Analisis Uji Coba Perangkat Tes

Angket ini digunakan untuk memperoleh data tentang respon peserta didik terhadap penggunaan media berbasis flash yang dijadikan media untuk mata pelajaran IPA terpadu pokok bahasan wujud zat dan perubahannya.

3.5.4 Test

Tes diberikan kepada kedua kelas, baik kelas eksperimen dan kelas kontrol pada akhir pembelajaran. Tes ini digunakan untuk mengetahui hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol. Bentuk tes yang digunakan adalah tes pilihan ganda mengenai pokok wujud zat dan perubahannya. Tes yang diujikan berupa post-test.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Uji Coba Perangkat Tes

Adapun analisis perangkat tes tersebut adalah sebagai berikut : 3.6.1.1 Deskriptif Persentase Setelah data diperoleh, selanjutnya adalah menganalisis data tesebut. Penelitian ini lebih menitikberatkan pada bagaimana mengembangkan media pembelajaran sehingga data dianalisis dengan sistem deskriptif persentase. Untuk menganalisis data hasil checklist dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1 Mengkuantitatifkan hasil checking sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya. 2 Membuat tabulasi data. 3 Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variabel dengan rumus: Ps = SN x 100 Ps = persentase sub variable S = jumlah skor tiap sub variabel N = jumlah skor maksimum 4 Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam tabel supaya pembacaan hasil penelitian menjadi mudah. Untuk menentukan kriteria kualitatif dilakukan dengan cara: a Menentukan persentase skor ideal skor maksimum = 100. b Menentukan persentase skor terendah skor minimum = 20. c Menentukan range = 100-20= 80. d Menentukan interval yang dikehendaki = 5 tidak baik, kurang baik, cukup baik dan sangat baik. e Menentukan lebar interval 805 = 16. Berdasarkan perhitungan di atas, maka range persentase dan kriteria kualitatif dapat ditetapkan sebagaimana dalam tabel berikut. No Interval Kriteria 1 2 3 4 5 85 ≤ skor ≤ 100 69 ≤ skor ≤ 84 53 ≤ skor ≤ 68 37 ≤ skor ≤ 52 20 skor 36 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Tidak Baik Tabel 3.5 Range Persentase dan Kriteria Kualitatif Program Sedangkan untuk menganalisis data dari angket dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: a Angket yang telah diisi responden, diperiksa kelengkapan jawabannya, kemudian disusun sesuai dengan kode responden. b Mengkuantitatifkan jawaban setiap pertanyaan dengan memberikan skor sesuai dengan bobot yang telah ditentukan sebelumnya. c Membuat tabulasi data. d Menghitung persentase dari tiap-tiap sub variable dengan rumus yang digunakan dalam perhitungan persentase skor checklist. Dari persentase yang telah diperoleh kemudian ditransformasikan ke dalam tabel di atas. 3.6.1.2 Reliabilitas Instrumen Reliabilitas instrumen merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur tingkat konsistensi suatu instrumen, artinya apabila digunakan untuk mengukur berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui reliabilitas instrument menggunakan rumus dalam buku Sugiyono, 2007:361 dengan menggunakan microsoft excel. Klasifikasi reliabilitas soal adalah sebagai berikut : 0,80r1,00 : Sangat Tinggi 0,60r0,79 : Tinggi 0,40r0,59 : Cukup 0,20r0,39 : Rendah 0,00r0,19 : Sangat Rendah Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan di dapat r=0.950 berdasarkan klasifikasi reliabilitas soal maka di peroleh reliabilitas dengan tingkat konsistensi suatu instrument sangat tinggi. Adapun untuk membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai r hitung dan nilai r tabel diperoleh 0.950 0.423. Karena r hitung lebih besar dari nilai r tabel maka item instrumen dinyatakan reliabel Muhidin dan Maman, 2007:41. Lampiran 23. 3.6.1.3 Validitas Instrumen Sedangkan untuk menghitung validasi item instrument menggunakan rumus korelasi produk moment dalam Arikunto, 2006:170 dengan Microsoft excel. Hasil yang diperoleh dari masing-masing perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan nilai dalam tabel harga kritik dari r produk moment pada α = 5 atau interval kepercayaan 95. Jika indeks korelasi atau harga xy r ≥ r tabel, maka butir instrumen yang tidak valid akan dibuang dan tidak dapat dipakai sebagai instrumen dalam penelitian Arikunto, 2006:170. Hasil keseluruhan Lampiran 20. 3.6.1.4 Uji Validitas Soal Menurut Sugiyono 2007: 348, instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Validitas butir soal dapat diketahui melalui uji coba perangkat tes. Nilai hasil uji coba tes dianalisis dengan menggunakan korelasi product moment, rumus yang digunakan adalah Arikunto, 2010: 213 Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara X dengan Y X = skor tiap butir soal Y = skor total N = jumlah subjekpeserta didik yang diteliti 3.6.1.5 Uji Reliabilitas Soal Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan dan ketepatan hasil Arikunto, 2009: 86. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Rumus yang digunkaan untuk mencari reliabilitas soal bentuk pilihan ganda adalah rumus KR 20 Kuder Richardson, yaitu: Sugiyono, 2007: 359 Keterangan: k = jumlah item dalam instrumen = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada item 1 = 1-p i = varians total Rumus varians total, yaitu Arikunto, 2009: 110 Keterangan: = jumlah skor total = jumlah kuadrat skor total n = banyak subyek pengikut tes 3.6.1.6 Uji Tingkat Kesukaran Soal Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Rumus yang digunakan untuk menganalisis tingkat kesukaran soal adalah sebagai berikut: Kriteria tingkat kesukaran soal adalah: 0 ≤ P ≤ 0,30 soal sukar 0,30 P ≤ 0,70 soal cukup sedang 0,70 P ≤ 1 soal mudah Rusilowati, 2008: 17 3.6.1.7 Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal Arikunto, 2009: 211 adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai. Untuk mengetahui daya pembeda bentuk soal pilihan ganda digunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: DP = daya pembeda soal BA = jumlah jawaban benar pada kelompok atas BB = jumlah jawaban benar pada kelompok bawah N = jumlah peserta tes Kriteria daya pembeda soal adalah 0,00 ≤ D ≤ 0,20 : soal sukar 0,20 D ≤ 0,40 : soal cukup baik 0,40 D ≤ 0,70 : soal baik 0,70 D ≤ 1,00 : soal baik sekali Rusilowati, 2008: 19

