3.2. Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Jenis data primer yang digunakan berupa pengajuan
pertanyaan tertulis kepada pihak PT. Bank Danamon Indonesia Persero, Tbk mengenai penerapan metode EVA dan MVA. Sedangkan jenis data
sekunder yang digunakan adalah laporan keuangan triwulanan PT. Bank Danamon Indonesia Persero, Tbk dari tahun 2003 sampai 2006, laporan
harga saham perusahaan, indeks harga saham gabungan dan dividen perusahaan serta peraturan dan kebijakan yang terkait dengan penelitian ini,
data sekunder tersebut didapat dari Bursa Efek Surabaya. Data sekunder digunakan untuk mencari nilai dari EVA, MVA dan rasio keuangan. Sebagai
penunjang digunakan data yang relevan dengan penelitian yang diperoleh dari studi literatur, koran, jurnal, majalah, laporan penelitian, dan publikasi
elektronik. Alasan menggunakan laporan keuangan triwulanan adalah keterbatasan jumlah sampel jika memakai laporan keuangan tahunan.
3.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Data diolah secara kuantitatif dan deskriptif, pengolahan data untuk mengetahui nilai EVA, MVA, dan rasio keuangan dilakukan secara
kuantitatif, baik menggunakan microsoft excel maupun manual. Untuk mengetahui hubungan yaitu menggunakan pengujian regresi serta pengaruh
antar variabel atau dalam hal ini kinerja keuangannya dengan menggunakan pengujian korelasi Korelasi Pearson, dilakukan pula secara kuantitatif yaitu
dengan program Statistic Packages for Social Science SPSS versi 13.0 . Setelah semua data diproses dan diketahui nilainya dilakukan analisis secara
deskriptif untuk menjelaskan perbandingan antar variabel, lalu dijelaskan pula hubungan serta pengaruh antar variabel yang diuji.
3.3.1. Kinerja Keuangan Konvensional Rasio Keuangan
Rasio keuangan yang paling umum digunakan perbankan adalah ROE Return On Equity, ROA Return On Assets, Earning Per Shares
EPS. Return On Equity
= Laba setelah Pajak x 100............................1 Modal
Semakin tinggi rasio ini, maka kemampuan manajemen dalam mengelola permodalan yang dimiliki semakin baik karena dapat
mendatangkan laba yang tinggi. Return On Assets
= Laba sebelum Pajak x 100..............................2 Total Aktiva
Semakin tinggi rasio ini, maka kemampuan manajemen dalam mengelola aktiva yang dimiliki semakin baik karena dapat
mendatangkan laba sebelum pajak yang tinggi. Earning Per Shares
= Laba bersih ........................................3 Saham biasa yang beredar
Semakin tinggi rasio ini, maka kemampuan manajemen dalam menciptakan keuntungan bagi pemegang sahamnya semakin baik.
3.3.2. Metode Economic Value Added EVA
EVA merupakan selisih antara NOPAT Net Operating Profit After Tax
dan biaya modal Cost of Capital. NOPAT merupakan laba bersih setelah pajak ditambah biaya bunga, sementara biaya modal
didapat dari WACC Weighted Average Cost of Capital dikalikan IC Invested Capital. WACC merupakan penjumlahan dari biaya hutang
dikalikan bobot hutang dan biaya ekuitas dikalikan bobot ekuitas. IC merupakan penjumlahan antara hutang dan ekuitas dikurangi hutang
beban. Berikut ini adalah tabel mengenai langkah-langkah perhitungan EVA :
Tabel 6. Langkah Perhitungan EVA Tahapan Perhitungan
Sumber 1. NOPAT
NOPAT = Laba Bersih + Biaya Bunga Laba Rugi
2. Kd Kd = Biaya Bunga
Hutang Kd
= Kd 1-T Laba Rugi,
Neraca
3. Ke Ke = R
f
+ β R
m
- R
f
Data Historis
Saham 4. Struktur Modal
Wd = Hutang Aset
We = Ekuitas Aset
Neraca
5. WACC WACC = [Kd
x Wd + Ke x We] Neraca, Data
Historis Saham
6. IC IC = Asset – Non Interest Bearing
Liabilities Neraca
7. COC COC = WACC x IC
Neraca 8. EVA
EVA = NOPAT - COC Neraca, Laba
Rugi, dan Data Historis
Saham NOPAT merupakan penjumlahan antara laba bersih dan biaya
bunga. Dalam laporan keuangan, laba bersih merupakan laba yang sudah dikurangi pajak penghasilan. Sedangkan biaya bunga adalah
beban bunga bank yang tercatat pada laporan laba rugi triwulanan, karena penelitian ini memakai data keuangan triwulanan.
Biaya hutang Kd yang dimaksud adalah perbandingan antara biaya bunga dengan hutang. Biaya bunga adalah beban bunga dan
hutang yang dimaksud adalah pengurangan antara jumlah pasiva dan ekuitas. Lalu setelah nilainya didapat, maka biaya hutang perlu
dikurangi dengan pajak penghasilan, pajak penghasilan merupakan perbandingan antara taksiran pajak penghasilan terhadap labarugi
sebelum pajak. Biaya ekuitas Ke dalam penelitian ini menggunakan
Capital Asset Pricing Model CAPM. Alasan memakai model ini
karena pemakaian rumus CAPM menghasilkan hasil yang lebih akurat,dan lebih banyak dipakai dalam penentuan biaya ekuitas dalam
menilai EVA . Langkah-langkah dalam menghitung Biaya Ekuitas Ke menggunakan
metode CAPM : 1.
