Tidak puas
No Pernyataan
STP TP CP P
SP
1 Tersedianya peralatan dan perlengkapan
yang mendukung pekerjaan 2
Tersedianya fasilitas penunjang seperti kamar mandi, tempat parkir, kantin
3 Kondisi ruangan kerja terutama berkaitan
dengan ventilasi udara, kebersihan dan kebisingan
4 Adanya jaminan atas kesehatan dan
keselamatan kerja 5
Perhatian institusi rumah sakit terhadap saudara
6 Hubungan antar karyawan dan kelompok
kerja 7
Kemampuan dalam bekerjasama antar Karyawan
8 Sikap teman-teman sekerja terhadap
saudara 9
Kesesuaian antara pekerjaan dan latar belakang pendidikan saudara
10 Kemampuan dalam menggunakan waktu
bekerja dengan penugasan yang diberikan
11 Kemampuan supervise pengawas dalam
membuat keputusan 12
Perlakuan atasan selama saya bekerja disini
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
13 Kebebasan melakukan suatu metode sendiri
dalam menyelesaikan pekerjaan 14
Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan kerja melalui pelatihan atau
pendidikan tambahan
15 Kesempatan untuk mendapat posisi yang
lebih tinggi 16
Kesempatan untuk membuat suatu prestasi dan mendapat kenaikan pangkat
17 Jumlah
reward yang saya terima
dibandingkan dengan pekerjaan yang saya lakukan
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
INSTRUMEN III Kepuasan Pasien
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda checklist √ pada
pilihan jawaban yang telah disediakan. Keterangan:
TP = Tidak Pernah
KD = Kadang-kadang
SR = Sering
SL =Selalu
No Pernyataan
TP KD
SR S
L
1 Perawat mengucapkan salam saat bertemu dengan
pasien 2
Perawat memperkenalkan diri saat bertemu dengan pasien
3 Perawat memanggil nama pasien dengan benar
4 Perawat menjelaskan tindakan yang akan
dilakukan 5
Perawat menjelaskan manfaat tindakan yang akan dilakukan
6 Perawat bersikap sopan santun dan ramah saat
melakukan tindakan 7
Perawat menjaga lingkungan pasien agar tetap bersih
8 Perawat menjawab setiap pertanyaan yang
diajukan pasien 9
Perawat memeriksa kondisi pasien setelah
dilakukan tindakan 10 Perawat mendampingi pasien pada waktu dokter
melakukan pemeriksaan pengobatan 11 Perawat menanyakan kondisi pasien sebelum
memberikan pelayanan 12 Perawat ramah kepada pasien dan keluarga
13 Perawat memberi kesempatan kepada pasien keluarga untuk menyampaikan keluhan kondisi
kesehatan 14 Perawat memberikan jawaban yang memuaskan
atas pertanyaan pasien 15 Perawat bersedia membantu saat pasien
mengalami masalah dengan administrasinya
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
SATUAN ACARA PENYULUHAN PERDARAHAN UTERUS DISFUNGSIONAL PUD
A. Pokok Bahasan