3.6.2 Analisis Data Awal

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN FISIKA POKOK BAHASAN ELASTISITAS KELAS XI SMA N 1 SUKOREJO

0 32 148

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ANIMASI POKOK BAHASAN KEUNGGULAN TANAH DI INDONESIA Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Animasi Pokok Bahasan Keunggulan Tanah Di Indonesia Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII DI SMP N 2 Colomadu Kabu

0 3 9

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN ANIMASI POKOK BAHASAN KEUNGGULAN TANAH DI INDONESIA Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Animasi Pokok Bahasan Keunggulan Tanah Di Indonesia Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII DI SMP N 2 Colomadu Kabu

0 2 16

Pengembangan media pembelajaran berbasis ICT dan inkuiri pada mata pelajaran IPA kelas V pokok bahasan pernapasan manusia.

0 0 136

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLASH PADA MATA PELAJARAN FISIKA POKOK BAHASAN ELASTISITAS KELAS XI SMA N 1 SUKOREJO.

0 0 150

IMPLEMENTASI MEDIA DIGITAL BOOK IPA TERPADU SMP KELAS VIII DENGAN POKOK BAHASAN TEKANAN ZAT CAIR.

0 1 18

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH KURIKULUM 2013 SMP KELAS VII MATERI KARAKTERISTIK ZAT DAN PERUBAHANNYA.

0 1 1

Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Adobe Flash Pada Mata Pelajaran TIK Kelas X di SMA N 5 Semarang.

0 0 16

Pengembangan Media Pembelajaran Mobile Learning Berbasis Adobe Flash Pada Mata Pelajaran Tik Kelas X Sma N 5 Semarang bab 1

0 0 12

Media pembelajaran komik untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa kelas VII SMP Kanisius Gayam Yogyakarta dalam pokok bahasan wujud zat - USD Repository

0 1 141