2006, penurunan ROE dibanding semester I tahun 2005 sebesar 62,97 persen dari 34,3 persen menjadi 12,7 persen di semester I, hal
ini disebabkan oleh peningkatan laba bersih sebesar 23 persen, dan pemakaian modal ekuitas rata-rata yang menurun sebesar 45,17
persen dari tahun lalu. Triwulan III dan IV pada tahun 2006 menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, masing-
masing sebesar 57,53 persen dan 37,6 persen. Hal ini menggambarkan penurunan kinerja perusahaan dalam menghasilkan
return bagi investornya jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. ROE tertinggi terjadi pada bulan Desember 2004, hal ini
didukung oleh laba yang merupakan laba tertinggi dalam periode penelitian sebesar Rp 4.847.798 dalam jutaan, dan peningkatan
laba bersihnya lebih besar dari peningkatan modal rata-ratanya. Lalu tingkat ROE terkecil terjadi pada bulan Maret 2006 karena
peningkatan laba bersihnya 16,75 persen jauh lebih kecil dari peningkatan modal rata-ratanya yang sebesar 250,26 persen dari
tahun 2005.
2. Return On Assets ROA
Return On Assets ROA merupakan perbandingan antara laba
sebelum pajak yang berhasil diperoleh perusahaan terhadap total asset yang dimiliki. Rasio ini menggambarkan kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan keuntungan atas aset atau aktiva yang dikelola dalam kegiatan operasional sehari-hari. ROA yang
telah dicapai Bank Danamon terus menerus mengalami peningkatan, hal ini menandakan bahwa perusahaan terus mengalami perbaikan
kinerja dalam pengelolaan atas asset yang dimiliki, sehingga laba bersih yang telah dicapai cenderung mengalami peningkatan dari
tiap periode. Tingkat ROA yang dicapai perusahaan pada tahun 2003 rata-rata sebesar 2,9 persen. Peningkatan yang terus terjadi
disebabkan oleh kenaikan pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya dari laba penjualan portfolio efek-efek, juga
penurunan biaya bunga akibat komposisi dana pihak ketiga yang lebih baik. Peningkatan ini merupakan tingkat laba sebelum pajak
yang meningkat lebih besar dari peningkatan total asset yang dikelola, dan dalam hal ini perusahaan mampu membuktikan bahwa
kemampuan mereka dalam megelola aktiva yang dimiliki terus meningkat.
Tabel 9. Return On Assets ROA Bank Danamon 2003-2006 Return On Assets
ROA dalam persen Periode
2003 2004 2005 2006
Maret 2,50 3,80 4,20 1,40
Juni 2,70 4,20 4,20 1,60
September 3,10 4,40 4,00
1,70 Desember
3,20 4,50 3,10 1,80
Sumber : Laporan Keuangan Bank Danamon Pada tahun 2004, peningkatan ROA terus terjadi jika
dibandingkan tahun sebelumnya. Pada triwulan I terjadi peningkatan ROA sebesar 52 persen dibandingkan periode yang sama di tahun
2003, karena meningkatnya pendapatan bunga bersih dan menurunnya biaya pendanaan yang merupakan beban bunga. Lalu
pada triwulan II terjadi peningkatan ROA sebesar 55,56 persen dari tahun lalu, begitu juga pada triwulan III dan IV tahun 2004 yang
mengalami peningkatan dari tahun 2003, hal ini terutama dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan bunga bersih karena
beban bunga yang menurun disebabkan penurunan penghimpunan Dana Pihak Ketiga DPK sehubungan dengan menurunnya tingkat
suku bunga di pasar. Pada triwulan I tahun 2005 Bank Danamon menunjukkan
peningkatan ROA dari tahun 2004 sebesar 10,53 persen. Hal ini disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dan
menurunnya beban operasional lainnya. Pada semester I 2005 tingkat ROA berada pada posisi yang tidak berubah dari tahun 2004
yaitu sebesar 4,2 persen. Lalu pada triwulan III dan IV tingkat ROA Bank Danamon mengalami penurunan masing-masing sebesar 9,09
persen dan 31,11 persen bila dibandingkan dengan tahun 2004.
ROA Bank Danamon pada tahun 2005 mengalami fluktuasi karena kondisi makro ekonomi yang tidak stabil, selain itu semakin
meningkatnya suku bunga, sehingga meningkatkan beban bunga perusahaan yang memicu penurunan laba perusahaan.
Memasuki tahun 2006, secara keseluruhan terjadi penurunan ROA dibandingkan tahun 2005, hal ini dipengaruhi oleh
peningkatan beban operasional lainnya yang sebesar 138,17 persen dan penyisihan kerugian aktiva produktif yang meningkat.
Penurunan yang terjadi dikarenakan peningkatan beban operasional lainnya yang mencapai rata-rata sebesar 84,62 persen dibandingkan
tahun 2005 yang memicu terjadinya penurunan laba sebelum pajak perusahaan.
Tingkat ROA yang terbesar terjadi pada periode Desember 2004 yaitu sebesar 4,5 persen, hal ini dikarenakan peningkatan laba
yang dicapai perusahaan lebih besar dari peningkatan atas asset rata- rata yang digunakan perusahaan. Hal ini menggambarkan terjadinya
peningkatan kemampuan perusahaan dalam mengelola asetnya sehingga menghasilkan laba yang besar. Sementara itu, tingkat ROA
yang terkecil terjadi pada periode Maret 2006 yaitu sebesar 1,4 persen, hal ini disebabkan karena tingginya penggunaan asset
perusahaan tanpa diimbangi peningkatan laba sebelum pajaknya, sehingga dalam hal ini perusahaan dianggap mengalami penurunan
kinerja atas pengelolaan asset guna menghasilkan laba.
3. Earning Per Share EPS