c. Bagi Jurusan Diharapkan dengan adanya hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi
pihak jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan kompetensi mahasiswa Program Studi Teknologi Pendidikan.
1.5 Pembahasan Istilah
Untuk mempertegas ruang lingkup permasalahan serta agar penelitian menjadi lebih terarah maka istilah - istilah dalam judul penelitian ini diberi batasan, yaitu:
1.5.1 Pengembangan
Menurut kamus besar bahasa indonesia pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan, pembangunan secara bertahap dan teratur, dan yang
menjurus ke sasaran yang dikehendaki Kamus Bahasa Indonesia 2008: 679. Dari pengertian diatas bahwa pengembangan adalah suatu perilaku untuk menjadikan
sesuatu ke arah ang lebih baik. Dalam penelitian dimaksudkan dengan pengembangan media pembelajaran berbasis flash yang digunakan sebagai
alternatif model pembelajaran.
1.5.2 Media Pembelajaran
Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan
dibaca. Apapun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara batasan tersebut yaitu media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Media pembelajaran itu sendiri adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan bahan pembelajaran, sehingga dapat merangsang
perhatian, minat, pikiran dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.
1.5.3 Flash
Flash adalah program yang dapat membuat suatu animasi animation gambar
yang bisa bergerak. 1.5.4
Pembelajaran IPA Terpadu Pokok Bahasan Wujud Zat dan Perubahannya
Sebagai mata pelajaran yang dijadikan materi pelajaran dalam pembuatan media pembelajaran berbasis flash.
1.5.5 SMP N Satu Atap
Sekolah Menengah Pertama yang penyelenggaraan dan pengelolaanya digabung dengan SD. Pengembangan SMP N Satu Atap berada di daerah-daerah
yang terisolir, terpencil dan terpencar. Pedoman Pelaksanaan SD-SMP Satap
2006 1.5.6
SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
Sebagai tempat dilaksanakannya penelitian yang berada di Jalan Dukuh Sawangan KM 12 Desa Sigedong Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal .
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Definisi Teknologi Pendidikan
Secara historis, bidang ini disebut baik sebagai “Teknologi Pendidikan” maupun “Tekonologi Pembelajaran. Mereka yang setuju dengan istilah Teknologi
Pembelajaran memiliki dua pendapat. Pertama, karena kata Pembelajaran lebih sesuai dengan teknologi. Kedua, karena kata pendidikan lebih sesuai untuk hal-hal
yang berhubungan dengan sekolah atau lingkungan pendidikan. Banyak yang beranggapan bahwa istilah “Pembelajaran” tidak hanya mencakup pengertian
pendidikan mulai TK hingga SLTA K-12, melainkan juga mencakup situasi pelatihan training. Menurut Knirk dan Gustafson
1986 kata “Pembelajaran” khususnya berkenaan dengan permasalahan belajar dan mengajar, sedangkan
“Pendidikan” terlalu luas karena mencakup segala aspek pendidikan. Sebaliknya mereka yang setuju dengan istilah“Teknologi Pendidikan” berdalih bahwa karena
pembelajaran instruction dianggap oleh banyak orang sebagai bagian dari pendidikan, maka sebaiknya dipakai istilah yang memberikan cakupan yang lebih
luas AECT, 1997; Saettler, 1990. Mereka ini beranggapan bahwa kata “Pendidikan” merujuk apda aneka ragam lingkungan belajar, termasuk belajar
dirumah, di sekolah, di tempat kerja. Sedangkan kata “Pembelajaran” hanya merujuk pada hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan sekolah saja
Barbara,1994:3.
10