R
it
= Pit – P
it-1
+ D
t
P
it-1
Dimana : R
it
= tingkat pengembalian saham perusahaan bulan ke-t Pit = harga saham per lembar bulan t
P
it-1
= harga saham per lembar bulan sebelumnya D
t
= Dividen pada bulan ke-t 2.
R
mt
= IHSG
t
– IHSG
t-1
IHSG
t-1
E Rm = Σ R
mt
N Dimana : R
mt
= tingkat pengembalian pasar pada bulan ke-t N = jumlah data
ER
m
= tingkat pengembalian pasar yang diharapkan 3.
β
i
= σ
im
σ
2 m
Dimana : σ
im
= kovarian tingkat pengembalian saham i dengan tingkat pengembalian pasar.
σ
2 m
= varian tingkat pengembalian pasar 4. Rf = Tingkat pengembalian bebas risiko
= tingkat suku bunga Sertifikat Bank Indonesia 5. COC = Rf +
βi ERm-Rf Rumus yang digunakan adalah penjumlahan antara tingkat
bebas risiko, yang didapat dari Sertifikat Bank Indonesia SBI dengan koefisien beta dari saham yang didapat dari pengembalian
saham biasa relatif terhadap pasar secara keseluruhan dan beta tersebut dikalikan dengan premi risiko pasar Keown, 2004.
Struktur modal merupakan penjumlahan bobot antara bobot ekuitas dan bobot hutang. Bobot ekuitas We didapat dari perbandingan
antara ekuitas terhadap total aktiva, sementara bobot hutang Wd adalah perbandingan antara hutang dengan total aktiva. Keduanya
dinyatakan dalam persen, sehingga hasil akhir struktur modal juga berupa persentase. Setelah semua komponen untuk menghitung
biaya modal rata-rata tertimbang WACC diketahui, langkah selanjutnya adalah dilakukan penjumlahan antara perkalian bobot
dan biaya hutang dengan bobot dan biaya ekuitas. Penjumlahan ini merupakan sebuah persentase.
IC merupakan selisih antara asset dan Non Interest Bearing Liabilities
. Asset disini adalah total aktiva, atau dalam penelitian ini digunakan penjumlahan antara hutang ditambah
ekuitas, dikarenakan dalam laporan keuangan nilai total aktiva assets adalah sama dengan total pasiva. Sementara Non Interest
Bearing Liabilities adalah hutang beban dan dalam laporan
keuangan disebut dengan akun beban yang masih harus dibayar. Dan langkah selanjutnya adalah perkalian antara WACC
dengan IC yang mengasilkan Cost of Capital COC. COC digunakan sebagai biaya modal untuk dijadikan pengurangan
dengan NOPAT yang hasil akhirnya akan menghasilkan EVA dalam bentuk nominal jumlah uang.
3.3.3.Metode Market Value Added MVA
MVA menunjukkan nilai perusahaan, dan seharusnya merupakan net present value dari EVA. MVA didefinisikan sebagai Stewart, 1994
dalam Yusbardini 2004:
MVA = nilai pasar perusahaan – total kapital. = Net Present Value NPV perusahaan
= nilai sekarang dari future EVA Lalu menurut Sartono 2001 kenaikan nilai pasar dari modal
perusahaan diatas nilai modal yang disetor pemegang saham atau yang disebut MVA dirumuskan sebagai berikut :
MVA = nilai pasar ekuitas – modal ekuitas yang disetor pemegang saham.
= jumlah saham beredar x harga saham – total nilai ekuitas.
Nilai pasar perusahaan merupakan perkalian antara harga pasar saham perusahaan dengan jumlah saham yang beredar shares
outstanding . Lalu total kapital adalah nilai buku yang merupakan
modal ekuitas yang disetor pemegang saham. Harga pasar yang digunakan adalah harga pasar saham triwulanan yang didapat dari rata-
rata harga pasar saham bulanan. Sedangkan jumlah saham yang beredar merupakan jumlah saham yang ditawarkan perusahaan selama periode
triwulanan. Dan data ini didapat dari pasar modal terpublikasi. Setelah semua komponen diketahui, maka MVA pun dapat diketahui nilainya.
Tabel 7. Langkah Perhitungan MVA Tahapan Perhitungan
Sumber 1. Nilai Pasar Ekuitas
Harga Penutupan Saham Danamon Akhir Bulan
Data Historis Harga Saham
2. Shares Outstanding Jumlah Saham Beredar
Data Historis Harga Saham
3. Total Kapital Nilai Buku = Ekuitas
Neraca 4.
MVA Harga Pasar Saham x Shares
Outstanding – Total Kapital
Data Historis Harga Saham,
Neraca
3.3.4. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan EVA Terhadap MVA