MVA = nilai pasar ekuitas – modal ekuitas yang disetor pemegang saham.
= jumlah saham beredar x harga saham – total nilai ekuitas.
Nilai pasar perusahaan merupakan perkalian antara harga pasar saham perusahaan dengan jumlah saham yang beredar shares
outstanding . Lalu total kapital adalah nilai buku yang merupakan
modal ekuitas yang disetor pemegang saham. Harga pasar yang digunakan adalah harga pasar saham triwulanan yang didapat dari rata-
rata harga pasar saham bulanan. Sedangkan jumlah saham yang beredar merupakan jumlah saham yang ditawarkan perusahaan selama periode
triwulanan. Dan data ini didapat dari pasar modal terpublikasi. Setelah semua komponen diketahui, maka MVA pun dapat diketahui nilainya.
Tabel 7. Langkah Perhitungan MVA Tahapan Perhitungan
Sumber 1. Nilai Pasar Ekuitas
Harga Penutupan Saham Danamon Akhir Bulan
Data Historis Harga Saham
2. Shares Outstanding Jumlah Saham Beredar
Data Historis Harga Saham
3. Total Kapital Nilai Buku = Ekuitas
Neraca 4.
MVA Harga Pasar Saham x Shares
Outstanding – Total Kapital
Data Historis Harga Saham,
Neraca
3.3.4. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan EVA Terhadap MVA
Pada umumnya, pengukuran kinerja perusahaan sebagai pencerminan tingkat kesejahteraan investornya dilakukan dengan
menggunakan metode parameter akuntansi stándar earning measures, yaitu ROA, ROE dan EPS. Lalu muncul suatu konsep baru yaitu EVA
dan MVA yang merupakan pengukur nilai tambah kekayaan dan nilai tambah pasar yang telah dilakukan oleh perusahaan. Kedua metode
tersebut merupakan pengukur yang sama-sama digunakan untuk menilai seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menciptakan kekayaan
bagi investornya. Hal ini merupakan alat pertimbangan penting bagi investor untuk menilai kelayakan perusahaan atas investasi yang akan
dilakukan. Sehingga perlu dilakukan pengujian antara tiga metode tersebut, apakah dengan kenaikan atau penurunan rasio rentabilitas dan
EVA dapat mencerminkan kenaikan atau penurunan MVA atau sebaliknya.
Untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan dan EVA terhadap MVA dilakukan pendekatan kuantitatif yaitu estimating equation
persamaan regresi. Pendekatan ini merupakan formula matematika yang dirancang untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara
variabel independen terhadap variabel dependen melalui nilai yang diketahui. Dalam penelitian ini, analisis pengaruh yang digunakan
adalah multiple regression model persamaan regresi berganda karena terdapat lebih dari satu variabel independen yang diteliti, metode yang
digunakan dalam uji regresi ini adalah backward elimination, yang akan mengeliminasi secara otomatis variabel-variabel yang tidak memenuhi
syarat pada tingkat signifikansi α yang sebesar 10 persen atau 0,1.
Namun sebelum melakukan pengujian regresi berganda, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik yang terdiri :
1. Multikolinearitas, yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui
ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen lain dalam satu model. Uji ini dilakukan dengan
mengamati nilai Variance Inflation Factor VIF yang tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance yang tidak kurang dari 0,1, maka model
tersebut dapat dikatakan bebas dari multikolinearitas. 2.
Autokorelasi, yaitu pengujian yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu e
t
pada periode tertentu dengan variabel pengganggu pada periode sebelumnya e
t-1
. Cara untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan
melakukan uji Durbin-Watson. Jika nilai tersebut berada di sekitar angka 2 maka model tersebut bebas asumsi klasik.
3. Heteroskedastisitas, yaitu pengujian terhadap terjadinya perbedaan
variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan
yang lain. Cara memprediksinya adalah dengan melihat pola gambar penyebaran Scatterplot model.
Selain itu digunakan pula analisis korelasi untuk mengetahui bagaimana hubungan antar variabel tersebut. Analisis korelasi yang digunakan
yaitu Korelasi Pearson karena umum digunakan untuk mengukur data interval atau rasio. Formula persamaan regresi berganda yang
dikembangkan dan pengertian komponen pembentuknya yaitu :
Dimana : Y = variabel dependen
α = konstanta β = koefisien parameter regresi
X = variabel independen ε = faktor kesalahan
Dalam penelitian ini, variabel dependen yang akan diteliti adalah MVA, dan variabel independennya adalah rasio keuangan yang terdiri
dari tiga variabel yaitu ROE, ROA, EPS lalu ditambah variabel independen EVA. Lalu persamaan regresi yang dikembangkan dalam
penelitian ini adalah :
Dimana : Y = MVA
a = konstanta b = koefisien parameter regresi
X
1
= ROE dalam persen
X
2
= ROA dalam persen
X
3
= EPS dalam persen
X
4
= EVA dalam jutaan rupiah
Dalam penelitian ini digunakan data time series, karena data ini merupakan kumpulan data dari kinerja keuangan Bank Danamon dalam
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+...+ β
n
X
n
+ ε
Y = a+ b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
beberapa interval waktu tertentu yaitu tahun 2003 sampai dengan 2006. Data dari penelitian ini diolah dengan menggunakan alat statistik regresi
dan korelasi, program statistik yang digunakan adalah Statistic Packages for The Social Sciences
SPSS version 13.0 for Windows untuk membuktikan hipotesis yang dirumuskan.
Perumusan dan Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah variabel- variabel yang telah didefinisikan memiliki pengaruh signifikan terhadap
MVA. Hipotesis sendiri merupakan pernyataan dan jawaban sementara sebelum penelitian dilakukan dan diharapkan teruji kebenarannya serta
mampu memberikan pola terbaik dalam menyelesaikan masalah seperti yang dirumuskan sebelumnya. Perumusan hipotesisnya adalah sebagai
berikut : H
: berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel independen rasio keuangan dan EVA terhadap MVA.
H
a
: berarti ada variabel yang lebih besar atau lebih kecil dari nol dan ini menandakan terdapat pengaruh antara variabel-variabel
independen rasio keuangan dan EVA terhadap MVA. H
menunjukkan hipotesis nol dan H
a
menunjukkan hipotesis alternatif. Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji kelayakan model
yang dirancang serta bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independennya berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya.
Uji signifikansi terhadap konstanta dan masing-masing variabel independen ditunjukkan oleh besarnya nilai probabilitas hasil output,
dan nilai ini dapat diketahui dari p-value nya. Dalam uji t digunakan hipotesis sebagai berikut :
H : Koefisien regresi tidak signifikan
H
a
: Koefisien regresi signifikan Jika probabilitas 0,1 maka H
diterima Jika probabilitas 0,1 maka H
1
ditolak Dipilih tingkat
α 10 persen karena untuk memperkecil toleransi kesalahan yang mungkin akan terjadi. Bedasarkan perumusan hipotesis
diatas, maka dapat disimpulkan penerimaan H adalah tidak terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel independen rasio keuangan dan EVA terhadap variabel dependennya MVA. Namun sebaliknya,
jika penolakan H maka terdapat pengaruh signifikan antara rasio
keuangan dan EVA terhadap MVA.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan