Penelitian yang Relevan Kerangka Pikir

27

2.2 Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilaksanakan di Universitas Negeri Semarang pada tahun 2014 oleh Hikmawati Mufidah, Program Studi Pendidikan Tata Busana, fakultas teknik, Universitas Negeri Semarang yang berjudul ”Efektivitas Penggunaan Job Sheet Terhadap Hasil Belajar Mata Kuliah Konstruksi Pola Busana Pada Mahasiswa Tata Busana UNNES”, menyimpulkan bahwa pemberian job sheet pada Mata Kuliah Konstruksi Pola Busana dapat meningkatkan hasil belajar pada Mahasiswa Tata Busana UNNES dengan nilai t hitung t tabel yaitu 2,832,02. Penelitian lain dapat ditunjukkan oleh Kusweni, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana UNNES pada tahun 2008 di Universitas Negeri Semarang dengan judul ”Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Pada Kompetensi Dasar Pembuatan Hem Antara Siswa yang Diajar Menggunakan Metode Lembar Kerja Dengan Metode Demonstrasi Dalam Mata Pelajaran Tata Busana di kelas VIII SMP Negeri 2 Tu lis Kabupaten Batang Tahun Ajaran 20072008”. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pemberian Lembar Kerja pada Mata Pelajaran Tata Busana dengan Kompetensi Dasar pembuatan hem lebih besar dibandingkan menggunakan metode demonstrasi, hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan hasil belajar dengan nilai t hitung t tabel yaitu 6,5842,00. Penelitian diatas dapat di analisa bahwa LKS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai. Fokus penelitian ini menggunakan LKS 28 yang diterapkan pada pokok bahasan pembuatan rok lipit hadap dan diharapkan memperoleh hasil yang sesuai dengan hasil penelitian-penelitian sebelumnya bahkan lebih baik dari penelitian sebelumnya.

2.3 Kerangka Pikir

Mata Pelajaran Pembuatan Pola adalah mata diklat yang diajarkan pada Jurusan Busana Butik di tingkat SMK, materi yang dipelajari didalam Mata Pelajaran Pembuatan Pola ini berupa teori dan praktik yang berisikan beberapa materi pokok tentang pembuatan busana. Mengetahui banyaknya proses yang harus dilakukan dalam membuat busana sehingga Mata Pelajaran Pembuatan Pola merupakan Mata Pelajaran yang menjenuhkan bagi siswa. Penggunaan metode yang digunakan di SMK N 1 Tegal yaitu metode ceramah dan demonstrasi, dengan metode ini sangat sulit untuk mengetahui apakah seluruh siswa sudah memahami atau mengerti apa yang dijelaskan atau belum, meskipun ketika siswa diberi kesempatan bertanya dan tidak ada yang bertanya, semua itu tidak menjamin siswa seluruhnya sudah memahami materi yang disampaikan oleh guru. Siswa merupakan satu kesatuan individu yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu dapat mempengaruhi tingkat daya ingat dan kemampuan siswa, sehingga pembelajaran dengan metode ceramah dan demonstrasi masing-masing siswa mempunyai batas kemampuan memahami dan mengingat apa yang di sampaikan oleh guru. Perbedaan individu tersebut besar pengaruhnya terhadap kegiatan dan keberhasilan belajar. Mata Pelajaran Pembuatan Pola pada siswa kelas XI Busana Butik 2 di SMK Negeri 1 Tegal memuat materi pembuatan rok lipit hadap dengan pemberian 29 bahan ajar berupa Lembar Kerja Siswa. Lembar Kerja Siswa yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Kelebihan LKS antara lain: Siswa dapat belajar dan maju sesuai dengan kecepatan masing-masing, siswa dapat mengulang materi dalam LKS, adanya perpaduan teks dan gambar dalam halaman LKS dapat menambah daya tarik, serta dapat memperlancar pemahaman materi. Keterbatasan LKS antara lain: Sulit menampilkan gerak dalam halaman LKS, biaya percetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi, gambar, atau foto berwarna warni, proses pencetakan LKS seringkali memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan, tergantung kepada peralatan percetakkan dan kerumitan informasi pada halaman LKS, Perbagian unit-unit pelajaran dalam LKS harus dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlalu panjang dan dapat membosankan siswa, Jika tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak atau hilang. Penerapan bahan ajar dalam kegiatan pembelajaran Mata Pelajaran Pembuatan Pola perlu dilakukan untuk memudahkan siswa dalam memahami materi serta sebagai pedoman kegiatan praktik mandiri untuk siswa. Salah satu penerapan bahan ajar cetak yang dapat digunakan untuk siswa yaitu berupa LKS yang dapat disusun berdasarkan bentuk dan kompetensi dasar yang akan dicapai. LKS sebagai bahan ajar mandiri bagi siswa sehingga siswa dapat mempelajari kembali diwaktu kapanpun setelah pembelajaran disekolah selesai. Simpulan dari uraian diatas bahwa LKS Pembuatan Pola efektif digunakan untuk membantu siswa dalam memahami materi dan kegiatan praktik. 30 Kerangka pikir tersebut dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir Pre test Mata Pelajaran Pembuatan Pola Pembuatan Rok Lipit Hadap Penggunaan LKS Post test Efektivitas LKS Hasil Belajar 31

2.4 Hipotesis Penelitian