digunakanditerapkan kemudian di evaluasi untuk melihat apakah tujuan dapat tercapai dan masalah yang sesungguhnya dapat diselesaikan. Jika prodUk
membuat penggunanya merasa kesulitan dan dibingungkan, maka proses pengembangannya harus di ulang.
3.2 Prosedur Penelitian
3.2.1 Penelitian dan Pengumpulan Informasi Tentang SMP N 5 Satu Atap
Bumijawa
Penelitian dan pengumpulan informasi merupakan penelitian awal tentang SMP N 5 Satu Atap Bumijawa. Pada penelitian awal ini hal yang dilakukan
adalah melakukan penelitian tentang beberapa faktor, mulai dari letak geografis, iklim, cuaca, kehidupan sosial masyarakat sekitar, filosofis tentang berdirinya
SMP N 5 Satu Atap Bumijawa, guru, hasil positif setelah didirikan SMP N 5 Satu Atap Bumijawa, kendala, dan keterkaitan antara SMP N 5 Satu Atap Bumijawa
dengan proses pembuatan media pembelajaran berbasis flash. 3.2.2
Menganalisis Kebutuhan dan Karakteristik Siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Jika kita mengharapkan siswa
dapat memahami materi wujud zat dan perubahannya dengan baik dan benar, sementara mereka belum mengenal semua itu, maka perlu dilakukan pemahaman
terhadap wujud zat dan perubahannya.
Setelah kita menganalisis kebutuhan siswa, maka kita juga perlu menganalisis karakteristik siswanya, baik menyangkut kemampuan pengetahuan
atau keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelumnya. Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan yang lainnya. Langkah ini dapat disederhanakan dengan
cara mengenalisa topik-topik materi ajar yang dipandang sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada langkah ini sekaligus pula dapat ditentukan
ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai, termasuk rangsangan indera mana yang diperlukan audio, visual, gerak atau diam.
Identifikasi kebutuhan dan karakteristik siswa SMP N 5 Satu Atap
Bumijawa adalah sebagai berikut :
Siswa SMP N 5 Satu Atap Bumijawa diharapkan sudah memahami materi wujud zat dan perubahannya setelah pemeberian materi berlangsung secara
konvensional. Namun dalam kenyataannya tidak sesuai dengan harapan. dengan demikian terjadi kebutuhan bagaimana meningkatkan sikap siswa untuk
memahami materi wujud zat dan perubahannya. Adanya kebutuhan tersebut seyogyanya menjadi dasar pijakan dalam
membuat media pembelajaran, sebab dengan dorongan kebutuhan inilah media dapat berfungsi dengan baik. dan media yang digunakan siswa, haruslah relevan
dengan kemampuan yang dimiliki siswa.
3.2.3 Merumuskan Tujuan Instruksional Instuctional Objective dengan